Chapter 17 - 열일곱

709 87 14
                                    

Jangan lupa meninggalkan jejak di setiap part untuk penulis dengan cara voment ya.

⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur sekarang juga.

Selamat membaca♡

Sebelumnya.....

"Apa ada orang asing?" Bisik Esna sepelan mungkin.

Pria itu menggeleng cepat "Kurasa orang yang tau passcode apartment ini." jawab yoongi juga tak kalah pelan dengan langkah hati-hatinya.

Belum sempat Esna bertanya siapa orang yang dimaksud Yoongi, tiba-tiba ada sebuah suara yang sangat familiar mengejutkan keduanya. Tak perlu disuruh- Esna yang terkejut dengan sigap secepat kilat bersembunyi di belakang tubuh Yoongi, menghentikan keterkejutannya.

"Suga Hyung, kenapa kau baru pulang?" Tanya pria yang saat ini masih memakai setelan yang sama seperti tadi siang, melenguh pelan sambil berusaha berdiri tegap, agaknya ia sudah setengah mabuk.

"Jungkook?!"

Pria itu kelihatan bersusah payah bangun dengan sisa kesadarannya, "iya ini aku! Kenapa kau pulang larut malam sekali Hyung, aku kelaparan dan mengantuk. Biarkan aku tidur disini karena di Dorm sangat sepi!" Ujarnya mendadak berteriak. Sementara Pria pucat yang dibelakang tubuhnya ditempeli seseorang saat ini masih diam tak bergerak. Yoongi cemas karena jika ia menyingkir sedikit saja, Jungkook mungkin bisa melihat keberadaan Esna. Lagipula siapa bilang ini sudah larut, jelas-jelas baru jam 7 malam.

Ding... dong...

suara dari bel pelan itupun seketika mampu menambah keterkejutan Esna dan Yoongi. Siapa lagi yang datang? Jangan-jangan member lain?!

Gadis itu bersumpah jika sekarang ini adalah saat paling mendebarkan dalam seumur hidupnya selama tinggal di Korea.

"Aku tidak mau pulang. Aku mau menginap!" Sambung Jungkook enggan dibantah disusul kembali melemparkan tubuh kekarnya- terlelap di sofa.

Yoongi menghela napas lega sambil mengisyaratkan agar Esna cepat-cepat masuk ke dalam kamarnya. Sementara Pria yang agaknya sudah cukup lelah itu berbalik menuju pintu keluar, menarik napas cukup panjang sebelum membuka pintu unit apartment.

Dua orang pria dengan seragam pusat perbelanjaan yang dikunjungi beberapa waktu lalu kini menyapa Yoongi dengan senyuman, pria itu hampir saja lupa jika ia punya pesanan untuk diantar.
"Ini belanjaan anda tadi siang tuan, maaf jika kami terlambat."

"Ani- kalian tepat waktu, terimakasih." Ujar Yoongi tersenyum singkat sambil menyaut tas yang berisi bahan makanan yang cukup banyak dan lumayan berat.

Setelah pintu apartment tertutup kembali, Yoongi meletakkan tas itu di lantai disusul mendengus sambil berkacak pinggang ketika melihat apa yang sudah ia bawa ke huniannya itu, ada sekantong penuh buah dari ladang strawberry dan beberapa kantong belanjaan lain.

Mungkinkah itu semua akan habis dalam sebulan? Yoongi memang pandai memasak, tapi untuk sekarang ia tak mau repot karena cukup sibuk mengerjakan project lagu ditambah restoran sang kakak juga tak jauh dari apartmentnya. Harusnya ia lebih banyak berdiam di studio tapi kenapa ia mendadak jadi gila belanja bahan makanan begini.

"Ya.. aku pasti sudah tidak waras." Gumam Yoongi dengan muka memelas. Namun... Hal pertama yang harus ia lakukan adalah mearuh semua daging ke lemari pembeku. Pria itu mengangguk yakin lalu memeluk salah satu belanjaannya.

Setelah selesai dengan urusan daging, pria itu kemudian berniat membereskan yang lain, tapi urung terjadi karena melihat sosok Jungkook masih bertengger di ruang tengah, tak lagi disofa melainkan dilantai.

𝑷𝒊𝒆𝒅 𝑷𝒊𝒑𝒆𝒓 ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang