Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.
⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.Aku ngetiknya buru-buru belum sempat ngerivisi. Kalo ada typo² komen aja ya.
Selamat membaca♡
"you'll like BTS music if you listen without prejudice"
-Min YoongiWajah Esna berubah sangat berbinar penuh semangat hanya dalam satu malam, setelah ia mengobrak-abrik internet untuk mengetahui semua tentang BTS, ia memutuskan memanggil Bangtan saja agar lebih akrab.
Gadis itu bahkan sesekali mencuri waktu untuk menonton konten hiburan dari Bangtan yang sepertinya akhir-akhir ini sudah jarang diupload.
"Min Yoongi- Min Yoongi- Min Suga- haruskah aku menyusulmu ke Korea?" Gumam Esna seperti membaca mantra, ia terkekeh sendiri karena geli atas kegilaannya.
"Wah- sepertinya ada yang membuatmu bahagia? Apa kau mendatangi lalu menerjang calon istrinya Adit?" Tanya Pebi yang kini baru masuk ke kantor guru.
Raut Esna seketika menyerngit kesal mendengar ucapan Pebi. Bagaimana bisa temannya itu memikirkan hal yang sangat tidak mungkin ia lakukan walaupun ia sangat sakit hati dan murka setengah mati.
"Aku tidak akan membuang-buang tenagaku. Akan kukirim santet saja nanti" ujar Esna datar, Pebi mendadak kehilangan air muka.
"Esna.. ih, nakutin banget."
Gadis itu lantas terkekeh melihat Pebi yang seperti percaya akan ucapannya. "Gak lah. Aku gak mau lagi buang air mata, buang tenaga, apalagi membuang uang hanya untuk si brengsek itu. Kalau aku melakukan hal-hal aneh, bukankah aku sama brengseknya dengan dia?" Ujar Esna terdengar bijak.
"Ya kau benar. Tapi.. kau semalam masih uring-uringan kan? aku penasaran apa yang membuatmu berubah mood dalam sekejap."
Gadis itu menunjukkan lockscreen ponselnya, wallpaper dari foto bareface Min Yoongi yang mungkin bagi beberapa orang itu mengesalkan tapi sangat gemas menurut Esna.
"Aku sedang menyukai pria ini!"
Pebi sontak mendekat menatap ponsel temannya itu, ia bahkan menyipit dan mengerjap beberapa kali karena foto itu terhalang tampilan jam digital. "Aku seperti pernah melihatnya, tapi dimana ya?"
"Tentu saja, dia kan idol korea" sahut Esna masih dengan sudut bibirnya yang tertarik.
"Tunggu, kenapa kau tiba-tiba jadi fangirl? Wah... patah hati memang menjadikan para gadis lari ke Oppa." Ejek Pebi berlalu, tak minat mendengar pembelaan diri sang rekan.
"Terserah.. yang penting aku cepat move on." sahut Esna percaya diri.
Sepeninggal temannya itu kini Esna menatap kembali payar ponselnya. Ia tersenyum sumringah seakan melihat foto kekasihnya.
"Kau sedang apa?- Yoongi Oppa?" Gumam Esna lemah.
🎶Pied Piper
Karena akhir pekan, pada hari itu sekolah selesai lebih cepat dan Esna memutuskan untuk pulang ke rumah orang tuanya yang berada di kota Bandung.
Namun sebelum itu ia singgah sebentar ke Masjid terbesar se-Indonesia dan Asia tenggara 'Masjid Istiqlal, untuk melaksanakan sholat zhuhur.
Mungkin ini adalah kali terakhir ia bisa ke sana.
Seusai sholat, Esna mengangkat kedua tangan sekadar memintangi bahunya untuk segera memanjatkan do'a.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝒊𝒆𝒅 𝑷𝒊𝒑𝒆𝒓 ✓
FanfictionSeperti legenda "Pied Piper" Esna seorang gadis biasa yang telah terpikat musik Bangtan, tanpa sadar mengejar sosok idol dengan nama panggung Suga itu hingga ke negri ginseng. "You'll like BTS music if you listen without prejudice" -Suga Main Cast; ...