8.Mencintaimu Dalam Diam

31.1K 2.5K 35
                                    

Satu persatu para Mahasiswa beranjak dari duduknya dan keluar kelas. Tapi tidak dengan Zahra. Ia masih tetap duduk untuk menjelaskan kejadian tadi kepada Syifa.

"Sekarang kamu jelasin siapa yang udah tampar kamu"ucap Syifa.

"Aku di tampar Bianca"lirih Zahra.

Syifa terkejut, setahunya Zahra tidak punya masalah apapun pada Bianca. Tapi yang jelas Bianca berlaku seenaknya seperti ini karena menyangkut persoalan cintanya.

"Pasti gara-gara kak Ali kan"

"Iya, Bianca marah karena tadi pagi lihat kita berangkat bareng Ali. Aku udah jelasin bahwa kak Ali sendiri yang memberi tumpangan. Tapi aku mohon, jangan memberi tau soal ini sama kak Ali, Fa. Aku nggak mau ada masalah lagi"

"Tapi Ra, bagaimana pun kak Ali harus tau biar Bianca nggak berbuat seenaknya lagi. Ini udah kerterlaluan Ra, aku nggak bisa diam aja. Kita harus memberitahu kak Ali"

"Jangan Fa, aku mohon"

Raut wajah Zahra benar-benar memohon. Syifa yang melihatnya pun tidak tega walau pun sebenarnya ia sangat kesal dengan perbuatan Bianca.

"Oke, aku nggak akan memberitahu kak Ali"

Zahra tersenyum lalu memeluk Syifa"Makasih Fa"

"Ya udah kita pulang. Muka kamu semakin pucat, Ra"

Mereka beranjak dari duduk dan melangkahkan kaki berjalan keluar kelas yang sudah sepi, hanya tersisa mereka.

***

Sebagai seorang Mahasiswa yang sedang dalam kesibukan mengerjakan skripsi. Saat ini Ali masih menggerakan jemari-jemarinya di atas keyboard laptop. Terdengar Lantunan ayat suci Al-Quran yang diputar lewat ponselnya membuat hati menjadi tenang dan semangatnya bertambah dalam mengerjakanya.

Usaha yang diiringi doa dan bertawakal. Insyallah akan membuahkan hasil yang diinginkan. Itulah yang Ali lakukan, ia tidak lupa berdoa dan bertawakal atas apa yang diusahakan untuk meraih cita-citanya sebagai seorang dokter.

Ali jadi teringat awal mula dirinya berkeinginan menjadi dokter.

Flashback On.

Waktu Ali masih kecil yang pada saat itu berumur 5 tahun. Pada suatu hari, orang tuanya mengajak Ali berkunjung ke Pesantren milik Abinya. Sesampainya di sana Ali pun diperkenalkan dengan Ustad dan Ustadzah lainya. Ali yang merasa bosan saat orang tuanya sedang berbincang tentang persoalan yang tidak dimengertinya, lantas ia meminta izin untuk keluar.

"Umi, Ali mau kelual"ucap Ali yang belum bisa mengucap huruf 'R'.

"Kamu mau kemana sayang, di sini aja ya"jawab Aisyah.

"Nggak mau, bosen. Umi sama Abi ngoblol tapi Ali nggak ngelti"

Mendengar ucapan Ali yang lucu seketika semua orang yang ada diruangan ini pun langsung tertawa.

"Ali salah ngomong ya Mi? "ucap Ali yang nampak bingung apa yang sedang ditertawakan.

"Nggak sayang. Ya udah, Ali mau keluar kan"

"Iya Mi, mau jalan-jalan di lual"

"Jangan jauh-jauh ya"

Mencintaimu Dalam Diam [SUDAH TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang