18

34 2 0
                                    

"Jadi malam ini kita akan bertemu dengan Gideon ?" Tanya Sherly antusias tatkala Gavin menjemputnya dikediamannya untuk mengajaknya makan malam diluar, ia memang selalu antusias jika menyangkut dengan Gavin.

"Tidak sekarang !" Jawab Gavin memutar kemudinya "malam ini... ada satu teman lainnya yang mengajak kita makan malam bersama"

"Siapa ?"

"Ethan" jawab Gavin

^^

Sherly menjadi gugup dibuatnya, setelah ia tau bahwa mereka akan makan malam bersama Alpha dari Whitemoon pack. Bagaimanapun level mereka berbeda bukan ? Meski Gavin telah berteman lama... tapi rasanya sedikit canggung.

Seorang pria berkemeja putih dengan motif abstrak diantara lengannya mengangkat sebelah tangannya, dari bagaimana ia tersenyum mengarah kepada Gavin dan Sherly. Sherly bisa menebak bahwa itu adalah Ethan, Alpha dari Whitemoon pack.

Auranya sudah terasa berbeda tatkala mereka berdua berjalan beriringan mendekat, terlihat dimeja tersebut ia tak sendirian. Seorang wanita anggun berdiri dari tempatnya menyambut keduanya.

Sangat cantik dan berkelas, Sherly sedikit kecil didekatnya.

"Saya belum sempat menyapa anda dengan benar malam itu" ujar gadis tersebut yang tak lain adalah Ghea, mate dari Ethan calon Luna berikutnya yang akan diresmikan tak lama lagi "namaku Ghea" ujarnya mengulurkan tangannya memperkenalkan diri, Sherly sedikit ragu namun tak sopan jika ia tak menyalaminya

"Sherly" jawab Sherly tersenyum tipis demikian pula dengan Ghea.

"Kau mempunyai takdir yang sempit" ujarnya tiba-tiba, Gavin dan Ethan sama-sama menoleh kearahnya. Dengan gerakan cepat, Ethan melepaskan tautan tangan keduanya.

"Silahkan duduk !" Ethan mempersilahkan kedua tamunya untuk duduk, Gavin dengan segala perhatiannya membantu menarik kursi yang akan Sherly duduki sebelum ia mengambil kursi lainnya. "Jadi... kita nikmati makan malam ini" ujar Ethan menyodorkan gelas anggur kehadapan mereka dan dentingan empat gelas beradu menjadi awal dari acara makan malam keempatnya.

"Jadi dimana kalian pertama kali bertemu ?" Tanya Ethan

"Pertemuan kita disengaja, kau tau itu !" Jawab Gavin, niatnya Ethan hanya ingin berbasa-basi tak perlu diperjelas seperti itu. Ia... sudah tau !! Apa perlu digaris bawahi ?

"Ekhm..." Ethan berdehem singkat, niatnya ia hanya ingin mencairkan suasana tapi nampaknya suasana canggung seperti sekarang lebih baik bukan ?

"Jadi kau tinggal di Austie, Sherly ?" Tanya Ghea, hah... pertanyaanya cukup baik "maaf jika aku berbicara santai sekarang, lebih baik begini bukan ? Kita bisa berteman ?" Senyum Sherly tersemat, kata teman membuat ia sedikit nyaman.

"Ya... aku cukup lama tinggal disana, dibandingkan dengan tinggal di Redmoon pack" jawab Sherly, Gavin dan Ethan tampak saling lirik satu sama lain.

"Aku pernah tinggal beberapa minggu disana"

"Benarkah ?"

"Ya... untuk pameran"

"Kau seorang kurator ?"

"Ya... hanya dalam sekala kecil"

"Benda apa yang sering dipamerkan ?"

"Lukisan, aku menyukai seni dua dimensi"

"Aku pernah mendatangi satu pameran lukisan namun aku kurang mengerti dengan arti didalamnya, lainkali... bisakah kau menemaniku untuk melihat-lihat ?"

"Tentu" jawab Ghea dan pembicaraan keduanya berlangsung mencair begitu saja.

^^

"Apa maksudmu dengan dia mempunyai takdir yang sempit ?" Tanya Ethan tatkala keduanya mengantar Gavin dan Sherly untuk meninggalkan restoran mewah yang dipesan keduanya.

"Hanya... menebak sesuatu yang sudah jelas adanya" jawab Ghea.

"Darimana kau tau jika Sherly tinggal di Austie ?"

"Aku pernah mendengarnya saat tinggal juga disana, ada seorang putri yang tinggal disebuah istana. Semua orang penasaran karena istana mereka cukup menonjol, tapi... tak seorang pun yang berani mendekata. Setelah itu aku baru mengerti bahwa seseorang yang tinggal disana benar-benar seorang putri" jawab Ghea

"Kau bisa membaca karakter seseorang bukan ?" Tanya Ethan memastikan, ia memang sudah tau. Tapi... melihatnya kembali membuat ia menjadi penasaran.

"Tentu" jawab Ghea menatap Ethan tepat dikedua retina matanya "kau pria berengsek yang suka bermain dengan wanita, cerdas dan juga ceroboh dalam waktu bersamaan. Sayangnya... tanpa sebuah alasan aku ditakdirkan untuk bersamamu !" Tambah Ghea, Ethan tersenyum miring dibuatnya.

"Kau kurang satu hal dalam menganalisis diriku, aku seseorang yang jujur !" Ujar Ethan

"Sayangnya... aku melihat pohon kaktus didirimu" Ghea mengulurkan tanganya untuk memegang wajah Ethan "kau bisa hidup ditanah tandus sekalipun, tapi tetap saja... kau adalah tanaman berduri yang tak bisa merimbuni orang-orang yang berteduh dibawahnya"

"Kau menyimpulkan bahwa Whitemoon pack tak akan bertahan lama ?"

"Bukan" jawab Ghea melepaskan tangannya "Whitemoon pack akan bertahan, tapi dia harus memiliki sebuah pohon untuk dijadikan tempat mereka berteduh. Bukan orang yang hanya bisa bertahan ditanah yang gersang, melainkan sebuah perlindungan"

"Bagaimana dengan Gavin ?"

"Kingston ?" Tanya Ghea kembali, Ethan mengangkat kedua alisnya mengiyakan "Kingston adalah pohon beringin, besar, mengintimidasi namun serakah dan menyombongkan diri" jawabnya.

Ck... apa yang ada dalam diri Gavin memang jauh dari kata baik

GAVIN (Kingston)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang