"Lebih baik kamu bicara sekarang! Aku tidak punya waktu untuk meladeni teka-tekimu Shotaro-san!" ucap Shinosuke yang sedang mengendarai mobilnya dengan terburu-buru seraya berbicara kepada Shotaru melalui alat komunikasinya.
"Maafkan aku Shinosuke-kun, tapi aku juga tidak bisa berlama-lama menghubungimu! Jika mereka mengetahui aku menyusup ke dalam team keamanan mereka, bisa hilang kepalaku!" ucap Shotaro dengan suara setengah berbisik cemas.
"Sial! Lagipula kenapa kamu tidak memberi peringatan kepadaku tentang bom dan penculikan Emu-chan?" sahut Shinosuke yang merasa jengkel ketika mendapatkan informasi yang telat.
"Gomen Shinosuke-kun! Itu diluar kendaliku! Aku tidak mendapatkan informasi mengenai rencana itu. Aku juga baru tahu jika ternyata politikus kotor itu memiliki anak laki-laki yang phsyco juga sama sepertinya dan aku baru tau ternyata dia mengincar Emu-chan." jawab Shotaru dengan nada suara bersalah membiarkan semua ini terjadi.
"Lagipula pengeboman di RS.Seito dan penculikkan Emu-chan dilakukan secara mendadak sekitar dua hari yang lalu pada saat aku sedang dalam misi pencarian bukti transaksi penyuapan oleh partai yang menaungi politisi itu dan organisasi hitam yang menyokongnya." jelas Shotaro panjang lebar yang membuat Shinosuke semakin senewen.
"Baiklah kalau begitu! Kali ini jangan sampai lengah dan gagal! Temukan lokasi Date menyekap Emu-chan! Bajingan itu harus segera diringkus!" ucap Shinosuke dengan suara meninggi lalu menutup telepon itu dengan kesal.
"Sial! Aku tidak menyangka Date itu anak politisi brengsek itu!" geram Shinosuke seraya memukul setir mobilnya mencoba melepaskan kekesalannya.
"Aku harus bertindak cepat!" Shinosuke mulai mengambil handphonenya lagi dan mulai menghubungi seseorang yang dia kira bisa membantu.
"Chase? apakah kamu bersama Gou? Aku membutuhkan bantuanmu!" ucap Shinosuke yang seketika merubah arah laju mobilnya yang awalnya akan menuju kantor pusat kepolisian menuju lokasi Chase dan Gou berada.
"Daddy, Mommy! Akhirnya kalian datang!" Date berjalan menuruni tangga gudang dan menuju ke area tengah gudang yang telah di modifikasi seperti ruang tamu dengan 3 sofa panjang dan meja persegi panjang ditengahnya.
"Akira-kun! Harusnya kamu bilang Daddy jika ingin melakukan pengeboman rumah sakit dan menculik salah satu Dokter disana!" ucap seorang pria paruh baya dengan setelan jas mahal seraya menghisap cerutunya menatap Date dengan kesal namun tidak menampik ada senyum tersungging di sudut mulutnya.
"Daddy mengira kamu meminta ketiga orang terbaik Daddy untuk melakukan pembunuhan seperti biasanya, tapi ternyata hanya untuk menculik Dokter yang ada disana. Memangnya siapa dia?" pria itu bertanya dengan wajah penasaran lalu mendekati Date dan menepuk pundaknya.
Date tersenyum seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu menatap sang ayah dengan wajah memerah.
"Dia bukan Dokter biasa, Daddy! Dia calon istriku eh lebih tepatnya calon menantumu!" ucap Date malu-malu membuat Ayahnya yang kala itu sedang menghisap cerutu hampir tersedak oleh asap yang dihisapnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF] 𝔹ℝ𝔼𝔸𝕋ℍ𝕃𝔼𝕊𝕊 [✔️] #Wattys2021
Fanfiction[COMPLETE] Tidak bisa bernafas, tidak bisa berteriak, tidak bisa berbicara. Mungkin itu adalah kata yang tepat untuk Houjou Emu ketika dia memilih cinta yang salah. Mengapa dia tidak pernah beruntung dlam memilih cinta? Mengapa dia hanya mendapatka...