25.Mencintaimu Dalam Diam

39K 2.5K 211
                                    

Sebelum baca untuk part ini lebih panjang banget. Sebelumnya bagian ini part 26 tapi aku ganti karena part 25 nya kehapus😭 jadi aku satuin di part ini aja ya🤗

Happy reading 💞

🕊️🕊️🕊️

Percayalah menikah tanpa pacaran itu indah.
-AlZa-

***

Zahra menatap dirinya di cermin dengan diolesi make up dan dibaluti gaun putih yang menjuntai ke lantai, terlihat cantik ditubuhnya.

Waktu terasa berjalan begitu cepat, Zahra seperti bermimpi hari ini adalah hari pernikahanya. Tapi ini bukan mimpi ia akan melepas masa lajang yang beberapa jam lagi berganti status menjadi seorang istri dari Muhammad Ali Ibrahim. Ah, rasanya mengingat itu akan terjadi sebentar lagi membuat pipinya semakin memanas.

"Harusnya Kakak nggak usah diolesin blush on. Pipinya aja udah merah"ucap Vino tertawa.

"Ih Vino"Vino mengusap-usap lenganya karena satu pukulan lagi mendarat dilengan tanganya.

Entah sudah berapa kali Vino menjahilinya. Memang benar sedari tadi pipinya terus saja memerah.

"Masyaallah, kamu cantik banget"ucap Raina.

"Makasih Na"jawab Zahra.

"Cieee, sebentar lagi akan berganti status menjadi istri dari dokter Muhammad Ali Ibrahim"ucap Syifa.

"Syifa... "Zahra tersipu malu.

Tiba-tiba pintu terbuka terlihatlah Rumaisah menghampiri Zahra lalu memegang tanganya.

"Tangan mungil yang Umi genggam waktu kecil, sekarang tumbuh menjadi wanita shalihah dan sebantar lagi akan menjadi seorang istri"

"Sampai Zahra menginjak remaja hingga dewasa Umi selalu mengenggam tangan Zahra. Menyalurkan kehangatan tangan Umi yang selalu membuat Zahra merasa tenang"

"Sayang"Rumaisah memeluk erat Zahra, bendungan air mata dipelupuk matanya tidak bisa tertahankan lagi. Ia sedih sekaligus senang di hari bahagia putri satu-satunya.

"Zahra sayang Umi. Zahra banyak salah selama ini. Maafkan Zahra, Mi"

"Nggak hanya kamu, Umi juga sayang banget sama putra dan putri Umi. Umi udah maafin kamu, sayang"

"Makasih Umi"

"Iya sayang. Udah jangan nangis lagi. Nanti make up nya luntur loh"

"Iya Mi"Zahra mengusap air matanya.

"Ya udah Umi mau ke bawah. Tamu udah banyak yang datang"

***

Semuanya telah siap. Kini tinggal menunggu mempelai pria mengucapkan ijab kabul. Jantung Zahra berdetak tidak karuan, dalam hitungan menit akan menjadi seorang istri.

"Aku deg-degan"ucap Zahra.

"Bismillah Ra"jawab dua sahabatnya.

Mencintaimu Dalam Diam [SUDAH TERBIT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang