"Poppy! Pallad! Aku ingin bicara!" Taiga datang tiba-tiba dengan wajah serius dan suara yang gusar.
"Eh?!" Poppy dan Pallad saling berpandangan heran.
Wajah keduanya berkerut penuh tanda tanya. Apa yang sebenarnya ingin dibicarakan Taiga hingga memasang wajah gusar seperti itu.
"Sebenarnya apa yang terjadi pada Emu?" Taiga duduk di sofa dan langsung mengajukan pertanyaan tanpa basa-basi.
"Eh? Untuk apa kamu bertanya seperti itu Taiga?" tanya Poppy seraya meremas tangannya sendiri terlihat cemas.
"Aku tidak sengaja bertemu dengannya pagi ini dan ketika aku mengajaknya bicara dia malah menangis dan kabur begitu saja!" jelas Taiga seraya menatap tajam ke arah Poppy yang terlihat sangat gelisah ketika mengetahui Taiga bertemu dengan Emu.
"Benarkah? Kamu bertemu Emu? Dimana? Bagaimana kabarnya? Kenapa dia tidak menghubungi kita semua? Kenapa dia menolak kehadiranku ketika aku ingin mengunjunginya?" ucap Pallad dengan mata bulat dan sedih menatap Taiga.
Taiga hanya menghela nafas dan menggelengkan kepala. Dia juga tidak tahu alasan sesungguhnya Emu melakukan hal tersebut. Dari pertanyaan Pallad, Taiga segera menyimpulkan jika Pallad sama sepertinya. Tidak mengetahui apa yang terjadi dengan Emu sesungguhnya. Sejurus kemudian Taiga mengalihkan pandangannya ke arah Poppy.
"Poppy? Sepertinya kamu mengetahui sesuatu?" tanya Taiga curiga melihat Poppy sangat gugup ketika dia menanyakan tentang Emu.
"Eh? Ti-Tidak. Ak-Aku, Ah ya aku baru ingat! Aku tadi dipanggil Direktur Haima! Maaf aku harus segera pergi!" Pallad yang melihat Poppy tiba-tiba salah tingkah lalu menarik tangan Poppy seketika.
"Kapan direktur memanggilmu? Bukannya dari tadi tidak ada telepon masuk?" tanya Pallad seraya menatap curiga ke arah Poppy yang semakin gugup.
"Apa yang kamu sembunyikan dari kami, POPPY?!" ucap Taiga lagi sedikit membentak.
"Sepertinya menarik! Aku juga ingin mengetahui sebenarnya apa yang terjadi dengan Emu!" tiba-tiba Kiriya datang- menyeringai. Kiriya berjalan mendekati mereka lalu menatap lekat Poppy yang terdesak oleh Taiga dan Pallad.
Mereka bertiga menatap Poppy dengan pandangan tajam yang menusuk. Keringat mulai membasahi tubuh Poppy. Bukankan dia telah berjanji kepada Emu untuk tidak mengatakan pada siapapun. Tapi sekarang dia menghadapi ketiga lelaki yang terlihat sangat marah karena dia menyembunyikan keadaan Emu sebenarnya.
"A-Aku Ti-Tidak me-me-nger-ti ma-maksud kali-lian!" sanggah Poppy dengan suara gugup seraya berpikir bagaimana melarikan diri dari situasi ini.
Taiga, Pallad dan Kiriya semakin mendesak Poppy dan tidak memberikan kesempatan Poppy untuk kabur dari situ.
"POPPYYYYY!!!" mereka bertiga berteriak bersamaan membuat Poppy semakin gugup dan menyerah.
"BAIKLAH!!!!! Baiklah!! Aku menyerah! Akan ku ceritakan yang sebenarnya!" ucap Poppy seraya menarik tangannya dari genggaman Pallad dan mengerucutkan bibirnya kesal dengan ketiga lelaki yang membuatnya terdesak.
Poppy berjalan menuju kursi dan duduk dengan menghela nafas panjang, seakan malas untuk bercerita kepada mereka bertiga.
"Sebenarnya yang membuat Emu tidak pernah ke CR karena dia ingin menghindari Hiiro!" ucap poppy memulai ceritanya.
"Hiiro? Kenapa?" tanya Pallad penasaran seingatnya Emu pernah bilang jika dia menyukai Hiiro. Kenapa sekarang dia ingin menghindari dokter dingin itu?
"Karena Hiiro mematahkan hatinya." tambah Poppy yang terlihat sendu ketika mengatakannya.
Kemudian Poppy pun melanjutkan ceritanya ketika Emu bertanya kepadanya, apakah saat itu adalah saat yang tepat untuk mengatakan perasaannya kepada Hiiro. Hingga akhirnya Emu mengatakan perasaanya kepada Hiiro. Namun sayangnya hal itu tidak berjalan sesuai harapan , Emu terluka karena Hiiro masih belum bisa move on dari kekasihnya terdahulu, Saki. Poppy menangis ketika menceritakan betapa hancurnya Emu kala itu dan dia hanya bisa memeluknya untuk menenangkannya. Akhirnya Emu memintanya untuk merahasiakan ini kepada anggota CR yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] 𝔹ℝ𝔼𝔸𝕋ℍ𝕃𝔼𝕊𝕊 [✔️] #Wattys2021
Fanfiction[COMPLETE] Tidak bisa bernafas, tidak bisa berteriak, tidak bisa berbicara. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk Houjou Emu ketika dia memilih cinta yang salah. Mengapa dia tidak pernah beruntung dlam memilih cinta? Mengapa dia hanya mendapatka...