Chapter 17: Dangerous And Moving

405 115 177
                                    

"Gou, seberapa besar tingkat toleransimu terhadap rasa sakit?"

"Ehm, en-entahlah! Se-Semampuku. Ke-Ken-napa ka-kau ber-bertanya se-seper-ti itu?" 

"Mungkin ini akan sedikit sakit! Tapi aku akan melakukan operasi kecil tanpa melakukan anestesi!" 

Ketiga pria yang ada di dalam ruangan itu benar-benar terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Taiga. Terutama Gou, matanya mendelik ketakutan. Apa yang dipikirkan oleh Taiga sebenarnya? Dia memang sering melihat  film action Hollywood dimana para pemainnya mempraktekkan proses pengeluaran peluru dengan mencongkelnya dengan sebilah pisau yang telah disterilkan, tapi membayangkan jika saat ini dia ada diposisi mereka, sungguh tidak pernah Gou harapkan sama sekali. Benarkah dia dapat menahan rasa sakit ketika proses pengeluaran peluru dilakukan? Dia terlalu ngeri untuk membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Taiga! Kamu jangan membuat lelucon disaat seperti ini!" ucap Shinosuke memandang Taiga dengan penuh harap jika yang dikatakan oleh dokter itu hanyalah lelucon buruk yang dibuat untuk meredakan ketegangan yang mereka rasakan sekarang.

"Apa aku terlihat sedang melawak dihadapanmu, Shinosuke?" tutur Taiga dengan wajah sangat serius membuat Shinosuke tidak bisa berbicara lagi.

"DAMN YOU TAIGA!  Lakukan saja apa yang bisa kamu lakukan sekarang!" pekik Shinosuke sudah tidak memiliki pilihan lain, dia hanya berharap semua ini segera berakhir dengan cepat.

Taiga kemudian menyiapkan segala sesuatu untuk melakukan operasi darurat. Dokter itu kemudian meminta Chase dan Shinosuke memegangi Gou dengan benar. Tanpa anestesi, Taiga jamin Gou tidak mungkin hanya diam saja. Dia pasti akan memberontak sekuat tenaga. 

"Hey Gou! Kamu harus mengigit handuk ini untuk menahan rasa sakit" ucap Taiga dengan wajah semakin serius lalu memberikan Gou handuk yang sudah dilipat menyesuaikan lebar mulut pria berambut ikal cokelat itu.

"Well, kita tidak mau gerahammu ikut hancur karena gertakan kuat gigimu ketika menahan rasa sakit!" selanjutnya Taiga memberikan peringatan kepada Gou.

"Just DO IT TAIGA!" seru Gou setengah terpekik kemudian menggigit handuk itu putus asa.

"Baiklah! Well, kamu sangat beruntung pelurunya tidak menembus terlalu dalam, jadi sakitnya pasti tidak akan terlalu terasa! Aku harap...," ucap Taiga berusaha menenangkan Gou yang nafasnya semakin memburu karena gugup.

"Okay, Gou ini akan berlangsung cepat! Tahanlah!" seru Taiga kemudian memulai proses pengeluaran peluru dilengan Gou.

"ARRGGGGHHHHHH!!!"

Jeritan histeris keluar begitu saja dari mulut Gou yang kesakitan. Dia menggigit handuknya semakin kencang dan tubuhnya memberontak gemetar setelah rasa sakit telah mengusai dirinya. Shinosuke dan Chase menahan tubuh Gou yang memberontak dengan liar⎯ susah payah. 

"FUCK YOU TAIGA!"

Taiga hanya tersenyum kecut mendengar Gou mulai memaki karena kesakitan. Ini baru saja satu peluru. Sayangnya dia harus masih harus mengeluarkan pecahan proyektil peluru itu dibeberapa tempat. Entah Gou masih memiliki tenaga untuk mengumpatnya lagi atau tidak. Yang jelas ini akan menjadi proses yang sangat panjang.

.

.

.

.

.

.

Jarum jam yang tengah berdetak, kini suaranya terdengar lebih kencang dari sebelumnya. Jika sebelumnya ruangan itu didominasi oleh erangan kesakitan dan frustasi yang keluar dari mulut Gou, kini yang terdengar hanyalah deruan nafas kelelahan dari penghuni dadakan ruangan darurat itu.

[FF] 𝔹ℝ𝔼𝔸𝕋ℍ𝕃𝔼𝕊𝕊 [✔️] #Wattys2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang