Afshaka; 15

2.9K 129 0
                                    

Terhitung sudah tiga hari Alana menghindari Afshaka, ia merutuki apa yang terjadi padanya itu, karena ketika ia mencoba menjauhi Afshaka, Alana malah menjadi sering bertemu Afshaka secara tidak sengaja, seperti saat ia pergi ke minimarket, Dierra yg memaksanya ikut ke fakultasnya lalu bertemu Afshaka juga dan lain sebagainya. Alana hanya takut gagal, karena baru tiga hari ia menjauhi Afshaka, ia sudah sangat merindukan pria itu, walaupun Afshaka yang dijauhi tidak memberi reaksi apa apa, mungkin cowok itu malah senang Alana tidak mengganggu lagi, pikirnya.

Selama itu pula, Alana merasa jadi menjauhi orang orang didekatnya bahkan ketiga sahabatnya, ia selalu diantar jemput oleh Bian. Alana terpaksa mengikuti apa kemauan cowok itu, Alana berpikir Bian itu seperti terganggu kejiwaannya, karena dari dulu Bian selalu menunjukan dua sisi yang berbeda. Bian cowok itu pengatur, Alana cukup tertekan untuk itu. Tapi ia tidak punya siapa siapa, ia takut, takut kejadian lama terulang jika ia tidak mengikuti kemauan Bian.

"Lan lo udah punya cowok ya?" Alana tersentak dikit, ketika Freya tiba tiba menanyakan itu, karena dari tadi Alana sibuk melamun.

"Nggak." Jawab Alana singkat sambil berjalan keluar fakultasnya sembari mencari cari keberadaan seseorang dengan gelisah.

"Lo kenapa sih lan, akhir akhir ini diem banget." Sambung Nara.

"Gue? Nggak ah biasa aja kok."

"Lan please, kalau lo ada masalah cerita ke kita dong."

"Nggak, gue bilang gak papa cuma sedikit bad mood aja akhir akhir ini"

"Awas kalau lo bohong."

"Eh ada neng Alana, neng Freya sama neng Nara juga disini." Suara bariton Eza memecah fokus mereka semua, yang kini cowok itu diberi tatapan sinis oleh ketiga cewek itu.

"Ngapain lo disini." Terlihat Eza pun sedang menunggu sesuatu.

"Heh adik tingkat sialan ya kalian, gue yang harus bilang itu, lagian ini fakultas gue juga." Jawab Eza tak terima dengan perkataan Freya.

"Sejak kapan lo pemilik gedung ini?" Saut Nara sinis sambil merotasikan matanya.

"Udah ah, temen gue dah pada nunggu tuh, males juga ngadepin adik tingkat durjanah, kayak kalian."

"Yeee, yang duluan nyapa kan lo kak, gimanasih?" Kata Nara kesal. Sambil mengalihkan fokusnya pada teman teman Eza yang berjalan mendekat, termasuk Afshaka juga, dan melihat Dierra yang sepertinya cewek itu di antar Juna.

"Maaf lama, salahin kak Juna yang lelet banget." Kata Dierra yang telah menghampiri teman temannya.

"Heh lo, udah gue antar juga." Saut Juna sambil menyentil dahi Dierra. Yang di balas umpatan oleh Dierra.

Sekarang Afshaka dan teman temannya menghampiri Eza, yang berarti Alana dan Afshaka bertemu lagi, Alana cewek itu sedikit meringis, melihat Afshaka berada di sampingnya.

"Eh Lan lo ikut kan ke rumah gue hari ini?" Tanya Dierra menyadarkan Alana.

"E-eh iya maaf gue gak bisa ikut dulu ada urusan."

"Lan, lo kenapa sih?" Sambung Freya.

"Gue? Dibilang Gak pa-- eh duluan ya, udah di jemput." Omongan Alana terhenti ketika melihat motor besar milik Bian sudah datang menjemput. Ia buru buru masuk ke mobil cowok itu, ia sangat takut ketika Bian melihat ia bersama rombongan teman teman Afshaka itu.

Teman teman Alana yang melihat motor itu mulai pergipun hannya memberi tatapan tidak suka.

"Kok gue ngerasa Alana beda ya?" Cetus Revan setelah Alana pergi.

AFSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang