8

23 3 14
                                    

Setelah kejadian dua minggu yang lalu, tuan Richard mulai tak menemuiku atau menghubungiku. Aku mulai mempertanyakan keberadaanya yang sudah tak masuk kantor seminggu lebih sejak kejadian itu. Saat aku mengantar kopi pertama buatanku, asistennya bilang ia masuk rumah sakit milik nyonya Cannia.  Memangnya hukuman seperti apa yang didapat tuan Richard?

Siapa yang peduli dengan orang sepertinya, sebaiknya aku menjenguknya dan menaruh kopi dingin ini di sampingnya. Lalu menebak rencana nyonya Hera dan jalan permainan keluarga ini. Saat aku sampai di depan ruang VIPnya, masuk dengan sopan setelah mengetuk dan mendapat izin dari suara parau tuan Richard. Ah, dia baru saja mengganti perban di pinggangnya dengan seorang perawat yang hampir mimisan melihat perut sixpack sempurna itu.

"Bagaimana dengan kaki dan tanganmu?", tuan Richard memilih terlebih dulu membuka pembicaraan sambil meringis sakit saat perawat mengoleskan obat ke pinggangnya yang nampak biru keunguan seperti bekas pukulan benda panjang yang begitu banyak.

"Baik. Ini kopi pertama yang kubuat", aku menaruh cup kopi di atas nakas samping brankarnya tengah duduk sekarang.

"Tongkat bisbol?", aku menarik kursi bundar ke depan tuan Richard untuk melihat pekerjaan perawat ini.

"Tidak, itu tongkat emas dari dinasti Song utara", itu lebih menyakitkan dari cambuk, aku yakin nyonya Hera mematahkan tulang rusuk tuan Richard dan dia baru saja bisa duduk dalam dua minggu.

"Maaf, ini kesalahanku", tentu saja aku menundukkan kepalaku untuk menyembunyikan mata penuh senangku. Tuan Richard pasti akan lebih berhati-hati lagi ikut campur dengan urusanku.

"Apa mereka meminta keterangan darimu?", itu pertanyaan terbodoh yang keluar dari mulut tuan Richard, dia melupakan siapa keluargaku. Apa kepalanya juga ikut dipukul sampai-sampai menanyakan hal bodoh itu?

"Hanya kasus perampokan dan perlawanan kecil, tuan Heon sudah membereskannya", memiliki paman yang menduduki kepala polisi kota ini bukan berarti membuatmu leluasa berbuat hal kotor karena ia akan menutupi dan membersihkan namamu, tuan Heon melakukannya karena ini bukan masalah kecil. Melainkan peringatan untuk tuan Habel dari tanganku. Para pemilik kota ini tidak menyukai perendahan kecil dari para kutu dari distrik sebelah, tapi juga tak ingin nama mereka masuk koran atau iklan murahan yang tersebar di sepanjang jalan. Karena itulah, satu-satunya yang paling bagus dan menguntungkan adalah menjadikan satu orang yang melakukan ini dengan jaminan perlindungan.

"Kau dengar lihat beritanya, tuan Habel membatalkan kontraknya denganku setelah pengacaraku terbunuh beberapa minggu lalu", tuan Richard mulai bicara serius saat perawat meninggalkan ruangan ini.

"Mungkin dia takut ketahuan", sesekali aku melirik ke sisi brankar dan sudut ruangan yang dipasang cctv, agar tak dicurigai oleh tuan Richard. Ada penyadap suara di sini, mungkin tuan Richard tak menyadarinya.

"Tidak, itu bukan pilihan yang bagus. Mereka membutuhkan banyak saham besar dan bunga tentunya", dugaanku benar! Tuan Richard memang tak tahu dia tengah diawasi juga. Apa sebaiknya aku berpura-pura tak tahu atau mencari tahu siapa yang tengah iseng ini. Iseng yang membuatmu kaya mendadak dalam sebuah tuntutan.

"Khawatirkan namamu, tuan. Tidak ada yang bagus dengan terlibat dalam masalahku, semua orang tahu itu", aku menghentikan keterbukaan tuan Richard yang sangat dadakan ini. Ya, wajahnya terlihat cemas sejak awal aku masuk dalam ruangan ini. Seperti dia ingin bicara, "aku menyesal bicara denganmu".

"Pembawa masalah?", semua orang mengatakan itu, nyatanya aku adalah penengah dan bayangan semua orang itu.

"Bukan berarti kau tidak berhak memperjuangkan kebebasanmu", tuan Richard mulai lebih bijak dan berpihak padakukah? Seolah-olah dia sangat kenal denganku, ini sangat lucu.

1% MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang