Semua orang tengah menggerombongi sesuatu di depan gerbang sekolah, membuatku dan Aqilla mempercepat langkah agar tak ketinggalan berita. Ternyata itu tuan Richard pemilik perusahaan mobil sport ternama di kota Margarret ini, dengan mobil sport hijau tuanya. Tepat saat aku keluar dari gerbang dan dilihat olehnya, ia melepas kaca mata hitamnya dan semakin membuat gadis yang menggerombonginya menjerit antusias karena feromon dewanya, bahkan ia melambai ke arahku.
"Oh astaga, apa pria itu melambai padaku?", Aqilla menggoyangkan lengan kiriku dengan panik.
"Oh ya, kenapa tidak hampiri saja dia?", yup, aku sangat suka menjahili teman Ayi yang satu ini. Yang benar saja, tuan Richard mengeryitkan keningnya saat Aqilla dengan percaya dirinya mengajaknya berkenalan. Tapi tuan Richard malah mengabaikan Aqilla dan berjalan menghampiriku, untungnya gadis-gadis yang menggerombonginya itu masih berbaik hati memberinya jalan. Aqilla yang malang, malu pada rasa percaya dirinya yang terlalu tinggi.
"Yi, ayo pergi. Aku akan mengenalkanmu pada temanku itu", ucap tuan Richard yang menarik tangan kananku, namun kutatap datar isyarat lembut mengatakan 'lepaskan'.
"Aku sudah meminta izin pada nyonya Eva. Aku akan mengantarmu pulang", sejak kapan tuan Richard begitu perhatian? Atau nyonya Hera yang memberinya perintah untuk mengawasiku?
"Lain kali, tuan kirimkan taksi online saja untukku", dan mendapat kekehan darinya.
"Kau punya banyak kakak yang memiliki jabatan tinggi, kenapa tidak sekali-kali memamerkannya agar rumor itu menghilang", bisiknya. Jadi, ini sejenis pembersihan nama baik untuk keluarga Hillion ya?
"Wah, tuan Richard sangat baik. Apa tuan Richard tidak jijik anak tidak berguna ini memanggilnya kakak, karena dia selalu menganggap sampah ini adiknya', bolehkah aku bicara seperti itu, Yi?",
"Itu melanggar peraturan kedua", koreksi Ayi, dengan cepatnya.
"Terimakasih untuk kebaikan, tuan. Aku hanya tidak suka keramaian", bukankah ini kalimat yang lebih lembut?
"Kalau begitu, ayo segera pergi", ia masih menarik lengan kananku menuju mobilnya, sementara aku memberi uluran lidah dan sebelah mata tertutup pada Aqilla yang terlihat kesal melihatku masuk ke dalam mobil sport ini, bahkan dibukakan pintu seperti tuan puteri.
Aku tidak bisa berbohong seberapa membosankannya berpura-pura antusias di depan dua orang pria yang sok baik di depanku ini. Tapi, mengikuti permainan mereka lebih baik dari pada bergerak lebih cepat. Aku yakin, Ayi sudah merencanakan semuanya dengan matang-matang sebelum membuatku terjebak dalam ruangan seluas sepuluh kaki ini dengan banyak cat warna yang baru saja kubeli sendiri di toko bangunan pagi ini.
"Kenapa meminta ruangan yang kecil?", aku bertanya pada diriku sendiriku, masih mempertanyakan kenapa aku harus memilih tempat yang tak besar, mengingat tuan Richard punya banyak uang untuk memberiku modal membuat cafe yang lebih besar.
"Ini hanya percobaan. Selama tiga tahun ini, menghasilkan sebuah rumah minimalis dari pekerjaan ini sudah cukup membuat dirimu berguna untuk kita", itulah yang dikatakan Ayi, padahal ini masih terlalu pagi untuk bertengkar.
"Aku tidak menyangka nona Yi serajin ini", aku menoleh ke asal suara dan menemukan kak Seana tengah melipat kedua tangannya di depan dada sambil bersandar di samping pintu, menatapku tajam. Apa dia baru saja mengejekku? Ini pertama kalinya aku mendengar nada meremehkan itu. Dia sangat KEREN!
"Kak! Dari mana tahu aku ada di sini?", aku menghampirinya dengan antusias, walau sebenarnya ingin memeluknya. Tapi kuurungkan karena badanku berkeringat setelah mengangkat kaleng-kaleng cat.
"Syukurlah", dan akhirnya dialah yang memelukku.
"Kak! Aku berkeringat, kau akan ikut bau. Dan lagi, bukankah seharusnya kau pergi bekerja sekarang?", ucapku, tak berani membalas pelukan eratnya. Dia nampak senang melihatku hari ini, dan dengan senyum riangnya setelah melepas pelukanku. Itu sangat cantik.
![](https://img.wattpad.com/cover/204442461-288-k193216.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
1% Mistake
ActionKau ingin aku menjadi apa? Masokis? yang suka disakiti Maniak gila? yang selalu mengejarmu Atau Psikopat yang berpura-pura manis dan membunuhmu perlahan sampai mati. Ayo katakan, aku bisa berperan seperti yang kau inginkan. Tapi itu tidak gratis, te...