Zahra duduk bersandar di bawah pohon sambil membaca buku. Seketika Fikiranya kembali teringat pada kejadian tadi malam, kejadian yang membuatnya sangat takut. Dan sekali lagi, jika tidak ada Raihan, ia sudah membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya. Jujur saja kejadian yang pertama kali dialami membuatnya sedikit trauma. Meskipun begitu, Zahra terus menenangkan diri dengan membaca Al-Quran, Zikir dan Shalawat dan tentunya tidak lupa bersyukur karena Allah telah mengabulkan doanya dengan mengirimkan Raihan untuk menolongnya.
"Assalamualaikum, Zahra"salam Syifa.
"Waalaikumsalam"jawab Zahra dengan nada suara pelan.
"Muka kamu kok pucat gitu, kamu sakit?"tanya Syifa seraya menempelkan tanganya di kening Zahra.
"Cuma sedikit lemas aja, Fa"jawab Zahra seraya memberi senyum.
"Kenapa kamu tetap pergi ke kampus, Ra"ucap Syifa dengan raut wajah khawatir.
"Kamu jangan khawatir Fa. Aku masih kuat kok"jawab Zahra.
"Ya udah, kita kelas yuk. Lima belas menit lagi kelas dimulai"
Zahra berdiri dari duduknya dengan berusaha manahan keseimbangan badanya yang sedikit linglung karena merasakan sakit di kepalanya. Ia menguatkan tubuhnya namun tiba-tiba pandangannya semakin gelap. Dan dalam hitungan detik dirinya pingsan.
"Astagfirullah, Zahra"panik Syifa dengan cepat langsung menompang tubuh Zahra.
"Tolong! "teriak Syifa dan beberapa orang langsung datang membantunya.
***
Zahra membuka mata perlahan, dilihatnya langit-langit kamar berwarna putih dan bau obat menyeruak diindra penciumanya. Terdapat Syifa disampingnya yang nampak bernafas lega ketika melihat dirinya sudah sadar.
"Aku kenapa bisa di sini, Fa?"tanya Zahra.
"Kamu pingsan tadi, Ra"jawab Syifa.
Sekarang Zahra ingat, dirinya pingsan di kampus. Spontan ia membulatkan mata saat melihat jam dinding di ruangan ini menunjukan waktu yang berarti dua jam lalu kelasnya sudah selesai. Kenapa, dirinya pingsan selama itu.
"Astaghfirullah, aku nggak masuk kelas"ucap Zahra.
"Tenang Ra, tadi aku udah izinin kamu sakit"jawab Syifa seraya menahan Zahra yang hendak bangun dari tempat tidur pasien. Syifa membawa Zahra ke klinik terdekat Kampus.
"Makasih Fa" ucap Zahra.
"Sama-sama Ra"jawab Syifa.
"Ya Allah, aku belum shalat dzuhur"
"Aku temenin ke Mushola. Tadi aku udah shalat"
Syifa membantu Zahra turun kemudian mereka berjalan menuju Mushola.
"Kamu kuat kan jalanya?"tanya Syifa. Zahra mengangguk seraya memberi senyum untuk meyakini Syifa agar tidak terlalu khawatir.
Zahra mengambil wudhu setelah itu melaksanakan shalat dengan berusaha khusyuk. Selesai shalat lalu Zahra bermunajat kepada Rabb-Nya agar di berikan kesehatan.
Zahra membuka mukena lalu kembali menaruhnya di tempat semula. Setelah itu berjalan pelan ke luar dan menghampiri Syifa yang tengah duduk di kursi panjang sambil memainkan benda pipih di tanganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/182482272-288-k220183.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Dalam Diam [SUDAH TERBIT]✓
SpiritüelPART MASIH LENGKAP! MAU MILIKI DALAM VERSI NOVEL? Pastinya versi NOVEL lebih panjang dan ada tambahan beberapa part panjang dan dijamin lebih BAPER!. Masih penasaran? Info pemesanan NOVEL bisa cek di bio🤗 🏆RANK 2020 1#allah 1#imam 1#hijrah 4#dok...