Jangan lupa meninggalkan jejak untuk penulis dengan cara voment.
⚠Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.
Selamat membaca♡
Sebelumnya...
Esna berujar yakin sambil beringsut memeluk erat pria itu "Demi kebaikan kita bersama, kembalilah ke negaramu."
"Ani- maksudku, kembalilah ke kehidupan keartisanmu sebelum kita bertemu."
Pria yang sering tak ada ekspresi itupun sempat terdiam beberapa saat, hingga akhirnya ia malah mengeratkan pelukan.
"Jahat sekali. Aku sampai rela meninggalkan pekerjaanku demi kau, tapi aku malah seperti dicampakkan begini." Keluh Yoongi pelan, namun ia tampak tak marah samsekali karena Esna pasti punya pertimbangan saat berniat memutuskan hubungan mereka.
"Bukan seperti itu~"
"Lantas seperti apa yang kau maksud?" Tanya Yoongi penuh selidik meminta penjelasan pada sosok Esna yang memilih diam sejemang.
Hening beberapa detik, karena gadis itu juga bingung harus memberikan jawaban apa. Ia lantas berusaha beringsut pelan melepaskan diri. "Terimaksih, fanservice special darimu. Aku pasti akan mengingatnya seumur hidup."
"Apa perlu aku tandatangan di telapak tanganmu." Tatap Yoongi cendrung mengejek.
Gadis itu seketika menggeleng lesu seolah tak ada kekuatan. Sudah benarkah keputusan yang akan ia ambil. "Tidak perlu, nanti aku makin sulit melupakanmu."
"Memang itu mauku!" Jawab Yoongi angkuh, masih tak menyerah dengan nasib kelangsungan hubungan mereka.
"Yoongi-si jangan mengikuti insting penasaranmu. Dari sisi manapun, hubungan kita tak bisa lebih dari sekadar kekasih. Menikah? Akan ada banyak rintangan bukan hanya dari fansmu."
"Aku berterimakasih padamu karena sekarang aku sudah tak terjebak dalam perasaan fans pada idolanya."
Kini giliran Yoongi yang seketika terdiam, hampir kehilangan kata-kata. Apakah Esna masih beranggapan bahwa hubungan mereka hanya sampai jiwa fansnya terkendali. Atau gadis itu menganggap lamarannya kemarin main-main?
Rasanya kepala Yoongi makin pusing.
"Hari ini aku akan pulang ke rumah orang tuaku." Sambung Esna tampak berusaha datar. Tak terpengaruh dengan tatapan polos Yoongi.
"A-pa jauh?" Gumam Pria itu akhirnya bertanya.
Esna menyahut singkat, disusul mengalihkan pandangannya ke sisi lain sambil mengangguk pelan. "Lumayan."
"Boleh aku ikut?" Tanya Yoongi menuntut namun sudah jelas Esna berusaha menahan pria itu agar tak terlibat lagi dengannya.
"Tidak boleh!"
"Jadi kau akan meninggalkanku sendirian disini?" Tatap Yoongi tak percaya karena gadis itu terbilang sangat tega padanya. Sudah ditolak ditinggalkan pula.
"Aku tak mungkin mengajakmu kesana. Dan- kau bisa menginap disini- setidaknya- untuk malam ini." Ujar Esna terbata canggung.
"Benar-benar! tau begini aku menculikmu ke Amerika sekalian saja kemarin." Umpat Pria itu mendadak kesal.
"Yak!"
"Apa?!" Sahut Yoongi tak terima jika ia berniat diomeli lagi. Sosok yang tadi ingin berdebat dengannya itupun menghelas napas panjang.
"Hm- itu. Jika kau meninggalkan kamar ini, letakkan kuncinya di bawah pot tanaman."
"Aku pergi." Sambung Esna berlalu sambil membawa tas kecilnya, meninggalkan Yoongi yang mematung untuk kesekian kali. Sepertinya idol sekelas Min Yoongi benar-benar dicampakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑷𝒊𝒆𝒅 𝑷𝒊𝒑𝒆𝒓 ✓
FanfictionSeperti legenda "Pied Piper" Esna seorang gadis biasa yang telah terpikat musik Bangtan, tanpa sadar mengejar sosok idol dengan nama panggung Suga itu hingga ke negri ginseng. "You'll like BTS music if you listen without prejudice" -Suga Main Cast; ...