Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.
⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.Selamat membaca♡♥
Yoongi membawa dagunya bertumpu pada tangan sebelah kiri seraya menatap Esna lagi, bisakah pria itu tak melakukan hal-hal yang membuat gadis itu malah makin menyukainya? Pria itu juga bersmirk.
"Mungkin aku bisa melakukannya, tapi bagaimana kalau aku tidak mau?!"
Sepersekon detik kemudian, Esna mencebik kesal karena merasa sudah mempertaruhkan harga dirinya dan membuang-buang masa tapi pria itu malah berkata seperti demikian, sungguh jawaban yang menyebalkan sekali.
Dari ucapan serta tatapannya- Yoongi seolah menekankan bahwa, ia tak ingin ada yang keluar dari pesonanya, tetaplah jadi fans Bangtan tanpa mengharapkan apapun.
Mungkin jika di Indonesia Esna bisa melakukannya, tapi posisi gadis itu sekarang berbeda.
"Tidak ada gunanya bicara denganmu!" Keluh gadis itu sambil menutup laptop dan membereskan segala berkasnya. Tak lupa ia juga membawa apel yang tadi tergeletak di atas meja untuk dibawa ke dalam kamar.
"Sebenarnya siapa yang tarik ulur?!" Gumam pria itu sambil menggeleng tak peduli, meneliti lagi isi laptopnya yang masih memainkan sedikit alunan nada itu.
Beberapa detik kemudian Yoongi pun teringat akan sesuatu.
"YAK! KAU BELUM MENCUCI PIRING!" Teriaknya pada Esna yang sontak memejam.
"Iya nanti." sahut gadis itu singkat.
🎶Pied Piper
Beberapa hari setelah insiden Esna yang mengakui kesalahan dan meminta tolong pada Yoongi, pria itu rasa sosok gadis yang juga ibu guru Hyesoo- itu bagai hilang ditelan bumi, menghilang dalam artian menghindar.
Saat malam Yoongi kembali ke apartment, Gadis itu tidak terlihat jika berada disana, walaupun terkadang ada bekas sedikit camilan dan isi kulkas yang berkurang menandakan gadis itu memang pulang, mungkin saat Yoongi tak ada.
Tak ubahnya seperti siang ini- saat Yoongi baru saja bangun, apartment miliknya yang rapi begitu sunyi, hanya ada udara kosong dan secangkir kopi yang sudah dingin beserta sandwich di atas meja.
Perlahan pria itu melangkah menuju meja makan sambil mendengus. Pria itu bersikeras bahwa ia bukan khawatir- hanya saja kalau gadis itu kenapa-napa saat masih tinggal di apartmentnya, bukankah ia akan dapat masalah nanti?
Yoongi mengunyah pelan makanan itu sambil berpikir. Bagaimana cara memastikan Esna itu baik-baik saja di negaranya.
Baiklah... daripada pria itu resah berkepanjangan karena sudah berhari-hari tak melihat batang hidung Esna, jadilah ia berinisiatif mengintip sekolah sang keponakan.
Setelah beberapa menit berlalu ia habiskan untuk menyetir, sayang sekali ia terlambat. Salah satu taman kanak-kanak favorit itu sudah sepi, menandakan para muridnya telah pulang.
Haruskah ia mengirim pesan?
Ya itu lebih baik!
Tolong masak makan siang untukku.
Cukup lama seorang Yoongi menunggu pesan balasan, akhirnya ponsel yang sekarang tak bisa jauh-jauh dari tangannya itu bergetar, notifikasi yang membuat sudut bibirnya sedikit naik.
Maaf yoongi-si, aku sedang diluar,
belum bisa pulang dalam waktu dekat.Pria itu seketika menyerngit, jadi apakah beberapa hari ini Esna itu memang sering diluar apartment setelah jam mengajarnya? Pantas saja mereka tak kunjung bertemu.
Entah sudah berapa kali pria itu mengetik lalu menghapus pesannya.
Kau diluar lebih tepatnya dimana?
Apa kau makan siang diluar?
Aku akan kesana
Aku belum makan.
Harga sewa akan kunaikkan jika kau tak membawakanku makan siang.
Isi pesan ancaman dari Yoongi itu hanya seputaran makanan. Kenapa tidak bilang saja ia ingin makan siang bersama.
Pria itu kemudian mendengus sambil melempar asal ponselnya ke kursi di sebelahnya. Daripada memikirkan gadis itu berada dimana, lebih baik ia pergi ke restoran sang kakak untuk sekadar mengisi perutnya dengan makanan berat.
🎶Pied Piper
Tahan rahang milik Yoongi agar tak terjatuh kala itu, baru saja pintu masuk restoran kakaknya dibuka- pria itu mendapati gadis yang ia khawatirkan sejak tadi kini membawa nampan makanan bersama sang kakak, ada keponakan yang sudah duduk disana dengan senyum ceria menatap Esna, yang lebih mengejutkan disana juga ada pria kelinci; Jungkook.
"Eoh Hyung, aku baru mengirim pesan padamu." Ujar Jungkook tersenyum sambil menunjukkan ponselnya.
-tbc
🎶Pied piperSudah direvisi, tapi kalo masih ada typo boleh banget dikoment.
2021.08.08
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝒊𝒆𝒅 𝑷𝒊𝒑𝒆𝒓 ✓
FanfictionSeperti legenda "Pied Piper" Esna seorang gadis biasa yang telah terpikat musik Bangtan, tanpa sadar mengejar sosok idol dengan nama panggung Suga itu hingga ke negri ginseng. "You'll like BTS music if you listen without prejudice" -Suga Main Cast; ...