Chapter 42

16K 1.3K 102
                                    

Sebuah telapak tangan mengelus rambut panjang Rara dengan lembut. Menatap wajahnya dengan pandangan mata obsessi yang mendalam.

Tangan itu mengelus rambut panjangnya kemudian menelusuri kening, pipi, hingga bibirnya.

Merasa terganggu dengan sentuhan itu Rara segera membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya yang perlahan masuk ke dalam matanya.

Samar-samar ia melihat sesosok pria yang dikenalnya berada tepat didepan wajahnya. Ia terbelalak kaget dan segera terduduk dari tidurnya.

Namun karena gerakan Rara yang refleks ia secara tak sengaja mencium pipi Xavier. Sadar akan apa yang baru saja dilakukannya ia terkejut dan segera menutup mulutnya.

Xavier yang mendapat ciuman di pipinya oleh juga merasa sedikit terkejut. Namun rasa senang juga ada didalam hatinya. Ia mengulurkan tangannya untuk mengusak rambut Rara pelan.

"Kamu ingin makan?" tanya Xavier mengabaikan kejadian yang baru saja terjadi.

Ia juga tau bahwa itu adalah kejadian yang tak disengaja dan agar tidak membuat Rara merasa tidak nyaman ia akhirnya memilih untuk mengabaikannya.

"Aku tidak mau makan. Aku mau pulang," jawab Rara.

"Kamu tidak akan kemana-mana."

"Aku yakin keluargaku pasti akan menjemputku. Mereka akan datang."

Xavier terdiam. Ia tau betul tentang hal itu. Keluarga Grisson dan Elvarette memiliki kekuatan dan koneksi yang besar. Mereka juga memiliki hubungan dengan beberapa ketua mafia yang merupakan musuhnya.

Tapi tentu saja ia tak akan membiarkan mereka mendapatkan kembali Rara. Rara adalah sumber kebahagiaannya dan juga cintanya. Ia tak akan membiarkan mereka mengambil Rara darinya.

"Aku tidak akan membiarkannya. Kamu adalah milikku," bisik Xavier ditelinga Rara.

Xavier kemudian menarik kaki Rara kuat dan memeluk pinganggnya untuk dibawa ke pangkuannya. Ia membenamkan kepalanya di ceruk leher Rara dan menghirup aroma tubuh Rara yang menjadi candunya.

"Lepaskan Xavier!!" ucap Rara sambil mendorong tubuh Xavier.

"Akan aku lepaskan jika kamu mau menurut padaku."

"Aku tidak akan menuruti pria bajingan sepertimu."

"Baiklah. Kalau begitu biarkan seperti ini. Apakah kamu menyukainya?"

Rara memandang Xavier dengan jijik dimatanya. Ia tidak pernah melayangkan pandangan seperti itu pada orang lain dan ini pertama kalinya ia memandang seseorang dengan pandangan seperti itu. Xavier benar-benar menjijikan di matanya.

"Jangan tatap aku dengan mata seperti itu. Kamu mengingatkanku pada 'mereka'. Tapi karena kamu yang melakukannya, aku hanya akan memberikan sedikit peringatan padamu. Lain kali aku tidak ingin melihatmu menatapku seperti itu lagi," ucap Xavier.

"Jadi, apa yang akan kamu pilih?"

Mendengar pertanyaan Xavier, Rara memejamkan matanya dan berpikir keras. Hingga akhirnya ia menghembuskan nafasnya kasar ketika ia sudah memutuskan pilihannya.

"Baiklah. Aku akan menurutimu. Tapi jangan pernah sentuh aku. Aku akan menurutimu kecuali itu adalah sesuatu yang tidak senonoh Xavier," ucap Rara.

"Hmm... Baiklah. Asalkan kamu tidak mencoba kabur dariku. Semua yang kamu inginkan akan aku kabulkan."

"Kamu akan mengabulkan semua permintaanku?"

"Tentu saja. Kecuali kamu menginginkanku untuk mati. Aku akan melakukannya," ucap Xavier dengan seringainya.

MY POSESSIVE BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang