Keano bingung ketika melihat sikap Alana berubah menjadi diam seperti ini. Biasanya mereka bahkan tidak pernah kehabisan topik.
Tapi bahkan setelah sampai rumah pun Alana masih diam saja lebih tepat dengan pandangannya yang kosong. Kean yang melihat sepupunya tersebut juga bingung.
"Lo kenapa?" Tanya Kean. Alana tidak menanggapi masih saja duduk dengan entah apa lamunannya.
"Lan, woi! Lo denger gak sih?" Tanya Kean lagi.
"Ee-ehh iya, apaan Kean?" Jawab Alana.
"Justru lo yang kenapa, dari tadi ngelamun terus, lama lama gue bawa ke ustad juga ya, jangan jangan lo ada setannya." Kata Kean.
"Gue gapapa." Jawab Alana kembali diam. Kean pun merubah raut wajahnya menjadi serius, ia tau bahwa Alana sedang ada masalah.
"Gue tanya sekali lagi. Lo kenapa? Jangan bohong." Kata Kean tegas.
"Ii-tu Bb-iann tadi nemuin gue lagi." Jawab Alana tergagap.
"Brengsek. Ngapain setan itu nemuin lo lagi, gak puas dia udah buat lo kaya gini." Kata Kean marah.
"Tapi gue udah gapapa kok." Bantah Alana.
"Gapapa dari segi mananya sih lan? Pandangan lo sampe kosong gitu. Liat aja bakal gue temuin." Kata Kean.
"Gapapa beneran, gue cuma masih kaget aja." Kata Alana.
"Gada, gada yang gapapa, dia udah pernah buat lo trauma, gue gak bakal tinggal diam." Lanjut Kean.
"Jangan, gue gapapa." Tolak Alana. Alana hanya takut orang yang terdekatnya akan terluka lagi, karena Alana tau sekali Bian, cowok itu tak pernah main main.
"Gak usah larang gue, dia yang mulai main main." Kata Kean.
---
"Lan? Lo gak turun?" Kata Kean seraya mendengus, lagi lagi Alana melamun.
"Lan gue ajak lo balik lagi ya, kalo caranya gini gak usah ngampus dulu deh." Sambung Kean.
"Ee-eh iya, udah sampe ya? Yaudah gue turun dulu ya. Dadah sayang." Kata Alana sambil membuka pintu mobil dengan cepat.
Di kampus Alana hanya berjalan dengan tatapan kosongnya, bahkan ia sempat kebablasan.
Sesampai diruangan kelasnya mengundang tatapan aneh dari teman temannya. Tak biasanya Alana seperti ini.
"Woi lan lo kenapa? Udah di tolak kak Shaka ya lo?" Tanya Nara yang memang teman sejurusan Alana begitupun dengan Freya.
Nara dan Freya pun hanya melongo melihat Alana yang hanya melewati mereka dan langsung duduk di bangku belakang.
Ketika Nara ingin menanyakan lagi, tapi terhentikan ketika dosen mereka sudah memasuki kelas.
"Lan lo ada apaan si dari tadi ngelamun mulu." Tanya Nara yang berjalan beriringan dengan Alana dan Freya.
"Gak papa, gue cuma kurang fokus aja hari ini, hehe." Jawab Alana.
"Lo gak bohong kan? Nih ya lan lo kalo ada masalah cerita ke kita. Kita itu temen lo, kek apa aja si lo bangsat." Sambung Freya.
"Bener lan, lo kalo ada masalah cerita ke kita, walaupun kita kadang emang gak bisa ngasih solusi, tapi kita bisa ngedenger masalah lo, dan dengan berbagi lo juga lebih tenang." Kata Nara sambil duduk di bangku kantin fakultas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHAKA
RomanceAlana yang tak pernah bosan mengejar cowok tinggi tampan bernama Afshaka, sedangkan yang dikejar tak acuh, tidak peduli dan mungkin menganggap angin lalu. Alana suka Afshaka, karena menurut Alana Afshaka itu berbeda. Alana sebenarnya sudah mengetahu...