"Apa yang kau dapat ?" Tanya Gavin pada Ferdinand yang menemuinya ditengah malam, ya... Ferdinand baru bisa menemuinya dijam-jam semua orang sudah terhanyut dengan mimpinya.
"Beta Justine melakukan pekerjaannya seperti biasa, pergi ke kantor dan pulang ke rumahnya diwaktu yang tepat" jawab Ferdinand
"Sudah aku duga" gumam Gavin, Justine memang pria seperti itu. Itu sebabnya, Ethan tak menyukainya. Tidak ada inisiatif dan warna lain dihidupnya, seperti sebuah robot yang tersetting waktunya. "Lagipula... pria tersebut terlalu tidak berguna" tambahnya dengan nada yang lebih tinggi hingga dapat terdengar jelas oleh Ferdinand.
Gavin terdiam kembali dan hanyut dengan pikirannya hingga membuat heningnya malam terdengar lebih hening jika tak terdengar pergerakan apapun dari mahluk hidupnya.
"Ethan tak mungkin memberikan tugas semacam ini padanya" ujar Gavin setelah keheningan yang terjadi "tapi... ada satu hal yang membuat aku sedikit terusik tadi" tambah Gavin mengingat bagaimana percakapan ia dengan Justine tadi pagi ketika ia meninggalkan salah satu hunian apartement milik Ethan.
Kata-kata Gavin seketika berjalan-jalan dipikirannya, tentang bagaimana ia akan menjadi orang yang tertawa atas kejatuhannya.
"Senjata apa yang tak akan membuat seseorang curiga ?" Tanya Gavin tiba-tiba.
"Maksud anda, tuan muda ?"
"Membawa wolfsbone kelingkungan Whitemoon pack jelas akan tercium oleh para penghuni Whitemoon pack, aku membutuhkan seseuatu yang mirip. Tapi tidak terlalu tajam" Ferdinand menelan ludahnya kasar tatkala mendengarnya, apa tuan mudanya akan menghilangkan satu nyawa lagi ? Ini memang sudah biasa, tapi... bagaimanapun orang normal seperti Ferdinand yang bahkan tak tega melihat kematian dihadapannya meski beberapa kali tak terhitung ditayangkan, tetap saja... ia menjadi merinding dan tegang pada waktu bersamaan.
"Saya akan mencari taunya, Alpha !!" Jawab Ferdinand pada akhirnya
"Kirimkan padaku secepatnya, aku ingin menyingkirkan seekor serangga sebelum ia berharap menjadi seekor burung !!" Perintah Gavin, Ferdinand mengangguk patuh sebagai jawaban "tak perlu mencari tau kegiatan Justine, kembalilah kepekerjaanmu biasanya sebelum aku memberikanmu instruksi lainnya !!" Sekali lagi... Ferdinand mengangguk sebagai jawaban.
^^
Risin adalah protein beracun yang terkandung pada Ricinus communis/ pohon jarak. Tosisitas risin murni sangat tinggi, beberapa butir sebesar kristal garam dapur sudah cukup untuk membunuh manusia. Jumlah 500 mikrogram (1 mikrogram=satu per sejuta gram) risin atau hanya sebesar ujung jarum sudah cukup untuk membuat manusia meninggal. #wikipedia
Itulah hasil otopsi yang dilakukan team forensik Whitemoon pack pasca menemukan tubuh Justine terbujur kaku tak bernyawa dikediamannya.
Kematian Justine dengan racun tersebut menambah daftar para elite dunia dalam teror kematian karena benda tersebut.
Salah satu kasus yang serupa adalah pembunuhan Georgi Markov. Georgi Markov merupakan seorang pembelot komunis asal Bulgaria yang kemudian bekerja di BBC. Ia terbunuh pada 1978. Senjata untuk menembakkan risin disamarkan dalam bentuk payung. Pada tanggal 16 April 2013, secarik surat ditemukan di Washington D.C. dengan alamat tujuan Senator Roger Wicker dari Partai Republik. Surat tersebut berisi butiran-butiran kecil mengandung risin. Keesokan harinya, surat dengan kandungan zat serupa juga ditemukan dengan tujuan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam dosis mematikan. Pada 10 Juni 2013, artis serial The Walking Dead Shannon Rogers Guess Richardson ditangkap terkait dengan surat mengandung risin untuk Barack Obama.
Kasus terbaru dari insiden ini yang tentu sempat menggemparkan dunia adalah saudara tiri presiden Korea Utara yaitu Kim Jong Nam. Bukan karena lemparan rudal, melainkan hanya sebuah semprotan cairan benda tersebut diwajahnya.
Mengesankan bukan ?
Justine akan berterima kasih pada sang pelaku karena berhasil membuatnya mencatatkan nama Justine didaftar tersebut.
"Aku mengabulkan permintaannya untuk bisa menyambutku dipintu neraka" ujar Gavin tatkala memperhatikan bagaimana para pelayat mulai meninggalkan tempat peristirahatan terakhir untuk sang Beta.
Terlihat semua menunduk sebagai tanda berduka, disana... Gavin memperhatikan mereka dari balik kacamata hitam yang bertengger dihidungnya, tak jauh untuk bisa melihat bagaimana peti mati masuk kedalam tempat semestinya. Dapat dilihat sosok Ethan dan Ghea yang menemani keluarga mereka yang ditanggalkan. Terlihat sangat terpukul ketika putra kebanggaan mereka meninggalkan mereka tanpa sepatah katapun, tak terduga... dan tak bisa dibayangkan. Terlebih semuanya terjadi secara tiba-tiba.
"Kerja yang bagus !!" Ujar Gavin memuji pria disampingnya yang tak lain adalah Ferdinand, bukan Ferdinand sungguh pelakunya... kalian sudah tau itu. Ia hanya sebatas kurir dan selesai, hanya itu... peranya.
"Tu... tuan muda ?" Sapaan tidak percaya terdengar dari bibir seorang pria yang berdiri kaku dihadapannya, tatapan tidak percaya lengkap dengan nada suaranya.
"Oh... apa kabar, Beta ?" Jawab Gavin sambil tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVIN (Kingston)
WilkołakiWARNINGS !! JANGAN DIBACA !!! NANTI KETAGIHAN !!! ^^ Aku ingin mati ^^