Part 4

808 47 9
                                    

Jalal pulang ke rumah saat tengah
malam, kebetulan Jodha sedang
menonton tv.

"Kau belum tidur?" suara Jalal
bertanya mengejutkan Jodha yang
tengah fokus menonton serial
India favoritnya.

"Kalau aku tidur aku tidak akan
menjawabmu seperti ini." ketus
Jodha tanpa mengalihkan
pandangannya dari layar tv yang
tidak jauh dari dihadapannya.

Jalal duduk di sebelah Jodha,
wanita itu terlihat heran melihat
Jalal tiba-tiba duduk disampingnya.

"Kenapa kau belum tidur, apa kau sedang menungguku pulang?" tanya Jalal santai, matanya ikut fokus
ke layar tv. Ternyata Jodha menonton serial Jodha Akbar yang kebetulan
di rerun disalah satu stasiun tv india.

Jodha menolehkan kepalanya,
menaikkan kedua alisnya, matanya
melotot pada Jalal yang pandangan
mata pria itu tetap fokus ke arah
layar tv. Jodha berdecak kesal.

"Tidak. Untuk apa aku menunggumu
pulang, kebetulan saja serial
favoritku tayangnya jam segini."
sahut Jodha ketus, kembali matanya
melihat ke arah layar tv.

"Kalau tidak salah, ini serial
Jodha Akbar kan?" tanya Jalal.

"Ya." jawab Jodha singkat.

"Dan kebetulan sekali ya, nama kedua
tokoh utamanya sama dengan kita."
ucap Jalal terlihat antusias.

Jodha hanya menanggapinya dengan
wajah datarnya, reaksi Jodha sungguh
membuat Jalal kesal, dia merasa
diabaikan oleh Jodha.

"Hey! Aku bicara padamu, Kau ini
dengar atau tidak sih!!" Jalal sedikit
meninggikan suaranya. Sontak Jodha
menutup kedua telinganya, suara
Jalal membuat telinganya sakit.

"Tidak perlu berteriak Jalal! Aku
tidak tuli!" balas Jodha juga berteriak.

"Oh baguslah kalau kau tidak tuli.
Setidaknya aku tidak akan malu jika
kita menikah nanti." kata Jalal tanpa
sadar dengan ucapannya.

"Apa?! Menikah?? Apa kau lupa Jalal,
hubungan kita sudah lama berakhir.
Jangan bermimpi aku mau menikah
denganmu setelah apa yang kau
lakukan dulu." sahut Jodha menatap
tajam ke arah Jalal.

"Sekarang memang tidak, tapi setelah
melihat ini mau tak mau kau harus mau menikah denganku." ucap Jalal sembari melemparkan sebuah majalah dari dalam jaketnya ke atas
meja di hadapannya.

Jodha mengambil majalah itu
dan membacanya, beberapa detik
kemudian mata Jodha terbelalak
saat telah selesai membacanya.

"Bagaimana ini Jalal, semua orang
pasti men cap ku sebagai wanita
tak benar karena mau-mau saja
tinggal bersama pria tanpa ikatan
pernikahan." ucap Jodha panik.

Tanpa Jodha sadari, Jalal tersenyum
samar, tinggal meyakinkan Jodha
maka rencananya akan berhasil
memiliki Jodha lagi.

"Ya tidak ada cara lain, kita harus
bersandiwara." saran Jalal.

"Apa?! Apa maksudmu? Aku tidak
mengerti, sandiwara bagaimana?"
tanya Jodha benar-benar tidak bisa
mencerna saran Jalal saat ini.

"Kita menikah." tegas Jalal.

"Hah!! Menikah?!" seru Jodha
dengan sedikit berteriak.

"Ya, hanya itu satu-satunya cara
agar orang di luaran sana berhenti
berpikiran buruk tentang kita."

"Apa tidak ada cara lain selain
kita harus menikah."

"Aku rasa memang tidak ada."

Jodha menunduk, Jalal heran
melihatnya. Ada apa dengan mantan
tunangannya itu pikir Jalal.

Pernikahan Kontrak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang