Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.
⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.Selamat membaca♡
Sebelumnya...
"Lihat aku sebagai pria. Ah... biar kuperjelas. Kau tak ingin terjebak selamanya jadi fansku kan? hmm... Mudah saja, kita bisa jadi sepasang kekasih."
Benar-benar serangan mendadak. Rasanya gadis itu ingin pingsan sekarang juga.
"A- apa tadi- kau mengajakku berpacaran?" Tanya Esna tergagap, beruntung ia masih bisa mengeluarkan suaranya.
"Kau tidak mau?" Gertak Yoongi dingin.
"Bukan seperti itu- tapi ini terlalu membingungkan. Kemarin kau bilang jangan nyaman denganmu tapi kenapa sekarang malah mengajakku menjadi sepasang kekasih?"
"Jika kita menjadi kekasih, belum tentu itu artinya aku nyaman denganmu kan!?"
"Lantas?" Cicit Esna bingung dengan obrolan mereka di pusat perbelanjaan seperti ini, walaupun banyak dari pengunjung lain terlihat banyak yang tak peduli tapi bisakah Yoongi mengajaknya bicara serius di rumah saja.
"Begini, biar kujelaskan lagi. Jika kita berpacaran kau akan menganggapku sebagai pria biasa kan? Jika hubungan antara kau dan aku sudah membosankan, kita bisa berpisah dan kau tak akan terjebak dalam perasaan fans pada idola lagi." Tutur Yoongi menjabarkan.
Rahang Esna hampir terjatuh, tak cukup mengerti dengan maksud dari teori buatan Yoongi.
"Lalu setelah itu kita jadi mantan pacar?" Tanya Esna polos.
"Apa itu mengganggumu?"
"Entahlah." Sahut Esna terlihat pasrah karena kebingungan.
"Aku pikir kau tipe gadis yang cepat move-on" oceh pria yang kini tengah serius memilih beberapa minuman dingin, disusul Esna yang mengangguk.
"Anggap saja begitu."
Yoongi menoleh cepat seolah tak terima dengan sahutan gadis itu, "Tapi nyatanya, pola pikirmu itu bekerja lebih rumit!"
Dengan wajah kesal Esna mendekat pada Yoongi, kemudian ia menunjuk botol berisi minuman Yogurt. "Kata siapa? Aku malah benci sesuatu yang memeras kinerja otakku."
"Kau hanya tak sadar dengan dirimu sendiri." ucap Yoongi spontan seraya menyerahkan minuman pilihan Esna tadi, namun ia membola setelah menyadari ucapannya barusan- sebagian orang mungkin sadar akan maksud dari perkataannya ialah Yoongi yang seolah sudah sangat mengenal karakter Esna.
Terkecuali gadis itu, ia masih mencoba mencerna prihal cara membantu aneh yang dimaksud Yoongi.
"Tentang apa?"
"Tentang tipe gadis yang lebih patah hati saat melihat idolanya menikah daripada putus dari pacarnya, kenapa?" Sahut Yoongi kembali berusaha datar.
"Ke-kenapa?" Ulang Esna tergagap, makin tak mengerti.
"Mudah saja, karena gadis itu sudah pernah merasakan dan tau pahit manisnya hubungan bersama kekasihnya. Tapi idolanya?" Jeda Yoongi seolah bertanya- sebelum ia melanjutkan ocehannya yang cukup menyita pikiran. Mungkin dalam semalam Yoongi sudah tertular keahlian Esna dalam berbelit-belit.
"Penggemar itu merasa sangat menyukainya sampai ingin memiliki, tapi apa daya?.. hm kurasa kau sudah paham apa maksudku." Angguk Yoongi seperti enggan menjelaskannya lagi tapi melihat ekspresi gadis yang diam seakan sedang tersesat seketika membuat Yoongi sekuat tenaga menahan sudut bibirnya agar tak tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝒊𝒆𝒅 𝑷𝒊𝒑𝒆𝒓 ✓
FanfictionSeperti legenda "Pied Piper" Esna seorang gadis biasa yang telah terpikat musik Bangtan, tanpa sadar mengejar sosok idol dengan nama panggung Suga itu hingga ke negri ginseng. "You'll like BTS music if you listen without prejudice" -Suga Main Cast; ...