KRING!
Suara alarm handphone yang bising terdengar di seluruh ruangan apartemen kecil nyaman itu. Emu—masih setengah sadar, dengan malas mencari dimana dia meletakkan handphonenya. Dengan mata setengah terpejam dia mematikan handphone dan melihat jam yang tertera.
Pukul 07:00
"Ehm, masih pagi!" gumannya seraya menarik selimut lebih dalam lagi ke tubuhnya.
Rasa dingin pagi itu membuat Emu lebih memilih bercengkrama dengan ranjang hangatnya lebih lama ketimbang menyapa matahari yang kala itu kalah melawan awan dan tidak memancarkan kehangatannya. Lagipula hari ini adalah hari libur untuknya. Dia hanya ingin menikmati waktunya sendiri tanpa ada gangguan dari siapapun bahkan sahabatnya Poppy dan Pallad.
Kruk....Kruk
Bunyi perut Emu yang memberi signal untuk segera diisi membuatnya mengalah dan harus bangun dari kehangatan selimut yang menyelimutinya. Dengan malas Emu segera ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri. Selesai memakai pakaian Emu segera menuju dapur dan mendapatkan bahan makanannya telah habis dan hanya tersisa satu kotak susu. Emu menghela nafas panjang— lelah, mau tidak mau dia harus keluar hari ini untuk membeli stock makanan untuknya.
Emu memakai jaketnya dan segera keluar menuju grocery terdekat. Dia akan melakukan ini dengan cepat dan segera kembali ke apartemen kecilnya yang nyaman.
Sesampainya di grocery Emu dengan tergesa-gesa membeli beberapa makanan instan dan cemilan. Ketika menuju kasir tidak sengaja dia menabrak seseeorang yang membuat belanjaannya terjatuh berantakkan.
"Gomenne! Apa kau—" Emu menghentikan ucapannya ketika melihat siapa yang dia tabrak.
"Taiga-san!"
"Hi Emu! Lama tidak berjumpa!" sapa Taiga seraya mengacak-acak rambut Emu lembut.
Emu hanya menunduk tersipu malu. Sudah lama dia tidak pernah bertemu dengan Taiga yang sudah dia anggap sebagai kakak. Sejak peristiwa menyakitkan itu dia lebih sering menghindar dari kawan-kawannya.
Ah, ternyata sudah lama sekali dia tidak pernah menghabiskan waktunya lagi dengan teman-temannya .
.
.
.
.
.
"Jadi, bagaimana kabarmu Emu?! Cukup lama kamu tidak mengunjungi CR?" tanya Taiga seraya menyeruput kopi hangat yang dia pesan.
Setelah tanpa sengaja bertemu di grocery akhirnya Taiga mengajak Emu untuk berbicara di sebuah cafe kecil yang tidak jauh dari grocery.
"Kabarku baik saja Taiga-san! Bagaimana kabarmu? Hal apa yang membuatmu ke tempat ini?" Emu sengaja bertanya hal lain untuk menghindari menjawab pertanyaan Taiga.
Taiga memandang Emu dan meletakkan kopinya di atas meja. Emu hanya menunduk menyembunyikan wajahnya yang gugup. Dia tidak siap bertemu para anggota CR setelah apa yang terjadi.
"Aku mengkhawatirkanmu Emu!" Emu menoleh ke Taiga terkejut dengan apa yang dia katakan.
"Kamu menghilang selama dua bulan! Tidak pernah mengunjungi CR, tidak menjawab pesan atau telepon dari kami, selalu menghindari kami semua. Apa yang terjadi sebenarnya, Emu?!" Taiga berubah menjadi lebih serius dan mencercanya dengan berbagai macam pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] 𝔹ℝ𝔼𝔸𝕋ℍ𝕃𝔼𝕊𝕊 [✔️] #Wattys2021
Fanfiction[COMPLETE] Tidak bisa bernafas, tidak bisa berteriak, tidak bisa berbicara. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk Houjou Emu ketika dia memilih cinta yang salah. Mengapa dia tidak pernah beruntung dlam memilih cinta? Mengapa dia hanya mendapatka...