Marvel melajukan mobilnya membelah kota sore hari itu tak memperdulikan teriakan beberapa orang yang menegurnya karena mengendarai mobil terlalu kencang di jam-jam pulang kerja itu. Ia sungguh kalut mendengar kabar dari saudara kembarnya itu tentang keadaan adiknya.
Sesampainya di rumah sakit ia memarkirkan mobilnya di sembarang tempat dan melemparkan kuncinya ke security rumah sakit.
Ia segera berlari untuk menuju ke kamar VVIP rumah sakit yang memang di khususkan untuk anggota keluarga mereka.
Didepan kamar tersebut ia melihat kembarannya yang tengah memukul dinding hingga tangannya berdarah.
"MARCEL... BERHENTI."
"KAMU MAU APA HAH... DENGAN GINI KAMU NGGAK AKAN BISA MERUBAH KEADAAN," emosinya.
"AKU GABISA JAGA DIA VEL... Gabisa... Aku bukan kakak yang baik buat dia," lirihnya.
"Ini juga salah aku Cel... Aku juga gabisa jagain dia dengan baik. Tapi kita nggak harus gini Cel... Kita harus berpikir jernih untuk nyelesain masalah ini, nggak dengan emosi gini Cel," seraya meremat bahu Marcel.
"Kamu benar... Aku nggak seharusnya begini, aku harus berpikir jernih dan nemuin siapa dalang dibalik kejadian ini...dan akan aku pastikan dia gabakal bisa lepas dariku," ucap Marcel dengan mata mengkilat tajam.
"Kamu udah hubungin orang rumah?" tanya Marvel.
"Belum, Tapi aku sudah yakin mereka sudah tau... Mengingat banyaknya orang suruhan kak Alex buat mantau kita disekitar sekolah."
Beberapa menit kemudian Joshua, El, dan Dean berlari menghampiri mereka.
"Gimana keaadaan Rara Cel?" tanya Joshua, dengan raut khawatir yang ketara sekali.
"Dia masih diperiksa."
"Gimana ini bisa kejadian sih...?" tanya El
"Aku juga gatau... Aku tadi nemuin dia di gudang dengan keadaan begitu."
Tiba-tiba saja ada yang memukul Marcel dan Marvel sangat keras. Terlihat ia sangat emosi dan marah.
"GABECUS KALIAN JAGAIN RARA HAH!!"
"AKU SEKOLAHIN RARA DI TEMPAT YANG SAMA DENGAN KALIAN ITU BIAR KALIAN JAGAIN DIA."
"TAPI KALIAN-"
"ALEXX!!" ucap Sarah yang menahan tangan anaknya agar tak kembali memukul Marcel dan Marvel.
"Udah Alex... Jangan pukul adikmu lagi... Mereka juga pasti terpukul Alex," tangis Sarah.
"Alex... Jaga sikap kamu. Jangan membuat Mommy kamu menangis," ucap Alland seraya memeluk istrinya dan menatap tajam Alex.
Menyadari kesalahannya Alex segera memeluk Sarah.
"Maaf Ma. Maaf... Alex hanya emosi."
Kemudian pintu kamar rumah sakit terbuka menampilkan wajah frustrasi Ken yang memakai pakaian dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE BROTHER (END)
Novela JuvenilSeorang gadis yang hidup dengan sebuah kebohongan besar yg disembunyikan keluarganya. Hingga datang 'mereka' yang mengaku sebagai keluarga kandungnya. Manakah yang harus ia percaya? ❌PLAGIAT MENJAUH 💢 KALAU PLAGIAT CERITAKU, LANGSUNG AKU SHARE AKUN...