Date mengendarai mobil seraya bersiul dengan senang. Pikirannya selalu membayangkan ekspresi wajah sang kekasih yang menggairahkan setiap dia memberikan 'tanda sayang' ditubuh sang pujaan hatinya itu. Suara 'kesakitan' yang dikeluarkan bibir peach Emu selalu menjadi lagu terindah yang Date dengar dan menjadi candu tersendiri untuknya. Baginya Emu adalah heroin yang tidak bisa dia lepas dan menjadi kebutuhan untuk dirinya. Wajahnya, suaranya, tatapan matanya dan terlebih lagi tubuhnya. Hasratnya setiap 'mencicipi' tubuh itu tidak bisa digantikan kenikmatan apapun di dunia ini. Fantasi liarnya selalu berhasil diwujudkan ketika dia bersama dengan sang heroin. Tidak ada wanita lain yang dia inginkan selain Emu seorang. Date tidak akan membiarkan Emu lepas dari genggamannya.
"Aku akan menikahimu segera, sayangku! Setelah itu tidak ada yang bisa memisahkan kita berdua selamanya. Aku akan membawamu jauh dari sini!" guman Date seraya melihat cincin yang telah dia siapkan untuk menikahi Emu.
"Yah! Besok aku akan mengikatmu bersamaku selamanya!" Date menyeringai bahagia seraya memacu mobilnya lebih cepat.
Begitu melewati jalan utama menuju apartemen Emu, Date mendengar ada suara sirine mobil ambulance. Mobil ambulance itu menyalipnya dan berhenti di depan komplek apartemen Emu. Date menghentikan mobilnya di sudut jalan dan mematikan mesinnya. Date keluar dari mobil mengenakan jaket tebal, masker dan kacamata. Terlihat di depan komplek telah berkumpul banyak orang yang ingin mengetahui apa yang terjadi. Betapa kagetnya Date ketika melihat petugas ambulance membawa Emu didampingi oleh Kiriya dan Pallad.
"SON OF BITCH!! Dua orang brengsek itu!!" Date menggeram marah ketika melihat Kiriya dan Pallad yang berhasil membawa Emu pergi.
"Cih! Tidak akan kumaafkan! Tidak boleh ada yang menyentuh pengantinku!" Amarah Date meluap, dia segera pergi mengikuti ambulance yang membawa Emu pergi.
Sesampainya di rumah sakit, Date memarkir mobilnya agak jauh dari rumah sakit . Dia tidak ingin ada yang mengetahui bahwa dia mengikuti Emu sampai disini. Date menutupi kepalanya dengan tudung jaketnya dan memperbaiki maskernya agar tidak ada yang mengenalinya. Dia berjalan perlahan menuju ER dan melihat semua orang terlalu sibuk untuk memperhatikan dirinya. Pandangan mereka semua tertuju kepada kondisi Emu yang sangat parah. Dia bersembunyi di balik tembok ruang ER ketika melihat Haima yang terlihat marah berbicara dengan petugas ambulance mengenai percobaan bunuh diri yang Emu lakukan.
"Bunuh diri? Wanita sialan itu ingin pergi dariku?!" monolognya emosi.
"Tak akan kubiarkan kamu meninggalkanku , EMU!" ucapnya lagi dengan wajah gusar.
Date melihat terlalu banyak orang berada di ER, apalagi semua teman Emu juga ada di sana. Date memutuskan untuk segera pergi dan menyusun rencana lain. Bagaimanapun juga, Emu harus segera dia rebut dari tangan teman-temannya. Dia tidak akan membiarkan Emu hilang dari kehidupannya. Tidak ada yang boleh memiliki sang kekasih hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] 𝔹ℝ𝔼𝔸𝕋ℍ𝕃𝔼𝕊𝕊 [✔️] #Wattys2021
Fanfiction[COMPLETE] Tidak bisa bernafas, tidak bisa berteriak, tidak bisa berbicara. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk Houjou Emu ketika dia memilih cinta yang salah. Mengapa dia tidak pernah beruntung dlam memilih cinta? Mengapa dia hanya mendapatka...