22.Mencintaimu Dalam Diam

30.1K 2.4K 74
                                    

Mengikhlaskanmu adalah caraku untuk melupakanmu
-AlZa-

***

Di saat mencintai seseorang, kita pernah berharap menginginkan lelaki tersebut juga mencintai kita. Terlebih lagi Lelaki shalih yang tidak hanya good looking tetapi juga good anttitude. Cinta ini membuatnya merasakan bagaimana berjuang sendiri, tanpa tahu siapa yang dicintainya.

Zahra menghembuskan nafas pelan, bersiap-siap bertemu denganya yang seperti biasa rasa gugup menjalar ditubuhnya. Ia membuka pintu perlahan. "Assalamuala-"salamnya terhenti saat melihat Ali dengan Safa berpelukan.

"Zahra"sontak Ali langsung melepaskan Safa.

"Maaf aku mengganggu, Assalamualaikum"

"Zahra ini nggak seperti yang kamu fikirkan"

Zahra langsung keluar, ia tidak bisa berlama-lama melihat mereka. Ia berbalik badan lalu pergi ke tempat di mana bisa menenangkan diri ini.

Air matanya mengalir begitu saja, melihat itu hatinya terasa sakit. Zahra tidak menyangka mereka melakukan perbuatan itu, Ali sudah membuatnya sangat kecewa. Sekarang Zahra menyadari sesuatu, ia merasakan pahitnya sebuah pengharapan pada menusia.

"Ketika dirimu terlalu berharap kepada seseorang,maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain dia.Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya"
(Imam. Syafi'i)

Zahra berjalan cepat dan tanpa sengaja menabrak seorang lelaki mengenai dada bidangnya. 

"Astaghfirullah, maaf aku nggak sengaja"ucap Zahra menunduk.

"Iya nggak apa-apa"ucap lelaki itu.

Zahra mengenal suara itu kemudian ia mendongakan kepalanya dan ternyata lelaki itu adalah Raihan.

"Kamu kenapa menangis? "

"Aku nggak apa-apa. Permisi "

Zahra tidak mau orang lain mengatahui sebab dirinya menangis, cukup ia dan Allah saja yang tahu.

Walaupun Zahra berkata tak apa-apa, Raihan tahu bahwa Zahra sedang tidak baik-baik saja. Raihan kagum, seorang perempuan seperti Zahra pintar menyembunyikan lukanya. Gadis kuat dengan menyimpan luka seorang diri dan berusaha terlihat baik-baik saja.

Kini, Zahra berada taman rumah sakit, di sinilah ia bisa menenangkan fikiran dan juga hatinya.

Zahra merasakan cinta dalam diam ini menyiksa batinya. Seperti yang dilihatnya tadi sangat menyakitkan dan menyesakkan hati. Memendam rasa sakit sendiri saat melihat lelaki yang dicintainya tengah berpelukan. Namun Zahra sadar, dirinya bukan siapa-siapa bagi Ali. Ali bebas melakukan apa saja dan dirinya tidak berhak untuk cemburu. Tetapi realitanya Zahra cemburu melihat itu, meskipun sudah resikonya memendam rasa sendiri tanpa Ali tahu bahwa dirinya mencintainya.

"Ya Allah maafkan diri ini. Aku terlalu terlena pada Mahluk-Mu"batin Zahra menangis.

Sepertinya Zahra harus menutup perasaanya, mengikhlaskan adalah cara terbaik dalam mencintai. Meskipun butuh waktu untuk melupakan Ali dalam hatinya.

"Assalamualaikum"salam seseorang.

Zahra menghapus air matanya. Walau tak yakin air mata ini masih bisa dibendung atau tidak. 

"Waalaikumsalam"jawab Zahra.

Zahra mencoba bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa. 

Mencintaimu Dalam Diam [SUDAH TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang