Sebelas

2.2K 201 47
                                    

Arkan melemparkan botol aqua ke arah Sean yang langsung di tangkap dengan sigap. Membuat senyum Sean sumringah.

"Thank," ucap Sean lalu membuka botol itu dan segera meneguknya. Air dingin itu membasahi tenggorokan Sean membuang rasa dahaga, sebab siang ini cuaca begitu terik.

Arkan duduk di samping Sean dengan rokok yang menyala di sela-sela jarinya.

"Tumben lo mau nongki di mari." Arkan berucap dengan asap rokok yang keluar dari mulutnya.

"Gue kangen tete nya mbak siti hahaha." Sean menjawab asal disusuli dengan gelak tawa.

"Sialan ni bocah bokep!"

Bayu yang berada disana mendengus lalu mematikan rokoknya yang tinggal setengah dan menatap Arkan malas.

"Sok suci lo anak dajjal! Lo lebih parah goblok, tiap bangun pagi tiduran di tete cewek."

Rupanya Arkan tak terima dengan ucapan Bayu barusan walapun ucapan itu benar ada nya.

"Gak murni salah di gue dobleh, orang ceweknya aja mau kok gue grep-grep." 

Sean yang nimbrung diantara mereka terkekeh pelan, "Empuk ya Kan?" tanya nya.

Arkan mengangguk semangat, "Apa lagi yang gede plus kenceng uhh bikin nagih bro!"

"Sialan lo kutil kuyang! Pantesan dajal pengen cepet-cepet turun ke bumi, orang kek gini nih bibit-bibit nya." Bayu menunjuk Sean dan Arkan bergantian.

"Maklum bro, si Bayu belom ngerasain surga dunia jadi ngomong kek orang bego," timpal Arkan dengan tawanya.

"Saran gue sih mending jangan Bay, punya lo loyo ntar cewek lo gak puas hahaha." Kali ini Sean ikut-ikut an meledek Bayu dengan tawanya yang pecah.

"Sialan!" Desis Bayu kesal karena selalu menjadi sasara bullyan sahabat se-genk nya.

Arkan adalah salah satu dari genknya saat SMA dulu, seperti kebanyakan siswa pada umumnya yang selalu membentuk kelompok-kelompok sebagai ajang kepopuleran. Selain karena diberkahi Tuhan dengan muka yang plus, harta yang melimpah menjadikan mereka sebagai orang berpengaruh membuat mereka jadi daya tarik tersendiri.

Solidaritas mereka begitu mengagumkan, mereka saling mengayomi dan bahu mebahu dalam keadaan apapun membuat genk mereka semakin kokoh dan di segani orang-orang.

Tapi semenjak mereka lulus sekolah dan kuliah di tempat yang beda-beda membuat mereka jarang nongkrong bareng. Tempat yang paling sering di jadikan tongkrongan mereka adalah warjan. Anak cowok yang selalu kesini sering menyebutnya warjan, karena pemilik warung ini adalah seorang janda yang masih hot dan seger membuat semua kaum adam betah lama-lama di tempat ini.

"Btw, si Juan mana? Tumben gak bareng lu biasanya juga kalian berdua nempel mulu sampe di katain homo," ucap Sean pada Arkan yang berada di sampingnya.

"Lagi nyolo pake sabun colek yakali?" Jawab Bayu asal dengan raut wajahnya yang meledek.

Arkan dan Sean tertawa karna ucapan Bayu yang receh.

"Anjing dah yang ada otongnya si Juan kebakar goblok! Gak bisa tempur ntar alias letoy hahaha." Tambah Arkan yang membuat keadaan semakin rame dengan gelak tawa mereka bertiga.

"Si Bayu gobloknya kapan kadaluarsa sih njir?" Ledek Sean.

"Sampe maria ozawa pakek kerudung syar'i juga gak bakalan lah kamvret! Orang si Bayu gobloknya selalu di upgrade!" Timpal Arkan yang membuat Bayu tertawa dengan ucapan nya.

Tak lama kemudian, mbak Siti si pemilik warung menghampiri mereka dengan nampan yang berisi Tiga gelas kopi.

"Eh mbak Siti, makasih ya kopinya." ucap Bayu dengan mata yang jelalatan.

BORDERLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang