Chapter 29

27.5K 1.8K 83
                                    


"Ayo kamu makan dulu sayang " ucap Jihyun lembut kepada Rara.

Tadi setibanya kembali dari sarapan mereka , mereka dikejutkan dengan keadaan Rara yang sudah siuman bahkan sudah bisa bertengkar dengan Eunwoo.

Bahkan sangking senangnya Sarah tetap menelpon Ken untuk memastikan bahwa Rara benar-benar dalam keadaan baik, tak cukup 1 kali pemeriksaan Sarah menyuruh Ken melakukannya sebanyak 5 kali. Sedangkan Ken hanya pasrah menuruti keinginan mama tercintanya itu.

"Nanti aja ya ma, lagi males makan," ucap Rara memelas.

"Enggak, kamu harus makan sekarang Rara," ucap Sarah tegas.

"Tapi mom..."

"Ra, makan atau aku yang suapin?" ucap Jun datar.

"Ck...iya-iya aku makan," ucap Rara kesal.

Ia kemudian memakan makanan yang sudah disipkan oleh mamanya itu dengan perasaan kesal.

"Kenapa kalian nggak kerja?" tanya Rara yang melihat bahwa seluruh keluarganya masih berada di kamar rumah sakitnya.

"Kamu kan masih sakit Ra, gimana kita bisa meninggalkan kamu sendirian," ucap Rey.

"Tapi kan pasti kerjaan kalian udh numpuk. Lagian aku sudah gapapa kok kak...lebih baik kalian berangkat kerja aja. Gara2 Rara kalian ha—" ucap Rara.

"Sayang, kamu sudah menjadi prioritas kami. Tidak ada yang lebih penting kecuali kamu, kekayaan yang kita miliki tidak lebih penting dari kamu karena kamu lebih berharga dari apapun, bahkan nyawa kami sekalipun," ucap  Sean sambil memegang tangan Rara dan mengecupnya.

"Princess, dulu saat pemeriksaan mama dinyatakan hamil anak kembar, laki-laki dan perempuan kami sangat senang, apalagi kami sudah menantikan adik perempuan. Kami selalu mengikuti mama kemanapun."

"Kami juga menjaga mama agar tidak melakukan pekerjaan yang berat, tiap malam kami selalu tidur dikamar mama dan papa sambil mengelus perut mama. Kami juga selalu berdoa agar proses kelahiran dapat berjalan dengan lancar. Saat kelahiranmu kami berjanji akan melindungimu walaupun dengan mempertaruhkan nyawa kami. Jadi kumohon jangan pernah berpikir seperti tadi," ucap Wonwoo.

Mata Rara berkaca-kaca tidak menyangka sebegitu pentingnya keberadaannya dikeluarga ini. Ia merasa menyesal karena selalu membuat mereka khawatir seperti ini.

"Maafin Rara bikin kalian khawatir--"

"Sstt.. Nggak sayang. Kamu gak boleh minta maaf, ini bukan kesalahanmu. Ini kesalahan kita yang sudah teledor dalam menjagamu. Aku juga merasa paling bersalah, tadi malam aku belum benar-benar memastikan kamu sudah tidur," ucap Rey sambil memeluk pinggang Rara dari belakang.

"Tapi.."

"Rara... Sudah jangan dipikirkan okey.."

"Hem... Baiklah."

"Emm, tapi tumen sekali kalian memanggiku dengan nama 'Rara' biasanya kalian memanggilku 'Eunsa' kan?" tanya Rara heran.

"Iya, karena kurasa kamu lebih nyaman dipanggil 'Rara' daripada 'Eunsa' lagipula kamu sudah menggunakan nama itu lebih lama. Dokumen2 tentang data dirimu juga sudah menggunakan nama 'Kirana Adrien Elvarette' jadi karena kita tetap akan tinggal bersama, maka sama saja kan. Entah itu memakai nama keluarga 'Grisson' atau 'Elvarette' kita sudah menjadi keluarga sekarang," ucap Jihyun panjang lebar.

"Ucapan mama benar," ucap Rara sambil tersenyum.

"Aku sudah membeli mansion yang akan kita tempati bersama," ucap Max berusaha agar suasana tidak terlalu sedih.

MY POSESSIVE BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang