Chapter 14: Confession Of Broken Heart

412 121 160
                                    

"Terima kasih banyak, Akira-sama dan Reiko-sama telah mempercayai tempat kami sebagai tempat pilihan untuk memenuhi keinginan Anda!" Manager salah satu wedding store milik designer kelas dunia membungkuk sopan  melepas kepergian Date dan Reiko yang telah membeli gaun pengantin yang harganya bisa dibilang fantastis untuk dikenakan oleh Emu saat pernikahan nanti.

Sepanjang perjalanan Date tidak henti-hentinya menceritakan sosok Emu dimatanya kepada Reiko. Matanya yang berbinar dan wajahnya yang sangat antusias memperlihatkan sifat kekanak-kanakan Date terasa kental. Date terlihat tidak canggung memperlihatkan sifat manja dan kekanakannya jika sedang berdua dengan Reiko, membuat wanita bermata coklat itu sangat bersyukur Date bisa menyayanginya sebagai ibunya sendiri.

Terkadang Reiko penasaran, apakah Date masih memilki ingatan akan ibu kandungnya, Haruka. Date tidak pernah menyebut nama Haruka sekali pun semenjak kematian ibu kandungnya itu. Bahkan Date seperti hidup di dunia tanpa mengetahui siapa Haruka itu sebenarnya.

"Mom? Apakah Emu akan menyukai gaun yang aku pilihkan untuknya?" tanya Date kepada Reiko yang membuat Reiko tertawa geli melihat Date yang terlihat khawatir dengan pilihannya.

"Of course she will! Mommy yakin Emu akan terlihat amazing dengan gaun itu!" ucap Reiko meyakinkan Date.

"Really? Aku jadi tidak sabar untuk segera menunjukkan gaun ini kepada Emu, Mommy! Aku berharap dia bisa memberikanku senyum manisnya lagi. Aku sungguh merindukannya" ucap Date tersenyum tipis.

Reiko memperhatikan wajah putranya yang tiba-tiba berubah menjadi sendu seakan  matahari yang cerah tadi telah ditutupi oleh awan hitam yang siap menghilangkan cahaya yang terpancar. Senyum yang ditunjukkan lebih lemah dari senyum di awal pembicaraan. Perubahan mendadak yang ditunjukkan Date membuat Reiko khawatir kepada anak semata wayangnya itu.

"What happen baby boy!?" tanya Reiko seraya mengelus lembut pundak Date, membuat pria tegap yang menunduk itu lalu mengarahkan pandangannya ke arah Reiko.

"Mom, apakah Emu akan tersenyum kembali padaku seperti dulu?" Mata Date terlihat berkaca membuat Reiko menyimpulkan jika Date memang benar-benar telah jatuh cinta kepada sosok Emu. Tidak diragukan lagi.

"Mengapa kamu bertanya seperti itu baby boy?" tanya Reiko lembut.

"Aku sudah lama tidak pernah melihat wajahnya dihiasi senyum lagi. Aku sungguh merindukan senyuman lagi Mom! Sangat!" ujar Date terlihat frustasi. Dia mengalihkan pandangannya dari Reiko dan kembali menunduk memegangi kepalanya.

"Mungkin kamu harus berbicara dengannya, Sayang. Utarakan apa yang kamu inginkan dan jelaskan padanya secara baik-baik. Kamu juga harus memahami perasaannya. Apa yang dia inginkan dan dia rasakan. Mungkin dengan itu kalian bisa memperbaiki hubungan kalian menjadi lebih baik lagi" usul Reiko kemudian, seraya meraih salah satu tangan Date dan memegangnya.

"Selain itu, Mommy mohon bersikaplah lebih lembut dengan Emu-chan. Hentikan kebiasaanmu yang kamu tiru dari Daddy-mu! Mommy yakin Emu-chan akan lebih menyanyangimu dan memberikan seluruh hidupnya untukmu tanpa harus dipaksa. Kamu tidak inginkan jika setiap hari melihatnya menangis dan terus tersiksa dengan semua perlakuanmu?" Reiko akhirnya menasehati Date agar dia bisa mengendalikan sifat temprament yang dibentuk oleh ayahnya.

"Ta-tapi Mom! Aku hanya—"

"Tolong dengarkan Mommy berbicara dulu Akira-kun!" suara Reiko meninggi ketika Date menyelanya membuat Date seketika diam. Dia tidak pernah melihat Reiko setegas ini.

"Coba kamu pikirkan kapan terakhir kali Emu-chan tersenyum? Setelah kamu memperlakukannya dengan kasar atau sebelum?" pertanyaan Reiko membuat Date berpikir keras.

[FF] 𝔹ℝ𝔼𝔸𝕋ℍ𝕃𝔼𝕊𝕊 [✔️] #Wattys2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang