Bel pulang sekolah telah berbunyi. Semua murid mulai mengemasi buku-buku dan alat tulis mereka kedalam tas termasuk Rara.
Setelah mengemasi barang-barangnya Eunwoo dan Rara menuju tempat parkir mobil yang biasanya digunakan mobil untuk menunggu para siswa.
"Mana si kak Marcel ama Marvel kok lama banget. Keburu lumutan nih kita," gerutu Eunwoo.
"Tunggu bentaran lagi. Pasti abis ini
dateng.""Ck... Gue laper pengen cepet pulang Ra."
Rara tak menggubris omongan Eunwoo ia memilih memainkan ponselnya sambil menunggu kedatangan kedua kakaknya.
Cekrek
Cekrek
"Woo..lo denger gak?" tanya Rara seraya menatap kesekitarnya.
"Denger apaan?"
"Ada suara kam—"
"Maaf telat. Ada urusan di Osis bentar," ucap Marcel ketika tiba didepan mereka.
"Terus kak Marvel mana?" tanya Eunwoo.
"Dipanggil pelatih, katanya kita suruh pulang duluan. Dia bakal lama."
"Yaudah ayo kita pulang."
Dalam perjalanan pulang Rara selalu melamun dan melihat keluar jendela. Entah apa yang dipikirkannya.
"Ra, kamu kenapa? Daritadi kok melamun?" tanya Marcel yang sedari tadi memperhatikan adiknya.
"E-enggak kok kak...lagi mikirin ulangan buat besok aja," ucap Rara.
"Yaampun Ra, ngapain sih kamu mikirin ulangan besok. Santai aja kali," ucap Eunwoo.
"Aku kan gak masuk sekolah kemarin Woo. Aku ketinggalan beberapa materi."
"Tenang aja. Nanti aku bantu."
"Huft... Terserah deh."
Sesampainya dimansion Rara segera mengunci dirinya dikamar. Ia belum melepas seragam serta sepatu sekolahnya namun ia membaringkan tubuhnya dikasur dan mengeluarkan surat yang didapatnya tadi.
"Ini dari siapa sih?" ucap Rara seraya membolak balikkan amplop dan kertas mungkin saja ia mempunyai petunjuk siapa pengirim surat itu.
Setelah beberapa saat namun nihil, dia sudah melakukan itu berkali-kali dan tak menemukan apapun.
"Ck, bodo amat lah."
Rara membuang surat tersebut ke tempat sampah disamping meja belajarnya dan segera mengganti pakaiannya.
🔮
Tok
Tok
Tok
"Sayang, sudah waktunya makan malam. Ayo turun," ucap Sarah yang berada didepan pintu kamar Rara.
"Iya mom..."
Rara membuka pintu kamarnya dan melihat Sarah telah menunggunya didepan pintu.
"Ayo mom."
Sarah dan Rara berjalan menuju ruang makan disana semua anggota keluarga telah lengkap termasuk dirinya.
"Ra, tumben kamu dikamar terus?" tanya Sean heran. Karena biasanya ketika pulang sekolah adiknya itu akan duduk diruang keluarga sambil menonton TV.
"Nggapapa kok kak. Aku kecapekan aja tadi. Jadi tiduran dikamar."
"Sayang, kan opa tadi sudah bilang jangan memaksakan dirimu. Kalau kamu lelah pulanglah lebih awal," ucap William khawatir.
"Enggak kok opa. Aku kayaknya kecapekan karena keliling sekolah tadi. Beberapa hari nggak masuk sekolah jadi kangen suasana sekolah aja. Lagian aku seneng kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE BROTHER (END)
Teen FictionSeorang gadis yang hidup dengan sebuah kebohongan besar yg disembunyikan keluarganya. Hingga datang 'mereka' yang mengaku sebagai keluarga kandungnya. Manakah yang harus ia percaya? ❌PLAGIAT MENJAUH 💢 KALAU PLAGIAT CERITAKU, LANGSUNG AKU SHARE AKUN...