Poppy dan Pallad duduk di sofa ruang CR seraya menghela nafas panjang. Baru saja mereka bermain game baru buatan Kuroto namun mereka seperti kehilangan minat. Mereka merindukan Emu dan moment saat mereka bersaing dalam menyelesaikan sebuah game lalu tertawa riang bersama.
"Poppy, aku merindukan Emu! Sudah lama sekali dia tidak pernah mengunjungi CR dan bermain bersama kita" keluh Pallad dengan wajah sedih dan suram.
Poppy melihat Pallad yang sedih karena merindukan Emu akhirnya mengambil I-Pad dan mengechek jadwal Emu yang ada di database.
"Hari ini Emu shift pagi. Bagaimana jika kita mengunjunginya dan mengajaknya makan siang?" usul Poppy kepada Pallad yang disambut antusias oleh Pallad.
Poppy kemudian menoleh ke arah jam diding yang tergantung di dinding dan ternyata waktu makan siang hampir tiba. Poppy lalu mengajak Pallad menemui Emu segera.
Mereka berjalan menyelusuri koridor departemen Pediatric dengan sukacita. Mereka memang merindukan Emu dan ingin mengobrol banyak tentangnya. Mereka semakin jarang bertemu semenjak Emu menjalin hubungan dengan Date beberapa bulan yang lalu. Date selalu bersama Emu dan mereka tidak ingin mengganggu mereka.
Ketika mereka sampai di ruangan Emu, ternyata Emu tidak ada disana. Poppy mencoba menghubungi Emu melalui handphone-nya , namun ternyata handphone-nya berbunyi di meja ruangannya.
"Tumben Emu tidak membawa handphone-nya?" ujar Poppy heran.
"Mungkin saja Emu sedang berada di toilet, Poppy! Coba kamu mengecheknya!" usul Pallad kepada Poppy.
Poppy pun segera mencari Emu di toilet dekat sana. Benar saja dia menemukan Emu disana sedang berdiri di depan cermin wastafel, namun pemandangan mengerikan tengah dilihat oleh Poppy. Wajah Emu terdapat beberapa luka lebam dan sudut bibirnya di plester akibat terluka. Terlihat juga Emu sedang menyingkap baju yang dikenakannya dan mengoleskan sejenis salep penghilang sakit di perutnya. Poppy bisa melihat dibalik baju itu juga terdapat banyak luka lebam yang sudah berubah warna.
"Emu? Kamu kenapa?" suara Poppy yang tiba-tiba membuat Emu terkejut. Dengan buru-buru Emu memperbaiki baju yang dikenakannya dan memakai masker untuk menutupi wajahnya.
"Poppy? Kenapa ada disini?" tanya Emu gugup karena tidak menyangka akan bertemu Poppy disini.
Poppy tidak menjawab pertanyaannya, dia berjalan mendekati Emu dan menarik masker yang dikenakan Emu, lalu Poppy beralih menyingkap baju Emu dan melihat lebih dekat luka lebam yang ada disekujur tubuh Emu.
"Apa maksudnya ini Emu? Darimana kamu mendapat luka-luka ini? Jawab aku!!!" Poppy mendesak Emu dengan pertanyaan yang tidak ingin Emu jawab.
Emu melepaskan tangan Poppy yang memegangnya dan membuang wajahnya. Dia hanya terdiam dan menggigit bibirnya menahan tangis yang meminta untuk dilepaskan.
Poppy dengan kesal menarik tangan Emu dan mengajaknya keluar dari toilet. Pallad yang melihat Poppy keluar bersama Emu tersenyum. Namun senyumnya memudar setelah melihat wajah Emu yang penuh dengan luka.
"Emu?! Siapa yang melakukan ini?!"
Pallad mendekati Emu dengan wajah bergetar. Matanya tidak henti menatap setiap sudut wajah Emu yang dihiasi oleh luka lebam. Pallad menyentuh wajah Emu tapi tangannya ditepis pelan oleh Emu. Emu hanya terdiam dan menunduk menghindari tatapan Poppy dan Pallad.
"Emu?! Aku mohon jawablah! Siapa yang melakukan ini padamu?!" tanya Pallad semakin gusar melihat Emu hanya terdiam tidak bereaksi apa-apa.
"Aku baik-baik saja! Aku mohon jangan bertanya lagi!" ucap Emu lirih.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] 𝔹ℝ𝔼𝔸𝕋ℍ𝕃𝔼𝕊𝕊 [✔️] #Wattys2021
Fanfiction[COMPLETE] Tidak bisa bernafas, tidak bisa berteriak, tidak bisa berbicara. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk Houjou Emu ketika dia memilih cinta yang salah. Mengapa dia tidak pernah beruntung dlam memilih cinta? Mengapa dia hanya mendapatka...