11.Sekarat

406 32 0
                                    

Jaemin menundukkan kepalanya dengan hidung yg merah pertanda dia menangis.

"Knp Jaem?"tanya Jisoo.

"Kak yg dikatain kakak sebenarnya itu benar, aku memang udah gak ada"yang dikatain Jaemin membuat Jisoo sedikit tertegun.

"Bohong, buktinya kamu ada disini"kata Jisoo belum percaya.

"Kak, Jaem cuma datang di mimpi kakak doang, tolong kak, Jaem pingin liat kakak buat terakhir kalinya, Jaemin pingin liat reaksi kakak mendengarnya, tolong Jaemin minta jangan nangis, nanti Jaem gk tenang kalau kakak nangis gini"Jaemin menjeda perkataannya lalu menghapus airmata Jisoo.

Wajah Jaemin terang, bersih, putih, pokoknya bagus banget, dan Jisoo baru ngeh kalau Jaemin pakai baju warna putih, rambutnya yg asalnya coklat jadi warna hitam gelap, mukanya jadi lebih tampan.

"Ini memang waktunya Jaem pergi nyusul nenek disana, tapi Jaemin minta buat ketemu kakak sebentar, ini kakak cuma mimpi, gak nyata tapi terasa nyata, nanti pas kakak bangun liat apa terjadi"Jaemin bangkit dari duduknya lalu mencium tangan kanan Jisoo bisa disebut salim.

Selama kurang dari 1 menit Jaemin seperti itu, lalu ia memeluk Jisoo erat.

"Jaem sayang sama kakak"Jaemin menangis bisa Jisoo rasakan bahwa airmata Jaemin jatuh ke pundaknya.

"Dadah kak, Assalamualaikum"salam Jaemin saat melepas pelukannya.

"Waalaikumsalam"Jisoo membalas salamnya.

Sedikit demi sedikit wujud Jaemin menghilang seperti terbawa angin.

~~~

Jisoo membuka matnya perlahan ternyata benar yg dikatakan Jaemin, ia hanya bermimpi.

Ia merasa ada sesuatu yg basah dipundak kirinya.

Ternyata memang basah, ini benar atau tidak? Tadi dimimpi, Jaemin nangis dipundak kiri Jisoo.

Jisoo melihat jam dinding, masih jam 2 malam.

Karena gabut Jisoo turun kebawah dan ada Jeno yg lagi tidur disofa tidak memakai selimut.

"Ish nih anak bener bener, masuk angin baru tau rasa lo"Jisoo masuk kekamar Jeno dan mengambil selimut milik Jeno, lalu ia keluar lagi dan menyelimuti Jeno membuatnya sedikit menggeliat.

Jisoo kembali kekamar untuk kembali tidur, sebelumnya ia udah pasang alarm buat dia gk ketiduran lama karena dia ada kuliah pagi.

~~~

07.00

"Irene~"Jisoo menghampiri Irene dengan bibir yang di monyongkan.

"Jelas banget ini mah pasti ada apa apa, knp? Sini cerita aja"Irene mendempetkan kursinya ke kursi Jisoo.

"Jaemin datang ke mimpi gue"ucap Jisoo, Irene hanya menghela nafas.

"Udah gue bilang, jangan terlalu dipikirin"Irene menepuk pundam Jisoo.

"Tapi Rene, gue juga mimpi Seulgi ditusuk Wonyoung adek kelas"kata Jisoo tapi reaksi Irene, ia hanya mengulum bibirnya dan mukanya sedikit memerah seakan akan ia menyembunyikan sesuatu.

"Lu knp Rene?"tanya Jisoo sambil memegang pundak Irene.

"Kalau lu mau tau yg sebenarnya, lu mau terima?"tanya Irene dan diangguki oleh Jisoo.

"Apapun yg lu bilang bakal gue denger dan terima"kata Jisoo.

"Waktu kemarin tengah malam, gue kan kerumah sakit mau nemuin sepupu gue yg masih bayi katanya sakit DBD, kan rumah sakitnya 24 jam tuh, waktu gue ngelewatin ruang IGD, dikursi tunggunya gue liat ada ibunya Seulgi, karena gue memang orangnya kepoan, gue sapa sama tanya ke ibunya Seulgi, ibu Seulgi jawabnya kalau Seulgi..."Irene menggantungkan ucapannya dan Jisoo mengkerutkan keningnya.

"Seulgi kenapa Rene, kok lu nangis?, Seulgi knp?"tanya Jisoo yg mukanya sedikit pucat.

Irene memeluk Jisoo dan dibalas oleh Jisoo.

"Seulgi sekarat, Jis"

Deg!

Ada yg tau namanya rapuh? Sekarang Jisoo lagi merasakannya.

Knp tuhan ingin mengambil Seulgi?

"Kita ke rumah sakit yuk"ajak Jisoo dan diangguki Irene.

Mereka berdua masuk kemobil Irene, dan mobil itupun segera melaju.

Setelah sampai Jisoo dan Irene masuk keruangan Seulgi dan ternyata ada ibunya Seulgi.

"Permisi tante"

"Eh Jisoo, Irene sini masuk"Jisoo dan Irene pun masuk menghampiri ibu Seulgi.

Seulgi ingin menyapa tapi ia tidak kuat, bahkan senyumnya hanya tipis.

"Maaf gak bawa apa apa tan, soalnya buru buru kesininya"Jisoo meminta maaf ke ibu Seulgi.

"Eh gk apa apa gk yg ada malah ngerepotin, tante ke kantin rs dulu ya"ucap ibu Seulgi lalu segera keluar.

"Gi..."Jisoo menatap Seulgi dengan keadaan Seulgi yg benar benar sekarat, tapi ia masih sempat membuka matanya.

Dikeadaan seperti ini, ibunya gk ada pertanda panik saat keadaan anaknya sekarat.

"Jis"panggil Seulgi.

"Apa?"tanya Jisoo.

"Telepon Taeyong"








TBC

Seulgi sekarat? Noooooo

Vote plise

Ini Aku Sayang! |Taeyong NCT × Jisoo Blackpink|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang