Berawal dari rasa kagum, aku telah jatuh cinta untuk pertama kalinya
-AlZa-***
Di dini hari, Zahra bangun dari tidurnya untuk melaksanakan shalat disepertiga malam. Ia memang sudah terbiasa menunaikan shalat tahajud. Zahra beranjak dari tempat tidur kemudian mengambil air wudhu. Setelah itu memakai mukena lalu menghamparkan sajadah.
Selesai shalat Zahra bermunajat ke pada Rabb-Nya. Menceritakan semua yang dirasakanya akhir-akhir ini. Ya, perihal tentang perasaan berbeda saat bertemu Ali. Zahra ingin meminta jawaban atas apa yang dirasakan.
"Ya Allah, sang pemilik hati ini, yang maha mengetahui apa yang hamba rasakan. Jika memang benar hamba jatuh cinta. Maka jatuh cintakanlah pada seseorang yang mencintai hamba karena-Mu, yang memang sanggup menuntun hamba hingga menuju Ridho-Mu. Dan tegarkanlah hati ini jika dikala takdir-Mu tidak sesuai harapan. Aamiin Ya Rabbal Alamin"
Zahra mengaminkan doanya. Ini adalah pertama kali ia merasakan perasaan yang berbeda terhadap seorang lelaki. Ya, sebelumnya Zahra belum pernah jatuh cinta. Maka dari itu ia masih bingung dengan perasaanya sendiri, terutama kenapa jantungnya selalu berdebar kencang saat bertemu Ali. Awalnya Zahra mengira jantungnya tidak baik-baik saja, bahkan ia mengira ada penyakit dalam dirinya. Tapi, setelah Ali pergi, jantungnya kembali berdetak normal seperti biasanya. Dan satu lagi, pipinya selalu merona merah.
***
Keheningan perpustakaan membuat Zahra merasa tenang berada di sini. Suasana yang tidak berisik adalah salah satu alasan dirinya suka mengisi waktu luangnya untuk membaca buku.
Waktu berjalan lima belas menit, Zahra masih fokus membaca buku tanpa sedikit pun menoleh. Dua puluh menit, Zahra masih setia membacanya, tidak berniat berbicara pada seseorang yang duduk disampingnya.
"Eum, boleh saya bertanya? "tanyanya memulai pembicaraan.
Zahra menoleh"Silahkan Kak"
Dia adalah seorang lelaki. Lebih tepatnya lelaki yang bisa membuat jantungnya berdetak dua kali lipat dan gugup luar biasa.
"Apa kamu merasa terusik saya duduk di sini? "
"Nggak Kak"jawab Zahra cepat.
Ya, Zahra sama sekali tidak terusik dengan keberadaan Ali didekatnya. Hanya saja, ia sedang menahan debaran didadanya.
Setelah itu, keduanya kembali fokus pada buku masing-masing. Waktu berjalan seiring jantungnya memompa lebih cepat. Dan lagi, Zahra berusaha menahan debaran didadanya.
Jika ada Syifa tentu saja Zahra sedikit tidak gugup, meskipun tak bisa menjamin tentang jantungnya. Hari ini Syifa tidak masuk karena ada keperluan yang tidak bisa ditinggalkan.
Zahra melihat jam dipergelangan tanganya, sepuluh menit lagi kelasnya akan masuk. Tidak mau telat masuk apalagi dosen yang terkenal killer akan mengajar dikelas keduanya.
Zahra melihat sekilas Ali yang tidak teralihkan pada objek yang dilihatnya. Zahra beranjak dari duduknya seraya memegang buku yang tadi dibacanya.
Dengan rasa gugupnya, kali ini Zahra memberanikan membuka suara"Eum, kak Ali"
Ali menoleh"Iya, kamu mau ke kelas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Dalam Diam [SUDAH TERBIT]✓
EspiritualPART MASIH LENGKAP! MAU MILIKI DALAM VERSI NOVEL? Pastinya versi NOVEL lebih panjang dan ada tambahan beberapa part panjang dan dijamin lebih BAPER!. Masih penasaran? Info pemesanan NOVEL bisa cek di bio🤗 🏆RANK 2020 1#allah 1#imam 1#hijrah 4#dok...