***
Ada Joey yang siap sedia di rooftop salah satu rumah. Dia mengawasi setiap siapa saja yang ada dalam pandangannya.
Sebelum itu, beberapa keanggotaan Luxury telah menghimbau kepada warga menggunakan penyamaran yang epik, para Luxury memperingatkan warga sekitar untuk menutup pintu rumah mereka dan berusaha untuk tidak keluar rumah dikarenakan alasan tertentu. Warga yang merasa senang dengan perlakuan Luxury yang menyamar itu akhirnya patuh dan menurut.
Beberapa Luxury muda dikerahkan untuk berdiam di beberapa titik yang rawan menjadi tempat persembunyian musuh. Atribut tempur serta outfit keren mereka didominasi warna hitam, diharapkan sebagai penunjang kamuflase dalam gelap.
Di sanalah Dave, berdiri dengan gagahnya disambut angin bertiup yang menggerakkan bajunya. Tampilan Dave kali ini lebih kasual, dia hanya mengenakan celana jeans hitam serta shirt simple bertuliskan 'Lux Boy' di bagian dada, tak lupa tangannya yang menggenggam sebuah stick *nunchaku.
==========
*Nunchaku yang terbuat dari bahan logam (stainless) dan tahan banting, awet, dapat di sambung menjadi tongkat pemukul - Panjang 27 cm untuk masing-masing gagang - Panjang Nunchaku ketika digabung 54 cm - Diameter Stick 3 cm - 2 gagang stick yang digabungkan dengan rantai. - Nunchaku tidak terlalu berat sehingga nyaman dibawa kemana-mana - Fungsi : Seni bela diri, pertahanan diri.
==========
Pandangan mata Dave menyapu sekitar. Semua keanggotaan Luxury melaksanakan rencana dengan baik, dengan begitu Dave merasa tenang. Bahkan dia bisa meninggalkan war antargeng ini dan berbaring di kasur empuknya di rumah. Luxury adalah kepercayaan Dave, sebab geng ini berdiri atas kehebatannya.
"Psstt," desis Russel. Bodyguard Dave yang setia ini selalu berada di sisi Dave.
"Anak-anak belom lo suruh turun? Frontliner udah siap," ujar Russel.
Mendapati Dave hanya memandang lurus dengan wajah dihiasi senyum miring yang tipis, Russel berdecak kesal. Di saat menegangkan dan serius seperti ini Si Ketua malah berekspresi tak jelas.
"Gue nunggu seseorang," kata Dave dengan santainya.
"Ck, siapa sih?"
"Lo gak perlu tau. Ini udah bagian dari taktik gue, meski gue gak kasih tau sama kalian saat meeting tadi."
Russel menghela nafasnya dengan pelan, dia mati-matian menahan amarahnya yang sudah bertumpuk ini. Dave selalu saja membuat emosi orang tersulut.
"Hm, musuh juga belom keliatan. Barang bidaknya pun belom keliatan batang hidungnya."
"Ya terus mau nunggu sampai kapan, Dave? Siapa sih orang 'penting' yang lo tungguin itu?" Russel benar-benar merasa kesal.
"Cewek gue kemarin gue bawa ke basecamp."
Alis Russel terangkat sebelah. "Hah? Si Syana itu?"
Dave mengangguk.
"Emang lo gak ada prediksi sama cewek itu kalo suatu saat Luxury bakal hancur di tangan dia? Toh dia udah tau rahasia terpenting Luxury, yaitu fakta kalo lo adalah ketuanya," kata Russel.
"Emangnya Luxury segampang itu?" Dave menolehkan kepalanya ke arah Russel, kemudian ia tersenyum tipis. "Hanya karna rahasia Luxury bocor dikit, lo pikir Luxury bakalan hancur?"
"Bu-bukan gitu, sih..."
"Gue mendirikan Luxury semata-mata bukan tanpa fondasi. Luxury terbentuk karena adanya rasa kesetiakawanan dan juga kekompakan. Kita berada dalam kebenaran, Luxury memberantas kejahatan jalanan, geng kita udah jadi geng terkuat seantero kota. Toh, Luxury bukan ancaman bagi penduduk sekitar, jadi kita gak bakal hancur karna rahasia kecil kita menyebar," jelas Dave. Senyumannya masih belum juga pudar.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG BOSS [Tamat]
Teen FictionGadis cantik nan sederhana ini disukai oleh 2 gangster tampan! Gangster mana yang akan ia pilih? "Ikut gue! Bawa tas gue, jangan ngeluh capek, dan jangan lemot!" Kata-kata itu selalu membuat Syana bergetar takut. ====================================...