Part 7

801 51 45
                                    


Sehabis mandi Jodha langsung
ke dapur untuk menyiapkan
sarapan mereka berdua.

Hari ini adalah pagi pertama mereka
sebagai suami istri, Jodha bingung
harus membuat apa. Setelah berpikir
sejenak akhirnya Jodha tahu apa
yang harus dimasaknya.

Jalal sudah rapi dengan pakaian
santainya, Jalal tidak akan syuting
dulu selama 3 hari.

"Wow kau memasak sup iga!"
seru Jalal senang, duduk di kursi
meja makan.

"Layani aku."

"Hah?!"

"Kau istriku dan aku suamimu,
sudah sepatutnya kau layani aku."
Jalal menyodorkan piring kosong
kepada Jodha. Jodha mengambil
piring itu dari tangan Jalal dengan
hati yang kesal.

"Ini."

"Terima kasih Istriku."

Jodha mencibir tak suka karena
Jalal menyebut dirinya Istriku.

Mereka sarapan dalam diam, Jalal
pun juga tidak menggoda atau bicara.
Sampai mereka selesai barulah
Jalal bersuara.

"Ah leganya.." gumam Jalal.

"Kapan kau mulai syuting lagi?"

"Lusa aku sudah bisa syuting."

"Oh, ya sudah. Aku mau bersih-
bersih rumah dulu."

Saat Jodha hendak beranjak seruan
Jalal membuat Jodha mau tidak mau
harus duduk kembali. Jalal hanya
nyengir kuda. Jodha kesal melihatnya.

"Apa lagi Jalal?"

"Temani aku jalan-jalan."

"Tidak mau, sangat berbahaya
jika jalan denganmu."

"Kenapa?"

"Kau kan aktor terkenal, aku hanya
tidak mau dikeroyok fansmu."

"Kita bisa menyamar seperti
waktu itu."

"Aku bilang tidak ya tidak."
tolak Jodha dengan tegas.

"Baik. Aku mengalah, tapi sebagai
gantinya kita ke rumah orangtuaku
saja. Bagaimana?"

Mata Jodha berbinar saat Jalal mengajak untuk ke rumah keluarga pria itu, ia masih belum puas rasanya mereka baru saja kemarin bertemu. Jodha sangat menyayangi keluarga Jalal terutama Ibunya Jalal.

"Baiklah, aku ganti baju dulu."
tanpa pikir dua kali Jodha langsung
menyetujuinya.

"Jangan lama, aku akan menunggumu
di mobil." kata Jalal lembut.

Jodha mengangguk, bergegas
ke kamarnya karena baju-bajunya
masih ada di dalam kamar itu.

Sepeninggalnya Jodha, Jalal menelpon
kediaman orangtuanya. Meminta
tolong pada Ibunya untuk dikirimkan
satu pelayan untuk memindahkan
semua barang Jodha ke kamarnya,
tentu saja sang Ibu dengan senang
hati membantu putranya itu. Selesai
bicara dengan Ibunya melalui telpon,
Jalal lalu ke kamarnya sendiri guna
memakai jaket. Setelah itu baru dia
keluar dan menunggu istrinya
di dalam mobil.

Sekitar 15 menit menunggu, akhirnya
Jodha memasuki mobil Jalal yang
sudah terparkir di depan rumah.

"Aku hampir saja ketiduran karena
menunggumu." keluh Jalal.

"Maaf, tadi aku bingung harus
memakai sari yang mana." jelas
Jodha sedikit merasa bersalah.

"Pakai saja seperti kau bepergian
ke sebuah acara."

"Tidak bisa begitu, ini adalah hari
pertamaku ke rumah orangtuamu
berstatus sebagai istrimu. Aku tidak
mungkinkan membuat suamiku malu
jika berpakaian sembarangan." ucap
Jodha seolah tak mau kalah.

Pernikahan Kontrak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang