Chapter 1

80.2K 3.7K 77
                                    

Rarayna Adrien Elvarette, biasa dipanggil Rara oleh orang terdekatnya. Gadis berumur 16 tahun ini sedang terlelap di atas ranjang king size nya tak perduli matahari telah mengintip di balik jendela.

Hingga seorang lelaki datang dengan pakaian dokternya, ia menatap Rara yang tertidur dengan nyenyak di atas kasurnya tanpa menghiraukan sinar matahari yang menerpa wajahnya. Ia tersenyum lembut melihat wajah polos Rara ketika tertidur, wajah putih pucatnya yg bersih, hidung yang mancung, bibir kecil pink nya rara terlihat cantik walaupun sedang tidur.

Ia kemudian beranjak tidur di sebelah Rara tak memperdulikan ia telah rapi dengan baju dokternya. Kemudian ia memeluk Rara dari belakang dan menaruh wajahnya di lekuk leher Rara, karena merasa risih dengan nafas yg menerpa lehernya Rara pun membuka matanya.

"Eh... kak Ken, kok gak bangunin aku?"

Tanya Rara sambil mengucek matanya. Karena tak mendapat respon Rara pun melepaskan lengan Ken, namun semakin mencoba melepasnya lengan tersebut malah memeluk nya lebih erat.

"Biarin bentar," ucap Ken, dengan suara serak.

"Tapi kak... Rara harus siap-siap buat berangkat ke sekolah... nanti kalo telat gimana?"

"Baiklah... tapi beri kakak morning kiss dulu," ucap ken, sambil melepaskan tangannya.

Kemudian Rara pun bangkit dari tidurnya dan mengecup pipi kakaknya.

"Baiklah...Rara mau siap-siap dulu ya kak," ucap Rara, kemudian masuk ke kamar mandinya.

Ken pun menuju ke ruang makan disana ada Daddy dan kakaknya Alex, yang tengah berkutat dengan tablet dan dokumen-dokumen diatas meja. Sedangkan Mommynya tengah menyiapkan makanan. Ia pun memutuskan untuk duduk di sebelah kiri Alex.

"Rara dimana Ken? Kamu udah membangunkannya kan?" tanya Sarah.

"Udah kok mom... dia lagi siap-siap."

Tak lama kemudian dua orang lelaki turun dari lantai 2 mansion. Ia adalah kedua adik kembarnya Marcel dan Marvel.

" Morning semua," ucap Marvel dengan wajah cerianya kemudian memeluk Mommynya.

"Morning juga sayang," ucap Sarah.

"Morning dad, mom, ka Alex, ka Ken, ka Marcel dan ka Marvel," ucap Rara yang baru turun dari tangga dia turun dengan sedikit berlari membuat semua orang menatapnya.

Ia turun dengan gembira...ia telah siap dengan seragam yang sama dengan kedua kakak kembarnya.

ia telah siap dengan seragam yang sama dengan kedua kakak kembarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( 👆Abaikan wajah😁)

"Rara jangan lari....nanti kamu jatuh," peringat Alex dengan nada lembutnya namun tegas.

"Heheh... iya maaf ka Alex... aku takut buat semua orang nunggu," ucap Rara sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

"Baiklah...lain kali kamu jangan lari2 seperti itu... Daddy tidak suka," ucap Alland dengan tegas.

"Iya dad..." kemudian ia pun memutuskan untuk duduk disebelah Marvel. Namun sebelum sempat menduduki kursinya ia dikagetkan dengan suara tegas Alex.

"Ra... kamu duduk disamping kakak," ucapnya tanpa menatap Rara.

"Tapi kak, sekarang kan giliran aku duduk sama kak Marvel."

"Kamu tidak berhak menolak sayang."

"Gak boleh gitu dong kak... ini harus sesuai perjanjian kalo Rara bakal duduk samping kita secara bergiliran," protes Marvel yang hanya dibalas tatapan tajam Alex hingga membuat nyalinya menciut.

"Sayang, kamu mau makan apa?" tanya Sarah.

"Sandwich aja mom."

"Enggak, kamu harus makan nasi."

"Tapi kak Ken, aku lagi males makan nasi."

"Ra..." ucap Alex tajam.

" Huft, iya iya," ucap Rara kesal.

"Nanti kakak yang akan antar kamu ke sekolah," ucap Alex.

"Aku nanti bareng sama kak Marvel dan kak Marcel aja kak... nanti kalo kakak telat gimana?? Lagian arahnya kan beda," ucap Rara, tak ingin merepotkan Kakaknya Alex.

"Iya lex... habis ini kita ada rapat... lagian ada Marvel dan Marcel... nanti mereka yang akan mengantarkan Rara sampai kelasnya," ucap Alland.

"Hmmm..."

👇Jangan lupa vote🌟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👇Jangan lupa vote🌟

MY POSESSIVE BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang