Hari ini Alana masih melakukan kegiatan yang sama dengan hari hari kemarin. Seputar tidur, kuliah, makan dan tidur lagi. Sungguh bosan tapi untuk sekarang masih nyaman nyaman saja.
"Lan kemarin lusa lo jadi di anter pulang sama siapa? " Tanya Nara sambil memakan makanannya. Sekarang ia dan teman temannya memang sedang bersantai di kantin. Kecuali Dierra cewek itu memang selalu sibuk di antara mereka, yang notabenya adalah calon dokter.
"Di anter kak Shaka hehehe."
Setelah kejadian di mobil itu, Alana menjadi gugup bukan main ketika bertemu Afshaka, tapi tetap saja tidak menutup kemungkinan Alana untuk tidak menggoda Afshaka. Toh Afshaka masih sama saja, tidak acuh dan tetap cuek. Mungkin Afshaka menganggap hal itu angin lalu, pikir Alana.
"Loh gimana ceritanya?" Kata Nara heran.
"Apasih gue gangerti." Sambung Freya bingung.
"Jadi setelah lo pulang, kak Shaka beserta gengnya itu juga keluar, terus ya gitu gue di godain dulu sama temen temennya, terus Kak Shaka tiba tiba suruh gue ikut dia terus pulang deh dengan selamat yey."
"Apasih lo." Jawab Freya karena melihat Alana bercerita dengan cengar cengir tak jelas.
"Gue bingung deh sama Afshaka kek narik ulur lo tau, sadar gak sih lo lan?"
"Kalo emang kenyataannya gitu ya gapapa gue gak masalah, lagian emang disini gue lagi berusa ngebuat Kak Shaka balik suka sama gue."
"Berusaha berusaha kepalalo yang berusaha, udah satu tahun lebih Lan. Udahlah cari yang lain." Kata Nara.
"Gak enak aja, kak Shaka itu udah paling pas buat gue yang bar bar gini, nanti kan jadi seimbang hehe." Jawab Alana dengan cengiran menyebalkannya.
"Seimbang dari mananya, yang ada lo makan hati terus, harusnya lo mikir tau, sapatau Afshaka udah punya cewek, atau nunggu cewek dia balik makanya hatinya beku gitu di hadapin dengan lo." Kata Freya.
"Setuju gue sama Frey, nihlan ada pepatah, Sekeras kerasnya batu juga akan terkikis sama air. Tapi Afshaka nggak lan, ada dua kemungkinan hati dia dari besi atau dianya udah punya yang lain." Sambung Nara.
"Apasih kalian, udahlah biarin aja gue masih nyaman nyaman aja, kalo harus berhenti gue pasti berhenti, seandainya Afshaka udah punya cewek gue bakalan mundur juga. Gue ga gila sampe jadi tukang nikung, dan alasan gue tetap maju tuh yah karena kakaknya afshaka bilang, Afshaka dari dia masih sekolah belom ada tuh namanya deket sama cewek."
"Yaudah lah terserah lo aja, kita udah sering bilang yang terburuk buat lo nya lan." Kata Freya pasrah.
-👑-
"Shak lo di panggil Pak Ibnu, ngapain?" Tanya Juna, melihat Afshaka memasuki Lab untuk mengambil peralatan pentingnya.
"Bicara buat sidang."
"Lo serius banget ngejar target mau lulus ya?" Tanya Rehzki yang lebih sering di panggil Res itu.
"Serius."
"Kebelet kawin lo?"
"Lo kali jun yang kebelet kawin." Kata Rehzki sambil cekikikan. Afshaka yang melihat kedua sahabatnya itupun hanya mendengus sambil membuka pintu.
"Mereka udah nunggu di depan nih." kata Juna sambil melihat ponselnya, mereka yang dimaksud adalah teman temannya, rencananya mereka mau nongkrong di rumah Afshaka. Kata Reo si rumah Afshaka itu nyaman sekali bikin betah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSHAKA
RomanceAlana yang tak pernah bosan mengejar cowok tinggi tampan bernama Afshaka, sedangkan yang dikejar tak acuh, tidak peduli dan mungkin menganggap angin lalu. Alana suka Afshaka, karena menurut Alana Afshaka itu berbeda. Alana sebenarnya sudah mengetahu...