Chapter 9 - 아홉

701 98 8
                                    

Ff ini berisi konten sara'.
Bagi yang tidak nyaman, silahkan mundur teratur ya.

Jujur, aku gak pede banget ngetik work ini terutama dipart ini. Entahlah,,. Karena kayak- gak sesuai ama judul trus di chapter berapa bisa nyambung ke prolog akupun gak tau.hehee tapi semoga isi tulisanku bisa menghibur kalian di tengah pandemik sekarang ini ya.

Selamat membaca

Sebelumnya.....

Esna masih kebingungan atas kesimpulan yang diambil otaknya sendiri, hanya karena Hyesoo bilang jika yang menjemput adalah Appanya.

"Tapi sepertinya dia sudah punya anak." Ujar Esna setengah berbisik di sambungan telpon tapi masih terdengar jelas oleh Pebi.

"APA?!"

"Dia- Min Yoongi itu, punya anak!" Ulang Esna gemas.

Terdengar Pebi sedang mendengung pelan di sebrang sana, "mungkin saja sih di umur Yoongi yang sudah tiga puluhan itu, tapi aku tak pernah dengar kabar pernikahannya atau apapun, kenapa kau tau?"

"Aku bertemu dengan anaknya" sahut Esna datar.

Seruan Pebi kali ini tak kalah nyaring, Esna bahkan kembali menjauhkan ponsel karena telinganya terasa penging gara-gara gadis itu terus saja berteriak. "Apa? Tidak mungkin!"

"Jadi begini-" gadis itu menarik napasnya panjang. "Ada salah satu muridku duduk sendirian di halte, lalu aku bertanya padanya dijemput siapa? Lalu anak itu bilang dia dijemput Appanya. Dan boom! mobil yang berisi Min Yoongi itu tiba-tiba berhenti di depan mataku." Oceh Esna heboh tanpa jeda seperti rapper, namun sebenarnya ia sedang cemas mengetahui Yoongi sudah punya anak.

"Masasih? Tapi Na. Jangan bikin rumor loh. Karir Bangtan masih bagus walaupun sekarang bukan lagi di puncaknya."

"Iya. Aku tau, aku bahkan mencari infonya lagi karena masih tak percaya, dan memang tak ada kabar Min yoongi itu menikah."

"-Tapi anak kecil tak mungkin berbohong kan?" Sambung Esna bergumam lemah.

"Yasudah. Kalaupun itu anaknya, nikmati saja kebucinanmu." Ejek Pebi sekenanya.

"Kenapa aku terlambat jadi fans mereka ya." Dengung Esna kembali murung. Ia baru mengenal Bangtan setelah boygroup itu memasuki tahun ke-sepuluh debut. Namun lebih baik terlambat daripada tidak samasekali bukan?

Mereka berdua sejemang terdiam satu sama lain karena jawaban Esna yang baru saja jadi fans Yoongi memang terdengar sangat menyedihkan.

"Oh oh ya. Kau harus tau sesuatu!" Pekik Pebi tiba-tiba.

"Apa?" Sahut Esna singkat setengah malas.

"Sudah seminggu ini guru bahasa inggris tak ada. Aku pikir akan ada yang menggantikanmu disini." Ujar Pebi terdengar lesu.

"Apa maksudnya? Bukankah ada pertukaran. Lalu bagaimana anak-anak?" Kaget Esna tak percaya.

"Mana kutau-"

"Aku juga bingung" sambung Pebi mendengus.

"Lalu bagaimana dengan murid Koreanya?" Tanya Esna makin penasaran.

"Mereka hadir saat hari pertama masuk sekolah. Tapi guru penggantimu tidak ada. Bukankah ini aneh?"

Esna menatap kosong ruang kamarnya. Setelah mendengar penuturan Pebi ia tiba-tiba cemas, semoga bukan sesuatu yang buruk ketika ia memutuskan untuk pergi ke Korea.

𝑷𝒊𝒆𝒅 𝑷𝒊𝒑𝒆𝒓 ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang