Depression

1.4K 147 18
                                    

~Plan Pov~

Ibarat berada di kolam air yang sangat dalam, maka saat ini air sudah berada dileherku.

Aku mulai merasa sulit berjalan, nafasku mulai sesak, dan kehangatan mulai menjauh dariku. Tapi aku tetap berusaha tersenyum, agar setiap orang yang melihatku berfikir aku menikmati permainan airku meskipun sesungguhnya air ini membunuhku perlahan.

Hari ini, tepat 3 bulan waktu sudah terlewati semenjak terakhir kali aku menyatakan perasaaanku pada mean. Aku memang tidak menyatakan secara jelas, tapi aku yakin mean sangat paham maksud dari perkataanku. Tapi hari ini dengan jelas aku sudah mendapat jawaban dari mean. Sangat jelas.

Aku yakin mean saat itu sangat terkejut dan bingung. Semenjak saat itu aku tidak pernah lagi membahas masalah itu pada mean dan dia juga tidak pernah membahasnya lagi.

Aku paham dia masih bingung. Itu artinya, aku harus terus memakai topeng pelindungku.

Apa itu topeng pelindung?. Itu adalah wajah palsuku. Dengan memasang wajah itu, aku akan menjadi lebih kuat dan tegar menjalani hidup dalam tekananku.

Aku terlahir dikeluarga kaya bernama Rathavit. Keluargaku awalnya adalah keluarga yang hangat dan sempurna, yang sedikit kurang hanyalah karena papaku terlalu overprotective pada aku dan kakakku.

Aku dan kakak terlahir berbeda karena kami memiliki kelainan berupa alat kelamin yang ganda. Berbeda denganku yang kedua alat kelaminnya berfungsi normal, kakak perempuanku sedari kecil sudah terlihat jelas bahwa alat kelamin laki lakinya tidak berfungsi. Dan sedari kecil dia tau dia adalah perempuan meskipun dia sedikit berbeda.

Ketika usia kakakku sudah mulai mencukupi, dia menjalani operasi kelamin yang membuatnya menjadi perempuan sempurna dan akhirnya dia menjadi manusia utuh yang normal.

Lalu bagaimana denganku? Aku memiliki dua alat kelamin manusia yang berfungsi secara normal meskipun aku tidak bisa membuahi perempuan. Sedangkan alat kelamin perempuanku berfungsi secara normal yang artinya aku bisa mengandung seperti perempuan normal. Dan yah...  itu terbukti! Aku pernah mengandung anak mean tanpa kuketahui.

Tapi apa yang bisa ku katakan? Hal itu menjadi trauma besar bagiku karena jauh dari lubuk hatiku aku adalah laki laki. Pikiran dan jiwaku berteriak aku adalah laki laki sejak kecil dan itu tidak bisa ku ubah.

Disaat kejadian keguguranku terjadi, papa mulai berubah. Dia bukan lagi papa yang kukenal. Dia berubah menjadi sosok pemarah dan selalu menekanku.

Yah. Dia selalu memaksaku untuk menjalani operasi untuk merubahku sebagai manusia normal seutuhnya.

Yah, papa ingin aku menjadi perempuan karena aku tidak bisa membuahi seorang perempuan yang artinya bagi papa, sosok plan sebagai laki laki tidak bisa diterima karena dia tidak sempurna.

Ketakutan terbesar papaku dalam hidupnya adalah tidak akan ada orang yang akan mencintaiku dengan apa adanya diriku saat ini. Satu satunya harapannya hanyalah mean.

Papa selalu menekan dan memaksaku untuk menjalani operasi dan menjadi perempuan untuk mean karena dia sangat yakin mean tidak menyukai diriku yang saat ini.

Kenapa???

Apa karena aku menjijikkan?
Apa karena aku memalukan?
Apa karena mean tidak suka laki laki?
Kenapa mereka tidak bisa mencintaiku dengan apa adanya aku?

Mereka hanya tau plan yang ceria dan bahagia. Mereka tidak tau plan yang tertekan dan depresikan? Mereka tidak pernah tau rasanya dipaksa menjadi sosok lain karena dianggap kehadiranku yang saat ini dianggap tidak sempurna.

Semakin papa menolakku semakin remuk hatiku, semakin aku tidak tau siapa aku dan untuk apa hidupku.

Terkadang makan malam keluarga yang kutunggu tunggu kedatangannya malah menjadi ajang penghakimanku yang berujung pada kegelapan dimataku.

Forever, Mine ( End )Where stories live. Discover now