Tanpa ijin dari mean, plan melenggang keluar dari rumah mewah dan megah milik mean bersama perth.Ini semua bukan ide perth, namun seperti biasanya, perth akan mengikuti semua keinginan dari plan.
"Kau sudah mendapat ijin membawa mobil ini plan?". Tanya perth sangat yakin bahwa mobil sport keluaran terbaru milik mean yang saat ini mereka gunakan belum mendapat ijin dari si empunya untuk digunakan.
"Tenang saja. Mean punya banyak mobil digarasinya. Warna mobil ini yang paling jelek. Dia pasti tidak akan marah".
"Hah..., kau ini, logika macam apa itu?. Jika dia memang tidak menyukai warna mobil ini dia pasti tidak akan membelinya plan. Bukan berarti karena kau tidak menyukai warnanya maka mean juga tidak suka kan?". Kata perth dengan nada santai.
Plan terdiam sembari menatap fokus jalanan. "Oh iya, benar juga katamu. Ah tapi sudahlah, tenang saja, aku jamin dia tidak akan marah, jika dia marah, aku tinggal pura pura menangis dan dia akan balik minta maaf padaku, hahaha..".
"Dasar kau ini.......". Perth menggeleng gelengkan kepalanya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~DiCafe ditengah kota~
Keperluan plan dan perth pergi keluar sesungguhnya bukan sekedar karena bosan dan ingin ganti suasana, namun juga karena alasan pekerjaan.
Salah satu bisnis brand pakaian mereka yang cukup ternama membutuhkan model baru untuk promosi desain baju dan hoodie yang akan mereka pasarkan dalam kurun waktu kurang dari sebulan.
"Apa kita akan bertemu model yang sudah terpilih atau kita juga harus menseleksi juga?". Tanya plan sembari memakan cake coklatnya.
"Sepertinya model yang sudah fix, tapi aku belum menerima profil modelnya. Kita lihat saja nanti". Kata perth sembari fokus pada ponselnya.
*pi pi pi*.
Ponsel perth berbunyi.
"Tsk!". Perth mendelik kesal menatap layar ponselnya. Ekspresinya terlihat tidak suka.
"Jika kau memang tidak berniat menerima panggilan itu, sebaiknya matikan saja ponselmu perth. Kuingat ingat sudah 20 kali ponselmu berdering semenjak kita dimobil. Hmn.... apa itu ibumu?".
Perth tidak menjawab plan dan hanya menghela napas lelah.
"Bukan, tapi ini Seseorang yang lebih menyusahkan". Jawab perth menyapukan rambutnya yang sudah sedikit panjang kebelakang.
"Oi perth, rambutmu sudah panjang". Plan kemudian merapikan rambut perth yang berantakan. "Ayo kesalon setelah ini na...".
"Hmn". Perth mengangguk setuju.
*pi pi pi*.
Sekali lagi ponsel perth berbunyi. Dari ekspresinya, plan tau itu adalah panggilan dari orang yang sama.
"Huft............". Keluh perth.
"Aku ketoilet sebentar". Perth berjalan meninggalkan plan.*pi pi pi*
Kini ponsel plan yang berbunyi.
"Shinigami". Kata plan pelan.
"Ya mean.., ada apa?". ~plan
"Aku memang mengijinkan mu keluar bersama si suram itu. Tapi aku tidak bilang kau boleh duduk berdekatan dengannya dan membelai kepalanya !!!". ~Mean.
"What the.....?!". Pikir plan terkejut. Dia kemudian memutar pandangannya kesegala arah mencari orang suruan mean yang mengawasinya.
"Mean apa kau stalker! Berhenti mengikutiku!". ~plan.
"Kalau begitu berhenti menyentuh si suram itu! Kau itu calon suamiku! Apa kata orang jika mereka melihatmu berduaan dengan orang lain!"~mean
YOU ARE READING
Forever, Mine ( End )
FanficPlan yang konyol, dan mean yang serius. Lucu tapi ada sedihnya. "Sedikit random, dan hayal seperti yang menulis". 🤓🤣🤭 Anda bingung di vol 1, lanjut baca. Anda akan paham 😎 *Cerita ini berlanjut ke The Piravich triplet diary*