Allah tidak pernah salah dalam menyatukan dua hati yang saling mencintai karena-Nya.
-AlZa-***
Allah adalah tempat paling pertama sebagai tempat ia mengadu semua permasalahannya, curhat dan bahkan menangis kepada Allah.
"Ya Allah maafkan aku selama ini berharap lebih kepada mahluk-Mu hingga kau cemburu. Sungguh ya Allah jika memang ia bukan jodohku, hilangkan rasa ini, lupakan akan sosok dirinya dan jika dia memang jodohku yang kau tetapkan untukku dekatkan kami pada ikatan yang halal, hingga tak ada lagi dosa. Betapa diri ini menginginkan sosoknya yang akan menjadi pelengkap imanku. Rasa cinta yang semakin bersarang di hati ini membuatku terkadang lupa pada siapa sang pemilik hati itu sendiri. Di saat dia yang kuinginkan berniat mengkhitbahku, aku harus menolaknya karena aku tidak ingin mengecewakan Abi. Bagiku keluarga adalah yang paling penting dalam hidupku. Kini, kupasrahkan rasa ini kepada-Mu. Bantulah aku untuk melupakanya, menghapus namanya di dalam hatiku dan akan menetapkan nama seseorang yang sudah dijodohkan denganku"
Deras sudah air mata yang jatuh membasahi mukenanya. Zahra percaya dibalik kesedihan ini, Allah memiliki seribu macam cara untuk mengatur jalan hidupnya dengan baik. Allah yang lebih tahu jodoh terbaik untuknya. Baik bagi hambanya belum tentu baik bagi Allah, namun baik bagi Allah sudah tentu baik bagi hambanya.
***
Selesai shalat magrib Zahra menghampiri keluarganya yang berada di ruang tamu.
"Sayang sini duduk dekat Abi"ucap Hamdan seraya menepuk sofa disebelahnya.
"Iya Bi"jawab Zahra.
Hamdan membalikan badan menghadapnya"Sayang, laki-laki yang ingin dijodohkan denganmu besok malam akan mengkhitbahmu"
Zahra menguatkan hatinya. Ia harus benar-benar melupakan Ali. Menerima perjodohan ini dengan ikhlas.
"Iya Bi"
"Ya udah Abi mau ke Masjid dulu, sebentar lagi shalat isya'" Hamdan beranjak dari duduknya lalu pergi ke Masjid.
Ali yang dulu Zahra harapkan yang akan menjabat tangan Abinya kini semua harapan itu harus dilupakan. Kalau boleh jujur ia masih mencintai Ali. Walau sudah beberapa kali mencoba untuk melupakanya. Zahra tahu melupakanya tidak semudah membalikan telapak tangan, butuh waktu lama untuk menghapus namanya dalam hatinya.
Zahra kembali teringat dengan perkataan Ali yang ingin berniat serius. Jujur ia sangat senang mendengar niat baiknya tetapi karena tidak mau mengecewakan orang-orang tersayangnya, ia harus menolaknya.
***
Waktu yang sebentar lagi akan tiba, seseorang datang untuk melamarnya. Zahra menatap pantulan wajahnya di cermin. Wajah yang di rias tipis membuat kesan diwajahnya tampak biasa saja. Ya, ia tidak suka bermake up tebal.
"Sayang udah siap? "tanya Rumaisah datang ke kamarnya.
"Udah Mi"jawab Zahra.
"Kamu sangat cantik sayang"
"Makasih Mi, Umi juga cantik. Mereka udah datang Mi? "
"Mereka masih dalam perjalanan mungkin sebentar lagi. Ya udah Umi mau siapin minuman dulu"
"Iya Umi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Dalam Diam [SUDAH TERBIT]✓
DuchowePART MASIH LENGKAP! MAU MILIKI DALAM VERSI NOVEL? Pastinya versi NOVEL lebih panjang dan ada tambahan beberapa part panjang dan dijamin lebih BAPER!. Masih penasaran? Info pemesanan NOVEL bisa cek di bio🤗 🏆RANK 2020 1#allah 1#imam 1#hijrah 4#dok...