Bel masuk berbunyi, semua siswa menduduki tempatnya masing masing. Saat key duduk ada seorang yang ikut disebelahnya, kelasnya disatukan dengan kaka kelas. Dan key kebagian dengan laki-laki.
"Ah cowo, mana bisa nanya kalo gak bisa jawab soal." Ucapnya pada diri sendiri.
Mata pelajaran yang pertama adalah matematika, pelajaran yang paling dibenci oleh kebanyakan orang. Key merasa pusing dengan soal yang ada didepannya belum ada satu pun yang berhasil ia jawab, berbeda dengan laki laki yang berada disampingnya, dari tadi ia sibuk menghitung dengan rumus-rumus yang ada diotaknya.
Ia merasa kagum, dan sedikit minder. Bagaimana tidak, laki laki ini mempunyai paras yang tampan dan otak yang cerdas.
"Dek? Punya penghapus gak? Kaka gak bawa." Ucap laki laki itu sambil melambai-lambaikan telapak tangannya kedepan wajah, dan berhasil membuat key tersadar dari lamunannya.
"Ehhh, kenapa ka?."
"Penghapus punya gak?"
"Ohh bentar. Ini kak" sambil menyerahkan peghapus miliknya.
"Kerjain tugasnya de, jangan ngeliatin terus. Nanti keburu abis waktunya."
"Bangsatt, kenapa pake ketauan sih." Key berbisik pada dirinya sendiri.
"Kenapa?"
"Ahh engga ka." Key melanjutkan tugas ulangannya, dan menanyakan beberapa soal yang tidak ia mengerti pada kaka kelasnya itu.
***
Sepuluh hari berlalu, ulangan telah selesai dan hari ini agendanya classmetting. Banyak acara yang diadakan oleh sekolah, key ditugaskan sebagai panitia karna key menjabat osis disekolah.
Key sibuk sekali mempersiapkan semuanya, sampai lupa bahwa kalau dari pagi dia belum makan sedikit pun, kepalanya sedikit pusing. Entah kenapa, tapi key tekey saja sibuk dengan urusannya sendiri.
Tiba-tiba badan key ambruk, terjatuh kebawah lantai. Key tak sadarkan diri!.
Diruangan itu, hanya ada key. Tak ada siapapun, tak ada anggota osis lain yang dapat menolong key.
***
"BRUKKK!"
"Suara apaan tuh?."
"Kayaknya didalem ruangan itu deh."
Kedua laki-laki tersebut berlari kesumber suara tadi.
"KEYYYY!, keeeeey!" Ucap keduanya.
"Bantu gue angkat dia keruang kesehatan."
***
Setelah tidak sadarkan diri beberapa waktu yang lalu, kini key tengah terduduk dipinggir kasur. Tak lupa ditemani devan, dan alif.
Alif adalah kaka kelasnya yang duduk saat ulangan kemarin, key masih ingat betul dengan wajahnya.
Dan Alif pun tadi yang membantu devan membawa keruang kesehatan saat key tak sadarkan diri.
"Key mmakan belum?." Tanya devan.
Key hanya menggelengkan kepalanya.
"Dari pagi?." Tak ada jawaban.
"Sumpah key dari pagi belum makan apapun?." Dan diangguki oleh key.