Chapter 6

48.9K 2.5K 143
                                    

"Sayang kam—" ucapan Sarah terpotong oleh suara tegas Alex.

"Kamu berbicara apa saja dengan mereka? Kakak udah bilang sama kamu kan, untuk tidak bicara sembarangan pada orang asing." ucap Alex, menatap tajam Rara.

"Ma—maaf kak... Tapi sepertinya mereka orang baik," ucap Rara, menunduk takut.

"Baik? Kamu bilang mereka orang baik? Jika mereka memang orang baik... Kamu tidak akan berbicara seperti itu setelah bertemu dengan mereka... Mereka pasti telah mempengaruhi mu yang tidak-tidak, " ucap Sarah, marah.

Sesungguhnya ia marah bukan karena ia berbicara pada orang asing, tapi dia marah karena putri kesayangannya bertemu ibu kandungnya. Ia tak ingin melepaskan Rara, ia adalah buah hatinya, belahan jiwanya, separuh nyawanya walaupun ia memang bukan ibu kandungnya tapi ia sudah menganggap Rara sebagai anak kandungnya sendiri.

Jika kalian berpikir bahwa apa yang Sarah lakukan itu egois, memang itulah kenyataannya, Sarah memang egois. Ia hanya mementingkan dirinya sendiri ,ia menginginkan Rara untuk terus disampingnya, menjadi anak tersayangnya. Melupakan bahwa memang sebenarnya Rara memiliki keluarga lain yang menantikan keberadaannya.

"Maaf mom..."

"Tapi... Apakah aku juga tidak boleh mengetahui kebenarannya? banyak orang yang bilang... Aku memiliki wajah yang berbeda dari kalian, tapi memang itulah kenyataannya... Wajahku berbeda dari kalian, tidak ada satu kemiripan pun yang ada padaku," ucap Rara mengeluarkan semua isi hati yang selama ini ia pendam. Ia lelah untuk berpura pura tidak mengetahui apa yang selama ini orang katakan padanya.

"Rara kembalilah tidur, atau kamu akan membuat kakak semakin marah," ucap Alex, tegas.

"Princess... Memang sebaiknya kamu kembali tidur... Kamu harus beristirahat," ucap Marcel, seraya mengelus rambut halus Rara.

"Enggak... Sebelum aku mendengar penjelasan dari kalian dulu."

Mendengar kekeras kepalaan Rara membuat Ken mengambil suntik dengan obat bius dosis rendah agar Rara tertidur.

"Kakak mau apa... Aku nggak mau disuntik," Rara ingin beranjak dari ranjangnya sebelum Marvel memeluknya dari belakang. Membuat Rara tak dapat bergerak.

"KAKAK LEPASIN!!" teriak Rara.

"Sebaiknya kamu tidur. Kamu lelah kan habis berlari tadi. Kamu tidak ingin melihat Mommy khawatir kan?... Kakak minta, kamu jangan bertanya seperti itu lagi... Kamu adalah adik kakak, adik kesayangan kakak," ucap Marvel, lembut.

Apa yang kulakukan...seharusnya aku tidak berkata seperti itu dan menyakiti hati semua orang...mereka yang merawatku, membesarkanku dangan cinta dan kasih sayang namun aku malah meragukan mereka.

Tiba-tiba mata Rara terasa berat, Ken sepertinya sudah menyuntikkan sesuatu saat Marvel memeluknya. Sesuatu itu membuatnya tiba-tiba terasa sangat mengantuk.

Setelah Rara tertidur oleh obat bius tadi Marvel segera membaringkannya di ranjang.

"Alland, jangan sampai putri kita mengetahui siapa orang tua kandungnya... Aku tak siap harus melepasnya Alland..."

"Kumohon lakukan sesuatu agar Rara tidak mengetahui keluarga kandungnya," ucap Sarah, sambil menangis dipelukan suaminya.

"Tidak akan kubiarkan sayang... Tak akan ku biarkan mereka mengambil princess kita," ucap Alland, sembari mengusap lembut rambut istrinya namun tangan yang lain mengepal hingga kuku-kuku jarinya memutih.

Mereka yang ada diruangan itu sangat takut dan marah jika nantinya keluarga kandung princess mereka ingin mengambil kembali apa yang memang milik mereka.

MY POSESSIVE BROTHER (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang