Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.
⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.Selamat datang di dunia pied piper dan selamat membaca~~
~~~
"Esna-si, aku berada di dekatmu"
gadis si pemilik nama melihat pria dengan warna kulit seputih salju perlahan menghampirinya.
"Be- benarkah?""Eoh. Apa kau tak mengenaliku?
"Tentu saja aku mengenalimu- tapi kurasa kau terlalu tinggi untuk kugapai."
"Kalau begitu, ayo raih aku- kejar aku semampumu!"
"Cih. Mana mungkin seorang gadis berusaha sendirian, kita harus saling mendekat agar---"
"Agar-"
Duk...duk...dukk.....
Manik Esna yang tadi terpejam asik berkelana di alam mimpi mendadak dipaksa terbuka, karena telinganya menangkap suara gedoran keras di pintu rumah atapnya.
Gadis itu masih berbaring sambil menatap langit-langit ruangan itu. Menarik napas sebanyak mungkin seolah tak ada hari esok. Esna sempat gemetar disusul mendengus kesal setelahnya. Tak terima mimpi manisnya digagalkan seseorang yang berada dibalik pintu, ingin sekali Esna membuat perhitungan.
"Haiissshhh..... mengganggu mimpi indahku saja. Ini kan masih pagi buta." Benar buta karena ia tadi terpejam, padahal nyatanya matahari sudah mulai mengintip alam semesta.
Ia pun dengan sangat terpaksa melangkah menuju pintu, tanpa mencuci muka apalagi menggosok gigi. Tapi ia berinisiatif mengambil handuk untuk menutupi kepalanya.
"Ada ap- a sih?" Ujar Esna dengan nada memelan karena tadi ia hampir saja memekik marah.
"-Eoh.. ahjumoni? Kenapa datang sepagi ini?" Sambung Esna dengan senyuman yang sudah jelas sangat dipaksakan.
"Seminggu lagi uang sewa tempatmu habis. Apa kau mau perpanjang?" Sahutnya tanpa basa-basi.
"Ah ne, tentu saja. Aku malas pindah." Ujar Esna kikuk. Padahal ia malas mencari tempat tinggal lain terlebih karena tempo hari Naomi bilang pihak sekolah tak menyediakan fasilitas untuknya. Kasihan sekali.
"Kalau begitu mana depositmu?" Ujar ahjuma mengulurkan telapak tangannya, meminta benda itu sekarang juga.
Wajah Esna mendadak muram "Depo-sit?"
"Ya. Aku memberikan keringanan untukmu di bulan pertama. Tapi bulan depan kau harus punya deposit." Tatapnya serius.
"Berapa depositnya?" Tanya Esna pelan, perasaannya sungguh tidak enak bersiap mendengar nominal yang bisa saja tak ia miliki.
Ahjuma sejemang mendengung "Sekitar- enam juta won untuk setahun, ah- aku akan mengurangi lima ratus ribu karena kau sudah bayar bulan lalu. Bagaimana?"
Esna seketika mematung. Enam juta won yang dirupiahkan nominalnya hampir tujuh puluh lima juta, ia tak punya uang sebanyak itu. Jika enam juta rupiah mungkin ia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝒊𝒆𝒅 𝑷𝒊𝒑𝒆𝒓 ✓
FanfictionSeperti legenda "Pied Piper" Esna seorang gadis biasa yang telah terpikat musik Bangtan, tanpa sadar mengejar sosok idol dengan nama panggung Suga itu hingga ke negri ginseng. "You'll like BTS music if you listen without prejudice" -Suga Main Cast; ...