14

47 4 0
                                    

"ANAK SIALAN !!" teriakan makian melalui mindlink langsung Gavin terima tatkala membuka akses mindlink kembali miliknya "JIKA BUKAN KARENAMU MENGATAKAN HAL BODOH PADA GADIS SIALAN ITU !! SEMUANYA SUDAH BERAKHIR MALAM TADI !!" Gavin memijit pelipisnya, ia sudah menduganya. Candy biang kekacauan dibalik semua ini.

"Wajar saja jika dia murka, dia satu-satunya orang yang akan dirugikan dalam kasus ini !" Jawab Gavin

"Kau !! Apa kau akan terus main-main seperti ini ? Bisakah kau bersikap dewasa hah ?!" Geramnya yang tak lain adalah David sang Alpha, jelas... ia murka. Apa yang akan ia dapatkan didepan mata, hangus seketika dalam hitungan detik. Apa perlu menjelaskan alasanya lagi kenapa ia marah besar ? Terlebih Gavin semalaman sulit dihubungi, sehingga amarahnya harus dipendam hingga sekarang "jangan melakukan hal bodoh !!"

"Dimataku, aku selalu bodoh bukan ?"

"Kau memang bodoh, dimana gadis itu ? Jika sampai... kau melakukan hal bodoh padanya tanpa ada instruksi dariku !! Jangan harap kau bertemu dengan Gideon lagi !!" Ancam David

"Bagus... aku bahkan sejak lama menuggu waktu kematianku !!" Tutup Gavin sepihak.

TAK !!

Suara pisau dengan nyaring menembus meja dihadapannya, tidak sampai terbelah... tapi cukup hingga menyisakan gagang benda tajam tersebut diatasnya.

"Selamat pagi ?" Sapa seseorang, Gavin terkesiap dan mendongak. Apa Sherly melihatnya tadi ?

"Oh... pagi" jawab Gavin mengatur deru napasnya yang sempat berderu karena kesal.

"Kau pasti mendapatkan mindlink dari ayahmu bukan ?" Tebak Sherly yang berjalan mendekat "kau terlihat sangat kesal"

"Ya... sedikit"

"Bagaimanapun kami yang harus bertanggung jawab, pesta itu kacau dan mungkin saja para tamu kecewa" Gavin terkesiap mendengarnya, ia lupa sedang berhadapan dengan siapa ? Sherly... seorang gadis yang berpikiran sederhana layaknya anak remaja.

"Tak masalah.. ia hanya sedikit kesal karena mengecewakan para tamu, pikirannya akan jernih kembali setelah menyecap kafein !" Jawab Gavin "ah.. kau ingin sarapan ?" Tanya Gavin kembali mengambil pisau yang baru untuk mengiris wortel dihadapannya yang sempat terhenti karena teriakan sang ayah.

"Wah... kau bisa memasak ?" Decak Sherly tidak percaya tatkala melihat bagaimana terampilnya Gavin mengelola bahan makan, apa yang tidak bisa Gavin lakukan bukan ?

"Sedikit" jawab Gavin, melirik tubuh Sherly yang memakai kemeja miliknya yang tampak kebesaran.

"Ah... maaf hanya ada pakaian milimu dilemari !" Jawab Sherly tampak tak enak, Gavin mengangguk samar menjawabnya dan kembali melakukan aktifitasnya.

"Aku tak pernah membawa wanita kesini !" Tersedak... Ethan mungkin akan tersedak jika mendengar jawaban Gavin barusan, ayolah... mereka berdua adalah kumpulan pria berengsek bukan ? "Aku sudah meminta seorang maid untuk mencarikanmu beberapa pakaian !"

"Beberapa ?" Tanya Sherly, ia kira hanya satu pakaian ganti saja yang sedikit nyaman. Pinjaman pakaian juga tidak masalah bukan.

"Kau bisa memilihnya sesuai seleramu ketika pesanannya sudah datang" jawab Gavin "sedikit tidak nyaman dengan kemeja, tapi bertahanlah" tambahnya tersenyum pada Sherly yang sontak saja Sherly dibuat senang karenanya.

"Ada yang bisa aku bantu ?" Tanya Sherly antusias

"Hmm... kau bisa menata meja, ini sebentar lagi selesai" jawab Gavin, Sherly mengangguk layaknya anak kecil sambil beranjak darisana. Gavin tersenyum dibuatnya, namun... hanya sesaat.

^^

Sherly sangat-sangat bahagia sekarang, ia berharap waktu tak cepat berlalu. Sherly sepertinya tau bagaimana yang dirasakan ibunya tatkala ayahnya memperlakukannya dengan istimewa, tersipu malu menjadi hal yang tak bisa disembunyikan. Bayangan Sherly menjadi kenyataan.

Sherly... selalu memikirkan hal-hal sederhana seperti ini, menikmati moment hangat bersama-sama. Apa yang ia saksikan kini ia alami, Sherly bahagia seolah ia menjadi satu keluarga dengan Gavin.

Sebuah keluarga kecil dengan menu sarapan sederhana diatas meja, saling bercerita ringan dan saling menggoda. Menyecap aroma wanginya teh hangat dengan beberapa biskuit diatasnya. Hah... sangat menyenangkan, Sherly sesekali mencuri tatap pada Gavin yang duduk disampingnya. Menikmati pemandangan taman bunga setelah sedikit melakukan aktifitas membakar lemak dengan berjalan-jalan menelusuri jalan setapak pedesaan.

"Ada apa ?" Sherly terkesiap tatkala Gavin menyadari bahwa dia sedang mencuri pandang padanya, menunduk malu dengan wajah memerah hingga telinganya "Kau tidak nyaman dengan pakaianmu ?" Tanya Gavin melirik gaun selutut yang kini membalut tubuh ramping Sherly.

Setelah sarapan, beberapa barang yang Gavin pesan datang dan tentu saja dengan segera Sherly mengganti pakaiannya. Berjalan-jalan dipagi hari dengan gaun selutut mungkin kurang pas.

"Tidak" jawab Sherly "ini nyaman !" Tambahnya.

"Sherly ?"

"Ya ?"

"Bagaimana jika kita... disini dahulu untuk sementara waktu ?"

"Ya ?"

"Maksudku, kau dan aku... berlibur bersama disini untuk beberapa hari bagaimana ?" Tawar Gavin, tentu... Sherly tak akan menolak bukan ?

GAVIN (Kingston)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang