Prolog

7.7K 311 48
                                    

"Baby, nobody love you like me."











Irene Jovanka Lovata, atau biasa di panggil Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene Jovanka Lovata, atau biasa di panggil Irene. Anak gadis satu-satunya dari keluarga Jovanka. Irene saat ini berusia 20 tahun. Dia memiliki seorang sahabat bernama Sean Matthew Tonapa. Mereka bertemu saat hari kedua MOS, saat itu mereka berdua diberi hukuman oleh senior. Keduanya semakin dekat, bahkan tak jarang orang-orang menganggap mereka adalah sepasang kekasih.



Sean Matthew Tonapa, sering di sapa Sean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean Matthew Tonapa, sering di sapa Sean. Saat ini Sean berusia 20 tahun. Cowok blasteran Indonesia London itu tengah menimba ilmu di Universitas ternama di Indonesia. Sean mengambil jurusan Bussines, berbeda dengan Irene yang lebih memilih untuk masuk ke fakultas kedokteran. Keduanya berada di Universitas yang sama. Meskipun berbeda fakultas namun hal itu tak membuat hubungan 'persahabatan' mereka renggang.




        
♥♥♥♥♥


"Sean kamu udah janji nggak akam bahas hal itu lagi."

Sean terdiam dengan pandangan yang lurus tepat pada manik coklat milik Irene. Tatapan yang mampu membius Irene yang saat ini menatap Sean dengan tatapan takut. Hati nya kian bergetar saat manik coklatnya berseteru dengan manik hitam Sean.

"Kenapa kamu selalu menghindari hal itu?" Sean tersenyum sinis. Irene meneguk ludahnya kasar.

"Aku tidak mau kita bertengkar karena hal itu lagi." Kalimat itu lolos begitu saja dari bibir ranum milik Irene. Bibir yang sangat Sean sukai.

"Berhenti mengelak lagi! Kita melakukannya dengan dasar saling mau. Kamu gak bisa lari dari kenyataan." Emosi Sean tersulut begitu saja karena Irene selalu menghindari pembahasan ini. Sean tidak mengerti dengan jalan pikir Irene. Gadis di depannya ini mampu memporakporandakan hatinya dan pikirannya.

"Kita saat itu mabuk!" Irene berteriak dengan nafas yang memburu, dia benar-benar merasa kesal dengan Sean yang selalu mengungkit-ngungkit hal itu.

Sean berdecih lirih, "Lakukan semaumu. Kamu tidak bisa pergi dariku. Tidak akan! Bahkan kematianpun tak mampu mengambilmu dariku. Hanya aku yang bisa memilikimu." Ucapan itu terdengar tegas, menusuk gendang telinga Irene. Sean tidak pernah main-main dengan perkataannya.












♥♥♥♥♥





Aku kmbali lgi dg ff baru wkwk
Ff ini terinspirasi dari lagu EXO-SC Borderline.

Gmna? Klo suka aku next dehh

BORDERLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang