Afshaka; 20

2.7K 112 10
                                    

Selamat membaca, happy reading all! Kalo ada typo tolong komen aja ya! Biar langsung aku benerin.

Jangan lupa vote and comment-nya ya!❤️

—0o👑o0—

Alana yang mendapat paket dari Bian pun hanya terdiam, sebenarnya ini bisa dibilang ancaman atau pun terror. Tapi ia tidak tau harus bereaksi seperti apa. Karena mungkin dia sudah kelewat terbiasa dengan sikap pemaksa Bian.

Di paket itu berisi mawar layu dan kepala boneka yang terpotong dengan pesan pada kertas kecil.

Ia tidak tau maksud Bian dengan mengirimkan hal ini. Sunggu Alana lelah dengan Bian. Tapi Alana pun tidak bisa berbuat apa-apa.

Sebenarnya terlintas dipikirannya untuk memberitahu Afshaka. Tetapi, ia urungkan niat tersebut karena mungkin Afshaka akan terganggu karena ulahnya. Sejujurnya dari semua pengakuan Afshaka kepadanya, sifat cowok itu yang berubah 180 derajat untuknya. Alana tetap saja masi meragukan hal itu, ia ingin Afshaka menyukainya. Tapi ia pun takut ketika Afshaka nantinya sudah bosan. Apalagi menghadapi sifat seperti Alana.

—0o👑o0—

Siang ini seperti biasa Alana ingin merecoki Afshaka. Kebetulan alana dapat kabar dari orang dalam alias Fahza bawa Afshaka sedang bersantai di rumahnya, kebetulan rumah Fahza berada di sekitar rumah Alana. Juga katanya Diera dan Juna akan datang ke rumahnya. Jika suda mendengar seperti itu tanpa pikir panjang Alana langsung tancap gas pergi ke rumah Fahza.

Setelah sampai di rumah Fahza dengan menggunakan taksi online Alana pun langsung masuk ke rumah Fahza, yang di sambut dengan ramah oleh Bi Narmi, asisten rumah tangga di rumah Fahza, beliau langsung menyuruhnya masuk ke ruang tengah.

"Cihuy, Shaka bebeb lo dateng tuh." Saut Rehzki.

"Fahza, lo yang ngasih tau?" Tanya Afshaka kepada Fahza tanpa menjawab Rehzki, yang hanya dibalas dengan sennyuman konyol temannya itu.

Alana yang sudah di ruang tengah pun langsung melebarkan pandangannya pada Afshaka yang sedang dalam posisi tertidur dengan tangan yang menjadi bantalan untuk kepalanya. Dalam hatinya sungguh cowok pujaan hatinya sangat ganteng.

"Hallo semua." Sapa Alana dengan senyumnya.

"Aelah Lan nggak usah sok sapa gitu dong, berasa bukan lo banget, merinding gue ewh." Balas Reo.

"Lan jangan lupa bayaran gue." Kata Fahza.

"Santai." Balas Alana dengan jempolannya.

"Cepet banget ya Lan kalo ada info Afshaka." Saut Chandra, yang dibalas cengiran cewek itu.

"Lo nggak ada kelas hari ini Lan?" Tanya Reo.

"Ada sih tadi pagi. Terus abis itu gue kosong." Kata Alana

"Heh ngomongin kelas gue baru inget bangsat. Pusing banget gue semester akhir ini revisi revisi mulu asu, belum gue mikirin koas dan lain lain." Curhat Rehzki berapi-api.

"Gue liat Juna sama Afshaka santai-santai aja tuh." Balas reo sambil memakan kripik kacang.

"Yaelah asu, otak dua manusia itumah emang nggak wajar." Kata Rehzki kesal sambil melihat Afshaka. Teman-temannya yang lain hanya menertawakannya.

"Makanya belajar, jangan keluar masuk klub aja, otak lo jadi menurun kan." Kata Afshaka pedas.

"Anjing lo Shak." Balas Rehzki dengan jari tengahnya.

AFSHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang