MEAN is MINE, FOREVER!!

1.8K 154 36
                                    

~Di kantor mean~

"Kau bilang ini laporan!. Isinya berantakan! Tidak jelas perinciannya!!". Mean berteriak memaki salah satu kariawan bagian keuangannya.

"Tapi pak, i.....ini sudah sesuai format yang.......".

"Aku tidak perduli! Buat ulang!!". Teriak mean tidak suka dilawan. Suaranya menggelegar hingga nyaris terdengar ke 2 level lantai dibawah ruangan kerjanya.

Kariawan itu kemudian mengambil laporannya yang telah dilempar kebawah oleh mean dengan wajah memucat.

"Selanjutnya". Kata asisten pribadi mean kepada kariawan bagian penjualan.

"*gulp* i....ini pak..... , ini isi kesepakatan kerja sama yang anda minta". Kariawan itu menyerahkan dokumen itu dengan tangan bergetar.

"Oh shit!!". Teriak kariawan itu dalam hati ketika melihat bossnya yang galak itu mengkerutkan dahinya padahal baru membuka 2 lembar kertas.

"Apa ini?! Harga ini terlalu rendah!!". Tanya mean menatap kariawan itu dengan matanya yang hampir keluar dari tempatnya.

"I...itu harga yang telah di...disepakati pak. Saat ini, harga ini sudah paling bagus pak.., ji..jika kita.....".

"Naikan!!!, kau kira perusahaanku adalah perusahaan biasa yang levelnya rendah?. Naikan harganya! Jika mereka menolak maka batalkan! Aku tidak berbisnis dengan perusahaan yang levelnya rendah!!. Kau paham?!". Kembali mean membuang dokumen itu.

"Ba....baik pak!". Jawab kariawannya gemetar. Hampir saja air matanya menetes karena ketakutan.

"Ada apa dengan kalian semua?! Sejak kapan bernisnis diperusahaan ku menjadi serendah ini?!. Perbaiki kinerja kalian mulai hari ini. Jika kalian tidak suka, kalian bisa keluar dari perusahaanku!". Mean mengambil jas nya dan pergi meninggalkan kariawan kariawannya yang terdiam ketakutan.

"Sisa dokumen yang belum dibaca bisa ditinggal disini...., saya akan memeriksanya lagi sebelum sampai ke tangan atasan kita. Aku akan menghubungi kalian jika ada yang kurang". Kata salah satu asisten mean.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sudah 2 hari suasana perusahaan dan rumah mean seperti dineraka.

Mean selalu memasang ekspresi marah dan intonasinya selalu tinggi. Sedikit saja melakukan kesalahan akan menjadi cukup baginya dijadikan alasan untuk memecat orang tersebut.

Hati mean masih kecewa dan panas. Setiap kali pengakuan plan mengiang dikepalanya dia akan langsung merasakan perih didadanya dan rasa sakit nyata pada perutnya.

Perasaan kecewa dan merasa tidak dicintai menyergap seluruh tubuhnya.

Jika saja plan berkata dia tidur dengan perth hanya sekali saja, maka dia akan paham dan mencoba memahami hal tersebut walaupun sulit. Anggap saja plan memang ingin tau apakah dia benar benar bisa hamil atau tidak saat itu. Tapi jika tiga kali maka sudah dipastikan ada niatan lain didalamnya.

"Bagaimana mungkin mereka, yang mengaku sahabat dan keluarga melakukan hal itu?. Apakah plan terlalu bodoh untuk berfikir? Bagaimana jika saat percobaan pertama dia benar benar hamil? Apa yang akan dia lakukan?. Apa dia akan menggugurkan bayi itu? Tidak mungkin kan?. Aku tau plan menggangap perth hanya sebatas sahabat dan keluarga, aku bisa merasakan itu. Tapi... bagaimana dengan si manusia suram itu? Aku tidak tau isi pikirannya. Ekspresi wajahnya setiap hari datar dan terlihat bosan, tapi gerakan tubuhnya ketika bersama plan berkata hal yang lain". Pikir mean.

"P', ini masih terlalu terang untuk minum wine". Tegur mark yang menghampiri mean direstoran tak jauh dari kantor mean.

Mean sudah duduk selama 15 menit dan tidak memesan makanan apapun selain wine.

Forever, Mine ( End )Where stories live. Discover now