Chapter 24 : A Gift For Rana

79 13 5
                                    

Cerita ini hanya fiktif. Dari imajinasi author yang kelewat-lewat saja. Mohon maaf apabila ada tata letak tempat yang tidak sesuai atau peraturan yang aneh.🙏🙏🙏










Naiklah tanpa menjatuhkan dan jadilah baik tanpa menjelekkan.

***

"Mamaa.. " seorang anak lelaki berusia kurang lebih 6 tahun mencari-cari seseorang di rumah. Berharap menemukan satu manusia saja. Tetapi rumah sederhananya kosong. Tidak ada orang.

Lelah dan terasa hampa. Bocah lelaki itu melucuti seragam merah putihnya dan sepatunya. Berganti baju dengan kaos biasa. Lalu keluar untuk bermain.

Pertama anak itu menghampiri teman sepantarannya yang berjarak dua rumah darinya.

"Taaaamaa.. Taaaam.. " panggilnya dengan suara lantang.

"Apa Gi? " seorang bocah lelaki cubi keluar masih dengan seragamnya.

"Tama makan siang dulu! " ibunya tama menarik tangan putranya agar tidak keluar rumah. "mainnya nanti ya Gi? Tama biar makan dulu. Ayo!" wanita itu menarik tangan anaknya masuk.

Agi. Bernama lengkap, A Gift For Rana. Namanya adalah sepenggal kalimat dari bahasa England yang berarti. Sebuah hadiah untuk Rana. Rana adalah singkatan dari nama orang tuanya. Rani dan Arjuna. Mereka menaminya sebuah hadiah. Biasanya hal itu adalah hal yang membahagiakan, spesial. Tetapi keberadaan Agi saja mereka sudah tidak terlalu peduli lagi. Membuat bocah lelaki itu terkadang sangat menderita.

Agi terlihat lesu. Jam segini memang waktunya makan siang. Tak dipungkiri ia pun merasa lapar juga. Tapi dengan semua kepenatan dalam hidup kecilnya ia tak berselera.

Langkah kecilnya membawanya ke sebuah lapangan yang cukup luas. Ada bola sepak yang teronggok disana.

Untuk menghilangkan penatnya ia bermain-main dengan bola sepak itu sendirian. Kegiatannya berhenti saat melihat Zaini melintas di jalan pinggir lapangan dengan es teh di tangannya.

"Zain, berhenti! " Agi menghampiri Zaini. Zaini sendiri merasa horor dihampiri Agi yang notabene anak yang suka mengganggu teman-temannya di sekolah. Keusilannya itu terkadang kelewat sehingga mengganggu beberapa pihak.

"A- apa? " Zaini sampai gugup pada Agi.

"Minta es nya! " sebuah titah mutlak keluar dari Agi. Jiwa superiornya yang polos itu sudah mengarah kepada penindasan.

"Sedikit? "

"Semua! "

Lah. Benar kan. Agi pasti minta semua.

"Tapi, ini buat ibu aku Gi. Nanti dia marah? "

Jujur saja Agi merasa sangat iri Zaini menyebut kata 'ibu'. Memantik kemarahan dalam dirinya. Ia lantas merebut es ditangan Zaini dan membuangnya ke jalan. Membuat es plastik itu berserakan dan pecah. Tak terselamatkan.

"Ya udah. Dasar pelit! " setelah itu Agi pergi.

Bagaimana teman-teman yang lain bisa betah berteman dengan Agi? Kalau sikapnya sangat menjengkelkan seperti itu. Hanya orang orang kuat seperti Tama dan Yazid yang bisa berteman dengannya. Ketiganya pun secara alami menjadi pendominasi di kelas. Orang-orang yang suka bikin gaduh duluan, otoriter, dan bossy.

Tiga siswa bandel yang sering kena omel ibu wali kelas.

Setelah meluapkan kekesalannga pada Zaini, Agi kembali pulang ke rumah. Hatinya membuncah bahagia saat melihat pintu rumahnya terbuka.

"Ma? " panggilnya. Ia menuju kamar mama yang gaduh. Mamanya sedang sibuk memasukkan semua pakaian ke koper. Juga pakaian Agi.

"Mama mau ke mana? "

Wanita berparas cantik itu menoleh pada buah hatinya. Beberapa bagian wajah dan lengannya ada lebam. Matanya kemerahan karena lelah menangis. "Mama kenapa lagi? " Agi kecil terlihat syok melihat keadaan mamanya yang kacau.

"Agiii.. " wanita itu memeluk Agi dengan airmata kembali mengucur. "Kita cari ayah kamu ya? "

"Ayah? Ayah Juna hilang Ma?"

Benar sekali. Wanita itu adalah Rani. Ia memegang lengan putranya. Menatap nanar. "Ayah Agi yang lain. Ayah Agi yang sebenarnya. " tutur Rani. Ya, ayah biologis dari A Gift For Rana putranya!

"Ayah Agi ada dua? " bocah itu terkesima. Membuat sudut-sudut bibir Rani tertarik ke atas.

"Ayah Agi cuma ada satu. Namanya Ayah Panji Seka. Agi pasti langsung tau kalau ketemu orangnya. Kalau dia ayah Agi. "

A Gift For Rana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A Gift For Rana

L

ittle Panji sudah muncul nih. Gimana? Tertarik Agi bertemu ayah kandungnya??

PANJI  (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang