~Gale POV~
Hi, senang bisa berkenalan. Terima kasih karena memberiku bagian untuk menceritakan pandanganku mengenai blizz, bukan si otak udang dan pembuat masalah Stormy.
Ah... maaf, aku tidak membencinya. Aku hanya...., muak dengan tingkah mengesalkannya!.
Beruntung dia lahir dari rahim yang sama denganku, karena jika tidak, aku akan melenyapkannya tanpa pikir panjang.
Ok, mari berhenti mambahas topik tidak penting. Aku akan mulai membahas tentang adik bungsuku, blizz.
Sangat menggemaskan bukan? Dia baru bangun tidur difoto ini. Abaikan penampilannya, dia memang acuh pada pakaiannya. Tapi jangan salah, bocah difoto ini adalah anak kesayangan pengusaha sukses Mean Piravich.
Aku sangat menyukai fotonya ini, karena adikku selalu terlihat sangat menggemaskan ketika baru bangun tidur. Yah, dia adikku. Blizzard Piravich. Sibungsu keluarga piravich yang paling disayang.
Adikku paling berharga yang spesial.
Blizz,......, tidak seperti remaja pada umumnya. Bliz spesial, karena dia terlahir seperti papa.
Ketika kami masih kecil, aku masih mengingat jelas blizz memiliki rambut hitam yang panjang dan wajah yang sangat menggemaskan seperti boneka.
Dulu aku sangat yakin adik bungsuku adalah seorang anak perempuan yang cantik seperti putri dalam buku dongeng. Aku selalu menjaga dan melindunginya dengan sungguh karena tidak ingin ada pangeran yang datang menjemputnya.
Ayah dan papa selalu mengajarkan aku dan stormy untuk selalu menjaga dan menyayanginya karena blizz sangat spesial. Mereka berkata, suatu hari blizz mungkin tidak akan sama lagi dan mungkin akan menjadi sosok yang jauh dari apa yang selama ini kami lihat.
Aku selalu ingat bagaimana nenekku mengikat rambut panjangnya dan memberikannya hadiah seperti boneka barbie dan pita pita kecil untuk hiasan rambut hitamnya yang panjang.
Aku sangat menyayanginya lebih dari apapun dibumi ini. Bahkan jika aku harus menjadikan stormy sebagai tumbal agar blizz bahagia, maka aku akan segera melakukannya dengan senang hati. 😎
Ketika kami berusia 12 tahun, blizz harus meninggalkan thailand dan ikut bersama ayah pindah keluar negri selama 1 tahun. Beberapa kali papa datang menemui mereka tanpa mengajakku dan stormy, membuatku sedih karena semakin merindukannya. Bahkan foto terbarunya pun tidak ada diponsel papa ketika dia pulang kerumah. Ketika itu, aku hampir ingin kabur sendirian untuk menemuinya.
Setelah beberapa bulan terlewatkan, akhirnya urusan ayah selesai dan mereka kembali ke rumah. Saat itu aku sudah tidak sabar menemui adik manisku, aku bahkan menyiapkan hadiah boneka beruang besar untuknya.
Tapi...........,
Sosok yang berada digandengan ayah bukanlah adik perempuanku yang cantik dan menggemaskan, tapi anak laki laki yang memiliki wajah persis seperti blizz.
YOU ARE READING
Forever, Mine ( End )
FanfictionPlan yang konyol, dan mean yang serius. Lucu tapi ada sedihnya. "Sedikit random, dan hayal seperti yang menulis". 🤓🤣🤭 Anda bingung di vol 1, lanjut baca. Anda akan paham 😎 *Cerita ini berlanjut ke The Piravich triplet diary*