Chapter 21: Uncover The Truth

422 118 285
                                    

"—Menyatakan terdakwa Date Akira telah terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya meliputi tindakan pengrusakan fasilitas umum yang dilakukan pada area vital hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa—"

Reiko, Takashi, dan Hiiro yang berada diruang pengadilan, mendengarkan seksama putusan yang dibacakan oleh salah satu jubir dari 12 juri yang di berikan amanat untuk memutuskan nasib Date. Tidak dipungkiri keputusan yang akan dijatuhkan merupakan penentuan masa depan dari pria tegap itu. Mereka hanya bisa berharap, juri dapat melihat jika Date memiliki sikap yang baik dan sangat kooperatif dengan semua peraturan selama menjalani masa pemeriksaan hingga pembacaan vonis akhir di pengadilan. Apalagi faktanya Date menyerahkan diri dengan sukarela tanpa ada paksaan dan perlindungan dari kekuasaan sang ayah.

"—Oleh karena itu kami menyatakan jika terdakwa Date Akira bersalah."

Kalimat terakhir yang diucapkan oleh juri seketika membuat seluruh tubuh Reiko lemas tak berdaya. Reiko mulai terisak dan memeluk Takashi dengan erat. Reiko sadar betul jika sang putra telah melakukan tindakan kriminal yang cukup berat, namun tetap saja jauh dalam lubuk hatinya, dia tidak bisa menerima kenyataan jika sang putra akan mendekam lama dipenjara. Takashipun tidak bisa dipungkiri diliputi oleh perasaan bersalah.

Seandainya dulu dia tidak mengajarkan prinsip yang salah terhadap sang anak. Mungkin akan berbeda ceritanya saat ini. Penyesalan selalu datang terlambat bukan?

Hiiro sendiri, menatap Date yang terlihat tetap menegakkan kepalanya dan tegar dengan perasaan salut. Date benar-benar telah menjadi pribadi yang berbeda, tidak seperti ketika mereka pertama kali berjumpa. Dia kini lebih terlihat bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Hal ini membuktikan tidak sia-sia Reiko mendatangkan psikiater pribadi Date, Dokter Nick Bourdon untuk mendampingi sang putra selama proses peradilan sekaligus melanjutkan terapi yang pernah terhenti ketika Date mulai beranjak dewasa. Hiiro menghembuskan nafas pendek sejenak—berpikir.

Ah, entah mengapa Hiiro merasa Date pantas mendapatkan kesempatan yang kedua.

Kini tinggal menunggu putusan Hakim tentang masa tahanan yang akan dilalui oleh Date. Takashi berharap, jika hukuman yang akan dijatuhkan bisa lebih ringan. Apalagi dia sebagai ayah Date, telah memberikan kompensasi kepada keluarga korban. Walaupun Takashi tahu itu tidak sebanding, namun dia berharap jika itu bisa membantu sedikit untuk mengurangi masa tahanan yang akan dilalui oleh Date. Tapi bukan hanya itu saja alasan Takashi memberikan kompensasi kepada para korban, ini juga adalah sebagai bentuk dari tanggung jawabnya atas tragedy yang telah terjadi.

Hakim mulai membacakan putusan, membuat Reiko dan Takashi semakin tegang. Begitu juga Hiiro yang mulai sesekali bernafas berat seraya memperhatikan Hakim berbicara.

"—Memutuskan menjatuhkan hukuman tahanan selama 10 tahun 6 bulan—"

Takashi terlihat menghembuskan nafas pendek. Hukuman yang dijatuhkan terbilang masih lebih baik dari pada tuntutan jaksa penuntut yang meminta 15-20 tahun masa tahanan. Namun tetap saja bagi Reiko, itu adalah waktu yang sangat lama dan membuatnya semakin jatuh dalam kesedihan.

Hakim bertanya kepada pengacara yang mendampingi Date tentang pengajuan banding. Date menatap pengacaranya dan menggelengkan kepalanya membuat semua orang mengerti jika Date tidak akan mengajukan banding dan menerima keputusan juri dan hakim dengan sukarela.

[FF] 𝔹ℝ𝔼𝔸𝕋ℍ𝕃𝔼𝕊𝕊 [✔️] #Wattys2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang