23.Mencintaimu Dalam Diam

31.7K 2.4K 96
                                    

Jangan berharap kepada manusia, karena engkau akan kecewa. Berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah kecewa

-Yazid bin Abdul Qadir Jawas-

-AlZa-

***

"Kak!"

Suara ketukan pintu membuat Zahra menghentikan acara menulis di buku diary. Ia menutup bukunya lalu membuka pintu.

"Ada apa? "

"Kakak ngapain sih dari tadi di kamar terus? "tanya Vino sambil menyundulkan kepala ke atas untuk melihat apa yang dilakukan Zahra tadi.

"Kepo deh kamu, udah mau apa? "

"Kak jalan-jalan yuk"

"Kemana? "

"Ikut aku aja deh"

"Ya udah, bentar Kakak ganti baju dulu"

"Oke, aku tunggu di depan"

Zahra menganggukan kepala. Ia menuruti saja ajakan Vino untuk menenangkan fikiranya. Lima menit sudah cukup baginya untuk mempersiapkan diri. Ia menyambar sling bag yang berada di atas meja lalu menutup pintu kamar.

"Mau kemana sayang? "tanya Rumaisah.

"Zahra sama Vino mau jalan-jalan Mi, boleh kan? "

"Boleh sayang. Hati-hati"

"Iya Mi, Assalamualaikum "Zahra mencium punggung tangan Rumaisah.

Zahra menghampiri Vino yang sudah menunggu.

"Ini pakai helmnya"ucap Vino memberikan helm tersebut. Setelah memakainya Zahra langsung naik di atas motor. Ia tidak perlu khawatir auratnya akan terbuka karena memakai celana panjang sebagai daleman gamisnya.

"Udah Kak? "tanya Vino.

"Udah"jawab Zahra.

"Ya udah turun"ucap Vino tertawa pelan.

"Ish"satu pukulan cukup keras mendarat di lengan tanganya.

"Aw"rintih Vino.

"Aku bercanda Kak. Galak banget sih Kakaku ini"

"Biarin"

Vino menjalankan motornya meninggalkan perkarangan rumah. Menikmati kembali pemandangan di kota tempat kelahiran membuatnya merasa kesedihan itu terasa hilang. Zahra harus benar-benar melupakan Ali dan mengganti nama lelaki dihatinya yang akan menjadi imamnya.

Zahra tersenyum saat Vino menghentikan motornya di depan Masjid Raya Baiturrahman. Tempat yang sudah lama ia tidak kunjungi.

"Kak senang nggak?"tanya Vino.

"Senang banget"jawab Zahra, pandanganya tidak lepas melihat sekeliling Masjid.

Mencintaimu Dalam Diam [SUDAH TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang