Sepulang sekolah key tidak langsung pergi kerumahnya, tapi ia pergi kerumah raka untuk menepati janjinya. Tapi harus diingat bukan demi raka tapi mamanya.
Key juga sudah memberi tahu semuanya pada vio dan ale. Mereka hanya mengangguk tanda setuju dan memberi tahu harus berhati hati takutnya kejadian kemarin terulang kembali.
Key terus bergelut dengan pikirannya yang tak karuan. Memikirkan raka teman temannya, entah apa yang akan terjadi terhadap kehidupannya kedepan. Bisa jadi ia akan bahagia, atau pun sebaliknya. Ini kebiasaan key, sering memikirkan apa yang akan terjadi didepan sana. Walau kehidupannya tidak seindah dengan yang ia pikirkan.
Dan tak terasa key telah sampai dipekarangan rumah raka, ia telah memberi tahu ibunya jika pulang sekolah ia tidak akan pulang langsung, melainkan harus pergi kerumah raka untuk merawatnya.
"Assalamualaikum."
Selang beberapa detik ada ibu-ibu yang membuka pintunya.
"Iya neng ada apa ya?." Tanya wanita itu.
"Ada rhaka nya?."
Key bingung harus bilng bi, nenek atau apa. Karna ia tidak tahu wanita itu.
"Ohh eneng pacarnya den raka ya?."
Key bingung harus menjawab apa, ia hanya tersenyum canggung. Entah lah laki laki itu terus saja membuatnya kesal.
"Yaudah neng masuk aja." Ucap wanita itu ramah.
"Hehe, iya makasih. Rhakanya dimana ya?."
"Dikamarnya neng."
"Makasih bu."
Dan key pergi untuk menemui raka.
"Kaa?." Panggil key sambil membuka pintu kamar raka.
"..." tak ada jawaban sama sekali.
"Tidur ya ni anak?." Gunamnya.
"Yaudah deh gue duduk dikursi aja." Ucap key pada diri sendiri.
***
"Rhaka aku seneng bisa ketemu sama kamu lagi, udah lama banget ya kita engga ketemu. Rasanya kaya mimpi, semoga kita nggak akan pernah terpisahkan lagi. Aku janji engga bakal ninggalin kamu, atau nyakitin kamu lagi."
Rhaka mengangguk dengan pasti.
"Ka kamu haus gak?." Tanya perempuan itu.
"Iya haus."
"Mau minum?."
"Boleh."
"Yaudah aku beli dulu ya bentar."
Tak ada jawaban rhaka hanya mengangguk.
Tapi saat akan menyebrang, ada sebuah mobil yang menabrak perempuan itu hingga terpental sangat jauh ada banyak darah yang bercucuran disana.
"Camelllllllaaaaaaaaa." Pekiknya.
Rhaka terbangun dari tidurnya, ia kaget bukan main. Sungguh mimpi itu seperti kenyataan, kenyataan yang membuatnya kehilangan sosok yang paling ia sayangi. Pergi dan hilang dari dunia untuk selamanya.
"Ka lo gapapa."
Ucap key yang kaget karna raka tiba tiba teriak saat suasana hening. Tapi yang membuatnya aneh ada nama yang raka panggil.
